Bab 37~Kemuncullan sang Dewa Cahaya

192 35 6
                                    

Peperangan antara cahaya dan kegelapan semakin memanas. Uta memperhatikan daerah di sekitarnya, ia baru menyadari jika hanya dirinya dan pemimpin yang ikut dalam perperangan suci puluhan tahun lalu. Pasukan kegelapan yang tidak terpengaruh dengan sihir penghenti waktu berusaha menghancurkan istana Western. Namun, pasukan vampire yang juga merupakan bagian dari kegelapan, menghentikan pasukan kegelapan dan pasukan serigala.

Tiba-tiba pandangan Uta tertuju kepada tubuh Zen yang terbang dengan mata tertutup dan sayap putih bersih yang menghiasi punggungnya. Di saat Raja kegelapan bertarung dengan pasukan cahaya. Uta baru menyadari jika tubuh Zen yang kemungkinan menyimpan kekuatan cahaya tidak menghilang ataupun bergerak.

"Apa mungkin, jika Raja kegelapa menggunakan sihir khusus untuk membelah dua kekuatan yang berlawanan? Jika memang begitu, bukankah ayah bisa di selamatkan?" tanya Uta.

Setelah itu, pandangannya langsung tertuju kepada Nico yang baru saja terpukul mundur. Uta langsung berlari mendekati Nico. Namun, dengan cepat Leo melepaskan bola api berwarna emas dan berukuran sangat besar kearah Nico. Uta menggunakan sihir kecepatan untuk mempercepat larinya dan langsung menciptakan sihir perisai cahaya untuk melindungi Nico.

"Heiliges schild!"

Perisai berukuran besar dan bercahaya muncul di hadapan Nico dan melindunginya dari serangan Leo. Leo dan Raja kegelapan yang menyadari kemunculan perisai itu langsung menghentikan serangannya. Membuat semua mata tertuju kepada perisai yang muncul di hadapan Nico.

"Hm ... jadi begitu? Pria itu, sudah mempersiapkan segalanya bahkan mengajarkan sihir suci kepadamu," ucap Zen.

Pandangan semua orang langsung tertuju kepada Uta yang berada di samping Nico. "Hahaha ... aku tidak menyangkah, bahkan dalam keadaan tidak sadarpun. Dia melindungimu ... hahaha!" 

Perkataan Zen sukses membuat semua orang terkejut. Pandangan Rika langsung tertuju kepada sosok Zen yang masih menutup matanya dengan air mata yang menetes dari suduh matanya. Kau bahkan melindungi kami meskipun keadaanmu seperti ini, Zen.

"Paman Nico," panggil Uta pelan agar tidak menarik perhatian Raja kegelapan dan pasukannya. Nico menatap Uta dan menungu pemuda itu melanjutkan perkataannya. "Aku akan membangunkan ayah yang menutup mata. Aku yakin jika Raja kegelapan telah menggunakah sihir khusus untuk membelah dua kekuatan yang bertolak belakang. Itulah kenapa saat ini ada dua ayah."

"Jadi, kemungkinan saat ini sosok yang tertidur itu adalah Zen dengan kekuatan cahayanya?" tanya Nico.

"Benar, dan aku tahu cara untuk membangunkannya. Aku minta bantuan paman untuk mengalihkan perhatian paman Leo agar aku bisa mendekati ayah," ucap Uta.

Mendengar hal itu, seringaian terbentuk di wajah Nico. Ia langsung berdiri dan merenggangkan tubuhnya. "Hah ... serahkan saja kepadaku. Aku sudah berusaha menahan diri untuk tidak memukul anak bodoh itu, tapi sekarang sepertinya aku tidak perlu khawatir lagi," ucap Nico dan langsung meloncat untuk menyerang Leo.

Perhatian Leo kini sudah teralihkan kepada Nico. Uta mengambil kesempatan ini untuk berlari kearah Zen. Keempat kesatria kegelapan yang menyadari rencana Uta langsung melesat akan menyerang pemuda itu. Namun, dengan cepat Ema, Rupert, Eleric dan Emerda langsung menghalangi mereka.

"Lakukanlah apa yang perlu kau lakukan, Uta," ucap Ema.

"Kau pasti memiliki rencana yang bisa menghentikan perang ini," ucap Eleric.

"Kau pasti bisa, kami percaya kepadamu," ucap Emerda.

"Hanya Anda yang bisa menyelamatkan Raja cahaya. Karena Anda adalah putra cahaya!" ucap Rupert.

Western Prince's : Son of Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang