Tau🐰

2.8K 225 19
                                    

Happy Reading
🐰





"Huft... Akhirnya beres juga, encok gue." keluh Keano dengan tubuh yang basah bermandikan keringat.

"Dih. Gitu aja capek. Gue enggak tuh," ledek Alana dengan setoples keripik kentang di pelukannya.

Keano sontak melotot tak terima. "Yaiyalah! Lo dari tadi cuma ngemil doang. Lah gue? Naik turun lift, ngangkutin barang, beresin sana-sini. Alone you know! Alone!" ucapnya berapi-api.

Alana terkekeh. Menertawai nasib suaminya itu.

"Jadi lo gak ikhlas nih?" tanya Alana dengan wajah cemberut. "Demi anak lo juga. Lo gak sayang sama anak lo?"

"Sayanglah! Capek tahu bikinnya. Ya walaupun gak sengaja," ujar Keano dengan merendahkan nada akhirnya.

"Bagus kalo gitu,"

Hari ini mereka berdua sedang repot-repotnya pindahan. Oh bukan, hanya Keano yang repot. Alana mah tinggal goyang-goyang kaki doang. Bantu do'a juga katanya.

Mereka pindah ke apart ini setelah perjuangan penuh mengantongi izin dari orang tua. Dan dengan alasan 'Debay yang minta', mereka berhasil mendapatkan izin itu. We did it.

"Al," panggil Keano pada Alana yang tengah sibuk bermain Pou di ponselnya. Mengikuti jejak sang Ayah.

"Kenapa?" tanya Alana tanpa memalingkan wajahnya.

"Gue laper, mau nyari makan. Lo ikut? Atau mau nitip aja?"

"Titip deh. Mager ganti baju,"

"Nitip apa?"

" Eum.... Nasi kuning warna putih, sama pecel ayam pake ikan lele. Oh iya satu lagi, Teh es manis anget," Alana tersenyum setelah menyebutkan pesanannya. Berbanding terbalik dengan Keano yang justru tepuk jidat.

"Kenapa?"

Bisa-bisanya ini orang nanya kenapa. Untung lagi hamil anak gue, kalo bukan udah gue lempar keluar jendela. Begitu kira-kira pikir Keano.

Keano menghela nafas, lagi. "Baik nyonya," katanya tersenyum masam. Mengambil jaket dan juga kunci motornya yang berada di sofa, tepat di samping Alana.

"Gue pergi dulu. Lo jangan kemana-mana, dirumah aja. Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

Keano pergi. Alana di tinggal sendirian. Dan sekarang, wanita itu merasa gabut bukan main. Seketina ide cemerlang melintas di otak cantiknya. Ia akan menghubungi Bella, sedikit rindu pada sahabatnya itu.

Soalnya semenjak menikah, Alana sama sekali belum membuka sosmednya. Bermain hp sih iya, tapi hanya seputar menyalakan musik, bermain pou, atau enggak ya bolak balik menu.

Belangcut

P
P
P
P
P
P
P
Bellllaaaaaaa
Gue kangen huhu😢

Ciri² orang yang halal dijadikan tumbal proyek:)
Ada maunya aja baru lo chat gue
Asem.

Alana terkikik. Ini benar sahabatnya. Bella yang selalu jutek dan bermulut pedas.

Jahat😌
Gue gabut tau

Ya terus?
Gue hrs apa?

Main kek kesini
Anak gue kangen onty nya
😘


Dimana? Rumah lo?
Eh bentar! Lo hamil?!
Kok bisa?

Enggak
Gue di apart
Iya kata dokter udah jalan seminggu
Bisa dong, kan ada bapaknya

Hahaha bener ugha
Yodah, dimana apart lo?

Jln. Mei-mei selingkuh

🐰🐰🐰

Keano berkendara santai di jalan. Membuat angin sepoi-sepoi menerjang lembut wajah tampannya.

"Huft..."

Helaan nafas kasar terdengar. Keano sekarang terlihat seperti orang yang sedang frustasi. Salah kan Alana yang memesan makanan yang ngaco. Tidak ada satu pun pesanannya yang bisa diterima oleh akal sehat Keano.

Dibeliin yang lain nanti salah. Enggak dibeliin lebih salah lagi. Kalau beliin sesuai pesanannya, Keano malu. Serius, sumpah.

Keano memberhentikan motor sport merahnya di depan sebuah taman. Tidak sampai masuk, hanya di dekat trotoarnya saja. Keano butuh waktu menenangkan diri. Pesanan aneh dari Alana membuatnya terkena mental breakfast. Eh, itu kan namanya?

Bodo amat.

"DOR!!"

Keano terjungkal kebelakang. Sedikit lagi hampir masuk ke gorong-gorong. Batal sudah acara mengehingkan ciptanya.

"Anjing ya lo pada! Kalo gue masuk ke got gimana hah?! Trus amit-amit langsung mati, lo pada mau bayar sumbangan buat gue gak?!" oceh Keano panjang lebar sambil memijit pantatnya yang ngilu bukan main.

"Enggak lah, sayang duitnya. Mending beli cilor,"  balas Hideki yang di angguki Kavin dan Shauqi.

"Ciri-ciri manusia yang halal dimusnahkan ya gini," Keano melirik tajam ketiga sahabatnya itu.

Bukannya takut, ketiganya justru tertawa.

"Lo kapan sekolah? Gak kangen Buk Mesi apa?" tanya Kavin.

"Besok juga gue sekolah," balas Keano seadanya.

" Beneran?"

" Hm?"

" YESSSS!!!!!" sorak ketiganya.

"Napa lo pada? Seneng amat gue masuk,"

"Biar ada yang nraktir kita lagi, yoi gak?"

Kavin dan Hideki mengangguk semangat.

"Tai,"

Umpat suami dari Alana itu. Tak urung ia juga tertawa. Sudah lama rasanya tidak bercanda gurau dengan ketiga sahabatnya yang akhlak minimalis ini.

"Btw No, lo ngapain alone di here?"

"Nyariin makanan buat Alana, buat gue juga sih," Keano lesuh lagi.

"Lah? Bini lo gak bisa masak?" Shauqi tampak bertanya-tanya.

Keano menggeleng, "Bisa sih. Cuma gak gue bolehin. Takut kandungannya kenapa-napa,"

Ketiganya mengangguk-angguk. Sebelum...

"ALANA HAMIL?!" pekik mereka serempak.




KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang