"Modal chat gombal sambil rebahan aja lo bilang berjuang? Ewh,"
-Shauqi-
HAPPY
READING🐰
Keano turun dari mobil lebih dulu. Meninggalkan Alana yang menatap nanar kepergiannya.
Dengan langkah gontai, Alana berusaha menyusul Keano. Tapi apalah daya, langkah kecilnya tidak sepadan dengan langkah besar milik cowok itu.
"Al!"
Mendengar namanya dipanggil, Alana menoleh ke belakang. Mendapati Bella yang berjarak tidak jauh darinya.
"Kenapa? Kok lo kayak gelisah gitu? Ada masalah?" tanya Bella setelah menyamakan dirinya tepat di sebelah Alana.
"Ano," ucap Alana.
"Ano? Keano? Laki lo kenapa lagi?"
"Pundung dia,"
"Lah? Kok bisa?"
"Jadi gini..."
*Flashback
Pagi hari.
Alana sudah siap dengan seragam sekolahnya, juga hoodie oversize untuk menutupi perut buncitnya. Sedangkan Keano, cowok itu sedang mandi.
Panasnya sudah turun, dan katanya dia sudah cukup sehat untuk masuk sekolah hari ini.
Setelah selesai menata rambutnya, Alana menunduk guna mengambil tas yang di taruh dilantai dekat meja riasnya. Lalu, tanpa sengaja, lengan Alana menyenggol gelas yang berisi kopi sisa semalam.
Sontak gelas itu jatuh dan isinya berceceran di lantai. Untung saja itu gelas plastik, jadi tidak pecah.
Alana sudah berusaha mencari pel, tapi tak kunjung ketemu. Entah dimana rimbanya pel itu. Mungkinkah dia minggat? Sepertinya tydac.
Melihat ada seonggok kain di atas sofa, Alana lantas mengambilnya. Lalu mengelap ceceran kopi dilantai dengan kain itu. Setelahnya, kain itu dibuang, karna sepertinya sudah tidak mungkin untuk dicuci. Sudah terlalu kotor, dan pastinya akan berbekas.
"Al," panggil Keano.
"Apa?" tanya Alana yang baru saja kembali sehabis membuang kain tadi.
"Liat boxer gue, ga?" tanya Keano.
Alana mengernyit. "Semua boxer lo 'kan ada dalem lemari, liat aja." balasnya santai. Lalu berlalu ke dalam kamar untuk mengambil tas.
Tak berselang lama, Alana terlonjak kaget. Saat tiba-tiba pintu kamar didobrak oleh Keano. Nafas cowok itu memburu, hidungnya sampai kembang kempis.
Berjalan mendekat pada Alana, Keano mengangkat tinggi-tinggi tangannya yang menggenggam sehelai kain putih. Dari bentukannya, Alana yakin itu adalah kain yang ia pakai untuk mengelap tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen Fiction15+ Kejadian tak terduga terjadi. Keano tak pernah menyangka, bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah di usia yang sangat muda. Umurnya baru di menginjak angka 17 tahun ini. Tapi, Keano tak menganggap hal ini adalah bencana. Justru ia sangat bersyuk...