Bab 43~Kembalinya Raja Cahaya

174 27 1
                                    

Enam bulan telah berlalu setelah perang suci. Kerajaan Western masih menjalani masa pemulihan. Uta tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa di akademi. Semua penduduk mulai menjalani aktivitas mereka seperti biasa. Pemerintahan masih di jalankan oleh Rika karena Uta yang belum cukup umur untuk mengambil alih tahta dan Raja mereka masih belum ada kabar.

Namun, Uta dan yang lainnya percaya jika Zen akan kembali. Itulah kenapa mereka akan tetap menunggu sampai sang Raja Cahaya kembali. Setelah terbunuhnya raja kegelapan Jade, pedang Locienta yang digunakan Uta untuk membunuh Raja kegelapan langsung menghilang, dan pedang Dalien telah mengalami kerusakan yang parah sehingga harus di segel di bawah tanah kerajaan.

Nico yang merupakan komandan pasukan Matahari Senja Merah tidak mengangkat wakil komandan baru, karena ia masih menunggu Leo yang merupakan wakil Komadannya. Sama seperti Zen, ia juga percaya dan menunggu kedatangan Leo.

"Baiklah, latihan sampai di sini. Kalian boleh kembali," ucap Nico kepada pasukannya lalu berjalan meninggalkan arena latihan.

Seperti biasa ia saat waktu pulang Uta, Nico akan pergi ke ruangan Uta untuk membantunya mengerjakan tugas negara yang diberikan oleh Rika. Tiba-tiba ia terdiam saat merasakan sesuatu yang sangat familiar dan menatap kearah pemandangan hutan bekas pertempuran dari jendela di lorong istana.

***

Uta yang baru saja kembali dari akademi langsung menuju kamarnya dan berganti pakaian sebelum melanjutkan pekerjaannya mengerjakan dokumen negara yang diberikan Rika, setelah itu ia harus berlatih pedang bersama Nico dan berlatih sihir cahaya bersama Elsa dan Rika.

Setelah kebangkitannya sebagai putra cahaya. Uta semakin tidak memiliki waktu untuk istirahat karena ia masih belum bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik. Setelah selesai berganti pakaian, ia langsung menuju ke ruang kerjanya yang ada di samping kamarnya dan di sana Nico sudah menunggu kedatangannya.

"Selamat datang, pangeran," ucap Nico dengan senyuman cerianya sambil membungkukkan badan.

Uta hanya menganggukkan kepala dan langsung berjalan menuju mejanya. "Hah ... setelah perang, masih banyak yang perlu kita perbaiki. Terutama masalah pada pertanian. Apa pemurnianya belum selesai?" tanya Uta.

"Benar, yang mulia. Kami sudah melakukan pemurnian di beberapa wilayah. Tapi, dengan jumlah anggota kuil yang memiliki energi cahaya yang sedikit, kita masih membutuhkan bantuan dari kerajaan lain yang memiliki kuil dewa Licht," ucap Nico.

"Hah ... baiklah, sepertinya memang harus begitu. Kalau begitu, aku akan mencoba menghubung kuil di kerajaan Flore, kerajaan Twilight, dan kerajaan Air," ucap Uta. "Bagaimana dengan keadaan danau air mata cahaya?"

Danau air mata cahaya adalah danau yang ada di belakang kerajaan Western yang sebelumnya di anggap sebagai danau suci. Kini danau itu telah mengering setelah kemunculan kerajaan kegelapan yang ternyata tersegel di dalam danau suci di perang suci enam bulan lalu.

"Penyihir suci Elsa masih melakukan penyelidikan untuk menemukan cara memunculkan kembali air sucinya. Tapi, menurut nona Elsa, kemungkinan energi yang di miliki nanti akan berbeda saat danau suci kembali terisi," ucap Nico.

"Apa karena sebelumnya itu di gunakan untuk menyegel kerajaan kegelapan?" tanya Uta.

Nico menggelengkan kepalanya. "Bukan, yang mulia. Itu karena Danau itu terisi oleh air mata dari putri cahaya pertama. Itulah kenapa namanya danau air mata suci, sehingga energi cahaya yang di miliki akan lebih besar, dan efeknya lebih kuat untuk menghidupkan alam di sekitarnya."

"Hah ... jika seperti ini, kerajaan Western akan mengalami keadaan krisis," ucap Uta.

"Saya khawatir hal itu bisa saja terjadi, yang mulia," ucap Nico.

Western Prince's : Son of Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang