Nganu🐰

4.1K 262 8
                                    

HAPPY
READING
🐰




Keano keluar dari kamar mandi, dengan tubuh polos yang cuma di tutupi handuk putih bersih tak bernoda. Masih baru cuy!

Dilihatnya Alana yang masih asik membersihkan bekas make-up nya yang tersisa. Gadis, ah bukan. Kan udah di unboxing. Maksudnya, wanita itu terlalu fokus sampai tidak menyadari kehadiran sang suami.

"Al," panggil Keano yang ter-acuhkan begitu saja.

"Alana,"

"Hmm?" sahut Alana sekedarnya.

"Baju gue mana?"

"Gak tahu,"

"Serius njir! Gue udah kedinginan ini," Keano berkata jujur, bahkan jari-jarinya sudah memutih tanda kedinginan.

Alana membalikan tubuhnya, melihat Keano yang berdiri tak jauh darinya.

"Astaga... Kasian yah. Mana masih muda," canda Alana dengan raut yang dibuat menyedihkan.

"Heh! Ikan teri sambel tomat! Enak!" balas Keano sewot.

"Gak nyambung perasaan,"

"Biarin! Kabel mahal!" ketus cowok itu.

"Makin gaje aja lo. Baju lo di koper noh,"

Keano mengedar kan pandangannya. Mencari letak koper yang Alana maksud. Tapi...

"Gak ada koper disini Al,"

"Lah masa?" Alana tampak kebingungan. Ia juga mengedar kan pandangan ke seluruh isi kamar mereka ini. Dan ya, memang tidak ada koper disana.

"Kok gak ada?" tanya Alana.

Keano menghela nafas kasar, "Ya mana gue tau, gue kan gak tau!"

Alana tampak berpikir. Sejurus kemudian, ia tertawa.

"Ngapain lo ketawa gitu? Gak kesambet kan? Gue gak bisa ruqyah soalnya,"

Nahkan. Keano jadi panik sendiri.

"Hahahahha... Gak kok gue gak kesambet. Cuma gue baru inget. Kita kan rencananya mau tinggal di apart yang di kasih papa. Barang-barang kita udah di sana semua,"

"Serius?!"

Alana mengangguk mantap.

"Trus gue pake apa dong?! Yakali gue bugil sampe besok," kata Keano frustasi.

"Ck, lebay. Bentar, gue pinjemin baju sama bang Genta dulu,"

Alana berjalan santai keluar dari kamar. Jika kalian pikir Alana tampak begitu santai saat melihat tubuh Keano tadi. Kalian salah besar. Memang sih, wajahnya biasa aja. Tapi percayalah, jantung nya serasa ingin migrasi.

"Huh, itu badan bahaya banget buat kesehatan jantung gue, mana kotak-kotak lagi." monolog Alana sambil mengetuk pintu kamar sang abang, Genta.

"Apa?" tanya Genta setelah membukakan pintu.

"Pinjem baju buat Ano dong,"

"Hah? Suami lo udah jatuh miskin? Sampe-sampe istrinya minjem baju ke abang iparnya ini? Baru juga nikah," sewot Genta berkacak pinggang.

Alana mendengus.

"Bukan anjir! Baju dia ada di apart. Buruan, kesian anak orang mati kedinginan ntar, gue belom mau jadi janda,"

Genta mangut-mangut. Masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil sepasang baju kaos dan celana pendek. Tak lupa sempak dan sebagainya.

"Nih,"

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang