Keano

Mati🐰

"Hehehe..."

-3 Curut Peliharaan-

HAPPY
READING
🐰

"LEBIH KENCENG WOYY!! ANJINGNYA MAKIN DEKETT!!"

"YA ALLAH, DOSA APA HAMBA PAGI-PAGI UDAH DIKEJAR SODARA KEMBARNYA KAVIN?!!"

"SEPATU GUE JANGAN LO INJEK BANGSAT!! KALO GUE KEJENGKANG GIMANAA?!!"

"MAAP QI, NAMANYA JUGA LAGI PANIKK!!"

"MATI KITA MATIIII!!"

Masih pagi, tapi teriakan si empat kutu kupret ini sudah menggema sepanjang koridor sekolah. Membuat mereka menjadi pusat perhatian siswa-siswi lain. Entah bagaimana ceritanya. Yang jelas, sekarang mereka sedang dikejar-kejar oleh anjingnya Pak Omar.

Ditikungan, mereka melesat cepat kedalam toilet. Saling menubruk satu sama lain. Gobl*k emang, kenapa harus numpuk di satu bilik, padahal ada banyak bilik lain yang masih kosong, kayak hati yang lagi baca.

"Woy, diem napa! ini kalo sampe masa depan gue kegencet, pupus harapan gue punya anak 20!" seru Kavin. Dia yang yang paling pojok, terjepit diantara teman-temannya dan dinding.

"Ini yang gue pegang apaan?!! Kok lengket gitu?!" panik Hideki.

"Itu hidung gue, kampret!" sahut Shauqi.

"Lah? Yang lengketnya apaan?"

"Ada ingusnya, dikit."

"Aaaaa!!" Hideki menjerit-jerit. Lebih heboh dibandingkan emak-emak ketika melihat diskonan. Badannya bergerak kesana-kemari. Membuat Keano, mau tidak mau harus membekap mulut sahabatnya itu.

"Ssstt ... diem. Ntar ketahuan Pak Omar gimana? lo pada mau main kejar-kejaran sama Petot lagi?!"

Ps : Petot adalah nama anjing
Chihuahua Pak Omar.

Hideki menggeleng cepat. Lalu Keano melepaskan tangannya.

"Oke ... Qi, berhubung lo yang nemplok di pintu." Keano menunjuk pintu. "Coba lo cek en ricek, ada manusia tititan Hades ga diluar?"

Shauqi mengangguk. Kepalanya yang sudah mepet banget kepintu, diseret paksa kearah lubang kunci. matanya menelisik kesana-kemari. Lalu tak lama berseru,

"Aman, Komandan! Pak Omar bin Hades udah--

nguk!

"Saya sudah apa?"

Deg.

Mampus!

Keempat cowok langganan bk itu nyengir bersamaan. "Hehehe ..."

🐰🐰🐰

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"