Bab 7~Kekacauan

556 60 2
                                    

Malam telah tiba. Semua tamu undangan telah memasuki aula pesta. Malam membahagiakan bagi kerajaan Western. Karena malam ini adalah pesta ulang tahun Uta, dan besok pagi akan di adakan upacara kedewasaan bagi putra mahkota kerajaan Western itu. "Yang Mulia Ratu Rika Arkniska Del Morchers dan putra mahkota Uta Batelion El Western memasuki aula pesta!" teriak salah satu prajurit yang menjaga pintu utama begitu terompet selesai di bunyikan. Pintu besar aula terbuka dan memperlihatkan Rika yang mengenakan gaun kuning emas bersama dengan Uta yang mengenakan seragam resmi kerajaan berwarna putih dengan hiasa dan garis berwarna emas.

"Terima kasih atas kedatangan kalian di acara ulang tahunku yang ke lima belas. Selamat menikmati pestanya!" ucap Uta tegas. "Selamat ulang tahun, Pangeran!" ucap Rika senang sambil mengangkat gelasnya. "Selamat ulang tahun, pangeran," ucap semua tamu yang datang. Tidak hanya para tamu undangan penting saja yang melakukan pesta di aula kerajaan. Tapi, seluruh rakyat kerajaan Western juga merayakan ulang tahun pangeran mereka di ibukota. Pesta berjalan dengan lancar. "Bagaimana jika kamu berdansa bersama Alecia untuk yang pertama?" tawar Rika. "Tapi, bagaimana dengan ibu?" tanya Uta khawatir.

"Jangan khawatri. Ibu akan duduk di sini dengan tenang, kau bersenang-senanglah," jelas Rika sambil tersenyum lembut. "Baiklah," jawab Uta sambil tersenyum senang lalu berjalan mendekati Alecia. Rika tersenyum senang mengamati pemandangan pesta yang berlangsung meria itu, lalu ia menatap kesebelahnya. Kursi singgasana milik Raja yang biasanya di duduki oleh Zen. "Sayang kau tidak bisa melihat pertumbuhan putramu, Zen," ucap Rika sedih. Tiba-tiba Rika terkejut saat merasakan sebuah kekuatan besar yang ia rasakan. Tak berapa lama setelah itu terjadi gempa bumi.

Membuat semua tamu undangan menjadi panik. "Semua harap tenang!" teriak Rika tegas. Membuat semua tamu undangan menjadi terdiam menatapnya dengan ekspresi panik. "Yang Mulia, istana telah di serang," ucap Astin melalui lingkaran sihir yang berfungsi sebagai alat komunikasi jarak jauh. "Di serang? bagaimana dengan penduduk di Ibukota?" tanya Rika tajam. "Sepertinya Ibukota telah aman. Kami sudah mengirim para prajurit untuk melakukan evakuasi kepada para penduduk," jelas Astin. "Apa kau tahu siapa yang melawan kita?" tanya Rika. "Sepertinya mereka adalah pasukan kegelapan, tapi kekuatan mereka berbeda dengan pasukan kegelapan yang dulu. Saat ini mereka terbang di depan gerbang istana. Kami sedang berusaha agar mereka tidak menerobos masuk," jelas Astin.

"Baiklah, aku akan ke sana. Usahakan kalian bisa menahan mereka," perintah Rika. "Baik!" jawab Astin sebelum lingkaran sihir itu menghilang. "Ibunda, ada apa?" tanya Uta yang mendekati Rika bersama Alecia, Alvis, Rai, Emerda, Nico, Usui dan Aleort. "Istana telah di serang. Saat ini penduduk sedang di evakuasi," jelas Rika. "Diserang? Siapa?" tanya Uta terkejut. "Pasukan kegelapan," jelas Rika. Membuat semua orang di sana terkejut. "Aleort, arahkan pasukan untuk melindungi para tamu undangan," perintah Rika. "Baik!" jawab Aleort lalu berlari melaksanakan tugasnya. "Sisanya ikut denganku ke halaman depan istana," ucap Rika tegas. "Baik," jawab Uta, Nico dan Usui bersamaan. "Rika, kami akan membantu kalian," ucap Rai. "Baik, terima kasih kak," ucap Rika lalu mereka semua langsung berlari menuju halaman depan istana.

***

Tujuh orang berjubah hitam tengah terbang di atas kerajaan Western dengan tudung yang menutupi wajah mereka. Satu orang dibagian tengah terbang dengan saya yang terlihat rusak berwarna hitam dan satu orang lagi terbang dengan sayap seperti naga berwarna hitam. enam orang berjubah hitam itu terus-menerus menembakkan bola hitam kecil ke istana. Namun, dengan pelindung yang di ciptakan para penyihir dan ksatria kerajaan berusaha menahan ledakan bola-bola itu yang berdatangan tanpa ada habisnya. "Hentikan!" teriak Rika kencang. Membuat satu orang di bagian tengah dengan sayap rusak berwarna hitam mengangkat tangannya sedikit. Untuk membuat keenam orang itu berhenti.

"Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?!" teriak Rika. Tidak ada yang menjawab pertanyaan Rika. Mereka hanya diam seperti menunggu perintah. Salah seorang yang ada di tengah menurunkan tangannya yang menandakan untuk keenam orang itu menyerang mereka. Saat keenam orang itu akan melesat menyerang Rika dan yang lainnya. Para ksatria dan penyihir dengan cepat membuat pelindung. Salah seorang yang memimpin mereka mengarahkan jari telunjukkany kearah pelindung dan terlihat bibirnya yang bergerak tanpa di dengar. Sebuah sinar hitam melesat dan menembus pelindung itu. Hingga pelindung itu hancur.

Western Prince's : Son of Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang