Bab 41~Kejatuhan Raja Cahaya

188 29 1
                                    

Mendengar perkataan Jade, Zen hanya terdiam tanpa mengatakan apapun. Karena apa yang dikatakan oleh Putra kegelapan kedua itu memang benar adanya. Meskipun Rika menggunakan nyanyian putri cahaya untuk menyembuhkan lukanya. Tubuh Zen saat ini bukanlah tubuh aslinya. Tubuh aslinya saat ini telah di gunakan oleh sisi kegelapan Zen. Tubuh yang ia gunakan ini adalah tubuh buatan yang diciptakan oleh Raja kegelapan.

Namun, tubuh ini bisa bertahan lebih lama karena bantuan dari Dewa Licht yang mempertahankan tubuh sementara milik Zen untuk melawan Raja kegelapan. Jika tubuh yang digunakannya saat ini berhasil tertusuk pedang yang dilapisi aura kegelapan milik Raja kegelapan. Zen akan benar-benar terbunuh.

Jiwanya akan menghilang, beruntung saat ia melindungi Uta, yang menusuk tubuhnya bukan pedang yang sedang berada di genggaman Raja kegelapan. Sehingga Zen masih bisa bertahan meskipun tubuhnya tidak akan maksimal seperti awal dan kekuatan cahaya apapun tidak akan bisa menyembuhkannya.

Namun, sepertinya Jade dan Raja kegelapan masih belum mengetahui hal itu. Sehingga ia hanya bisa menahan rasa sakit di punggungnya sambil melawan Raja kegelapan. Ia harus segera menyelesaikan pertarungan ini, dan mengambil kembali tubuh aslinya.

"Ayah, aku akan membantumu," ucap Uta sambil menarik pedangnya.

Zen tersenyum kecil, ini pertama kalinya ia bertarung bersama anaknya melawan kegelapan. "Baiklah, kau tahu apa yang harus kau lakukan kan?"

"Tentu saja, ayah," ucap Uta sambil tersenyum senang.

Setelah itu, kedua ayah dan anak itu langsung terbang menyerang raja kegelapan. Saat raja kegelapan bersiap melepaskan anak panah kegelapannya, Zen dan Uta merasa aura kehangatan di tubuh mereka. "Ini..."

"Ini kekuatan suci ibumu. Kita tidak perlu takut dengan panah kegelapan itu, dan kita hanya punya waktu lima menit untuk menghentikan raja kegelapan dan Jade," ucap Zen.

"Baik!"

Zen mengayunkan pedangnya menyerang Jade yang ada di belakang raja kegelapan, dan Uta mengayunkan pedangnya menyerang raja kegelapan. Mereka harus memisahkan Jade dan raja kegelapan untuk menghentikan rencana dua pemimpin kegelapan itu. Karena Zen dapat merasakan, jika Raja kegelapan dan Jade belum bersatu menjadi satu jiwa. Dengan kata lain, Raja kegelapan saat ini hanyalah boneka yang dikendalikan oleh Jade.

Jika tali yang mengikat boneka terputus, maka boneka itu akan terbebas dari kendalinya. Pedang milik Zen mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang saat ia mulai berdoa kepada dewa cahaya. "Atas nama dewa cahaya, Licht ... aku putuskan tali pengikat kegelapan! Dunkler Schicksalsbrecher!"

Zen mengayunkan pedangnya untuk memutus asap yang berbentuk seperti tali, yang terhubung dengan raja kegelapan. "Sialan kau! Beraninya kau!"

"Uta, tangkap dia," perintah Zen.

Uta langsung menangkap tubuh Raja kegelapan yang terbebas dari kendali Jade. Sehingga menjadikannya seperti tubuh yang tidak memiliki jiwa. Sama seperti boneka yang tidak di kendalikan, maka tidak akan bisa bergerak. "Dengan begini, bukankah menjadi lebih adil?"

"Kau! Raja cahaya yang bahkan tidak akan pernah bisa menjadi putra cahaya ataupun putra kegelapan. Berani sekali menentangku yang merupakan putra kegelapan?!"

"Mau putra cahaya atau putra kegelapan. Aku tidak peduli," ucap Zen dengan menatap tajam Jade yang mulai menunjukkan wujud pria berambut hitam dan bermata biru cerah yang bersinar dengan pedang kegelapan di tangannya.

Ini adalah wujud dari Jade yang sebenarnya. Setelah ia terpisah dari tubuh Raja kegelapan, Jade mulai menunjukkan wujud aslinya. Zen yang melihat wujud asli Jade langsung tersenyum kecil sambil mengarahkan pedangnya kearah pria di hadapannya. "Bukankah sekarang lebih baik? Saya jadi mengerti wajah dari Putra kegelapan kedua."

Western Prince's : Son of Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang