"Jangan kebanyakan insecure. Lo hidup aja udah syukur,"
-Juan Bin Bahenol-
HAPPY
READING
🐰"Eungh..."
Keano melenguh. Matanya mengerjab beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk."MAAA!!! BANG ANO UDAH GAK MATI!!"
Teriakan cempreng itu membuat Keano menutup telinganya. Ia yakin, suara itu pasti milik Keisha. Gadis kecil minus akhlak yang sayangnya adalah adiknya.
Terdengar suara pintu yang terbuka, di sana terlihat Saras yang langsung berlari cepat ke arah Keano. Membuat tubuhnya yang belum seimbang jadi limbung.
"Kamu bisa-bisanya bikin mama khawatir, ya! Ihhhhh..." Saras menjewer telinga anaknya itu.
"A-aduh... Sakit, maaa...." rengek Keano menahan sakit di telinganya.
Mendengar rengekan Keano yang lain sontak tertawa. Keano baru sadar, kalau yang ada disini bukan hanya ada ia, Keisha dan juga Saras. Tapi seluruh keluarganya, bahkan sahabat-sahabatnya juga datang.
Sial.
Mengingat alasan dia pingsan, Keano ingin menangis rasanya. Malu banget huhu...
Resta duduk di samping Keano. "Heh, jagoan! Pfft... Kamu pingsan gara-gara... Hahahahah!" tawa Resta menjadi-jadi. Pria tampan berbuntut tiga itu memegang perutnya yang sakit karna tertawa.
Ada-ada saja kelakuan anaknya ini.
"Malu ga? Malu ga? Malulah! Yakali engga!" ucap Kavin mengejek.
Shauqi dan Hideki sampai terpingkal-pingkal melihat respon Keano, bibir cowok itu mengerucut dengan mata melotot tak terima.
Lagi pula Keano tidak merasa salah disini, salahkan Alana yang dengan tega menendang aset masa depannya. Sudah begitu, malah terkena timpukan hp nyasar lagi. Sial.
Apes mulu ih. Kasian.
"R.I.P my aset eyy," Keano bergumam dengan nada.
Alana mendekati Keano yang masih pundung. Wanita itu duduk di sisi lain Keano yang kosong. "Maapkeun... Gue ga sengaja. Ciyus deh!"
"Bodo ih. Kita kemusuhan," Keano membuang muka.
Alana terkekeh. "Jangan sok buang muka, tong sampah aja ga mau nerima muka lo." katanya. Membuat Keano menggeram, ingin rasanya menjambak, tapi dia sayang.
Cowok itu memilih merebahkan diri. Membelakangi Alana, juga menutup tubuhnya dengan selimut sampai kepala. Keano kalau pundung melebihi anak cewek yang lagi pms. Parah pokoknya.
"Mending kalian pulang, biar Al bicara berdua sama Ano," ujar Al menatap yang lain.
Mereka mengangguk setuju. Dan berjalan keluar meninggalkan Alana dan Keano berduaan di apartemen mereka.
"No, maap atuh, gue gak sengaja. Lagian salah lo sendiri, ngapain coba pake bungkus-bungkus gue pake selimut? Kan gue panik, gue kira penculik. Atau lebih parah lagi, rampok."
Keano tidak merespon. Cowok itu masih setia di dalam selimutnya.
Alana menghela nafas.
"No..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Novela Juvenil15+ Kejadian tak terduga terjadi. Keano tak pernah menyangka, bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah di usia yang sangat muda. Umurnya baru di menginjak angka 17 tahun ini. Tapi, Keano tak menganggap hal ini adalah bencana. Justru ia sangat bersyuk...