Jenguk🐰

1.3K 154 17
                                    

"Bukan soal miskin atau kaya, tapi ini soal usaha."

-Dari saya untuk kita semua.

HAPPY
READING
🐰

Matahari sudah menampakkan dirinya berjam-jam yang lalu. Dan sekarang, bintang satu itu sudah tepat berada di titik tertingginya, menandakan sudah tengah hari.

Orang-orang rajin sudah menyelesaikan tugasnya. Sedangkan orang-orang bersifat sebaliknya masih sibuk bergelung manja di dalam gulungan selimut. Keano salah satunya.

Di saat sang istri sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa untuk check up rutin. Keano masih berada di alam mimpi yang indah. Iler di pipinya adalah bukti nyata.

Didalam mimpi, Keano baru saja hendak menyuapkan sepotong besar batagor ke dalam mulutnya. Sedangkan di dunia nyata, yang dilihat Alana, suaminya itu memasukkan kepalan tangannya sendiri.

"Kalo udah gila dari sononya, mah, emang beda, ya." Alana geleng-geleng kepala.

Mengabaikan Keano yang tersedak tangan sendiri, Alana menutup tas sandangnya. Lantas berjalan ke arah meja belajar, mengambil jam tangan lalu memakainya.

Melewati cermin, Alana terdiam, mengamati dirinya sendiri.

"Ga nyangka gue, umur segini udah mau jadi emak-emak aja. Anak tiga lagi." gumamnya.

Alana sudah berhenti masuk sekolah. Berhenti masuk, bukan berarti Alana berhenti sekolah. Wanita itu ikut homeschooling.

"Al,"

Alana menoleh. Menatap Keano yang ternyata sudah bangun. Cowok itu menatap sendu kearahnya.

"Udah bangun? Siap-siap sono. Gue udah siap, nih." balas Alana.

Keano menggeleng, menepuk sisi tempat tidur. Membuat Alana mau tak mau berjalan mendekat dan duduk di sana.

"Kenapa?"

"Maaf, ya."

Mengernyit. Alana lanjut bertanya, "Maaf? Buat apa?"

"Semuanya." Keano menarik nafas dalam-dalam.

"Maaf, karna udah ngerebut masa depan lo. Maaf, karna udah ngehancurin masa remaja lo. Maaf, karna udah bikin lo harus ngelepas sekolah lo. Maaf, karna bikin lo harus jadi istri sekaligus ibu di saat temen-temen lo yang lain masih asik jalan sana-sini. Maaf, maaf, maaf. Maafin gue," Keano menunduk. Tangannya mengepal, menahan sesak.

Tangan Alana terulur, menggenggam lembut kepalan tangan Keano.

"Hey," Alana menangkup pipi Keano. Mendekatkan wajahnya, lalu memberi ciuman lembut di bibirnya. Hanya sebentar, tapi mampu membuat Keano tersentak.

"Jangan ngerasa bersalah, semuanya udah kejadian. Ga ada yang salah, dan ga ada yang perlu minta maaf. Ini udah jalan yang Allah kasih buat kita." wanita itu tersenyum.

"Gue gapapa, serius. Gue malah bersyukur, di luar sana, banyak cewek-cewek lain yang masih berjuang buat dapetin anak. Sedangkan gue, gue di umur segini udah dikasih anak, tiga lagi. Gue bersyukur, dan lo juga harusnya gitu. Oke?"

Keano mengangguk lugu. Benar-benar menggemaskan.

"Makasih, gue sayang lo, Al."

"Kasih kembali, gue juga sayang sama lo, No."

Semua terasa begitu romantis. Sampai tanpa sengaja mata Alana menatap jam ditangannya.

"Kita telat!" heboh wanita itu. Berdiri, lalu menyambar tasnya.

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang