Keano Lupa🐰

4.5K 332 31
                                    

"Lupa? Wajarlah, namanya juga manusia."

-Keano-



HAPPY
READING
🐰






Cahaya mentari pagi menyilaukan. Mengusik tidur seorang cowok yang asik bergelut dengan mimpinya. Mimpi yang terasa sangat nyata.

"Hiks... Bunda..."

Keano membuka matanya. Mendengar suara tangisan yang memilukan. Kepalanya juga terasa sangat pening.

Mata cowok itu mengerjab berkali-kali. Masih tak  percaya kalau yang tidur di sebelahnya kini adalah seorang cewek, yang bahkan tak ia kenal sama sekali. Membingungkan.

"Lo... Siapa?" tanya Keano bingung.

Alana menoleh, matanya sembab akibat lamanya menangis. Dan Keano sendiri masih terheran-heran.

"Lo beneran lupa, atau pura-pura lupa hah?!" Alana berteriak.

"Maksud lo apa? Gue lupa soal apa?" Keano semakin bingung. Ia benar-benar tak ingat apapun.

Alana tertawa miris. "Lo liat gue. Dan lo ingat perlakuan lo semalam! Bangsat!!"

Keano memperhatikan wajah Alana, turun kebawah dan...

Keano menutup matanya cepat. Ia melihat hal yang tak seharusnya dilihat. Dua gunung kembar menggantung tanpa penyangga.

"Gila! Itu susu gantung lo keliatan nyet! Tutup buruan,"

"Buat apa? Buat apa hah?! Lo bahkan udah liat yang lebih dari ini. Lo udah ngerampas mahkota gue!"

"Hah?" Keano membuka matanya sebentar, lalu menutupnya lagi.

"Lo jangan pura-pura bego. Lo liat diri lo sendiri," Alana memejamkan matanya. Menahan emosinya yang siap meledak.

"Mana? Gak keliatan apa-apa," ucap Keano polos.

Alana mendengus. "Buka mata njing! Gimana mau keliatan kalo lo tutup mata gitu!"

"Ohh... Iya-iya. EH ASTAGFIRULLAH! JONI KAPAN KELUAR SANGKAR?!" Keano benar-benar terkejut. Mendapati dirinya yang tak memakai sehelai benang pun.

"J-jangan bilang kalau... LO PERKOSA GUE?!" Keano berteriak histeris. Menarik selimut untuk menutupi dirinya, juga 'Joni' nya.

"Kebalik bangsat!" balas Alana. Menampol kepala Keano kuat. Membuat si empunya meringis.

"Jadi maksud lo, gue yang merkosa lo?"

Alana mengangguk.

Keano shock. Ia menundukkan kepalanya, "G-gue bener-bener lupa. Gue minta maaf,"

Alana menghembuskan nafasnya kasar. Air matanya yang tadi sempat berhenti kembali mengalir deras, seiring dadanya yang naik turun.

"M-maaf, tapi tutupin tubuh lo dulu. Gue gak mau khilaf untuk yang kedua kalinya," ucap Keano tanpa menatap alana.

Alana menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, kecuali bagian kepala.

"Maaf, gue bener-bener minta maaf. Gue gak tahu apa yang terjadi semalam. Gue bahkan gak inget apa-apa kecuali gue abis minum-minum sama temen-temen gue,"

"Lo kira kata maaf lo itu bisa balikin keperawanan gue? ENGGAK! Masa depan gue hancur, hidup gue hancur! Dan lo cuma minta maaf?!" Alana menatap Keano tajam.

"Maaf,"

Hanya kata itu yang terus berulang dari bibir Keano.

"Gue, bakal tanggung jawab."

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang