Setelah lama menghilang akhirnya saya kom bek gess!!!
-Keano, dkk-
Setelah jutaan -agak lebay tapi gapapa- drama di pesta perayaan Ulang Tahun Keano kemaren. Keano baru bisa tidur dengan tenang sekitar jam 2 pagi. Lalu cowok itu baru bangun sekitar jam 6 dengan mata dan bibir bengkak.
Bukan, ini bukan karena kurang tidur. Ini semua adalah bukti nyata kalau semalam Keano dan Kavin benar-benar bergelud manja demi menjunjung tinggi kebenaran atas rusaknya boneka monyet Alana. Rara namanya.
Dengan sempoyongan Keano berjalan kedalam kamar mandi. Tidak peduli bersih atau tidak, yang penting byar byur aja. Tak sampai 10 menit, Keano sudah selesai. Keluar dari kamar mandi, Keano menyaksikan pemandangan indah di depannya.
Alana sedang ganti baju!
"Wow ... Emejing!" gumam cowok itu pelan. Bisa mampus dia kalau Alana tahu.
Dengan sangat berhati-hati, Keano berjalan mengendap-endap ke arah lemari, mencari seragamnya untuk hari ini.
Krikk ...
Saking takut ketahuan Alana, mendengar suara engsel pintu lemari yang dia buka saja Keano ketakutan setengah hidup. Dia belum siap dapat ceramah pagi dari istrinya itu.
Keano menoleh kesamping,
"ANJING!" umpatannya terbit begitu saja.
"Siapa yang lo panggil anjing, hah? Jawab!" Alana berkacak pinggang dengan mata melotot.
Disemprot seperti itu, Keano memasang wajah memelas. Berharap istrinya itu akan luluh. Tapi ... seperti itu hanya harapan saja. Kenyataannya Alana justru makin melotot.
"Jangan kebiasaan ngintip, Ano! Gue sumpahin bintitan mampus lo."
Mata keano melirik kemana-mana, mencari alasan yang tepat.
Tak kunjung dapat, Keano menyerah. "I-iya iyaaa ... lagian, tadi juga gak sengaja, kok."
"Alasan!"
Tuh, kan. Jujur salah, bohong lebih salah lagi.
Keano hampir menyerah jadi manusia. Mau jadi Transformer aja.
"Udahlah, siap-siap gih. Udah jam berapa ini. Gue mau bantu mama bikin sarapan dulu." wanita yang tengah hamil itu berjalan menjauh.
Belum sempat Alana membuka pintu kamar,
"Al!" panggil Keano.
"Apa?"
Keano cengengesan. "Batagor semalem, masih ada?" tanyanya.
Berpikir sebentar, Alana mengangguk sebagai jawaban. Membuat Keano tersenyum cerah.
"Bungkusin, ya! Buat bekel kesekolah." katanya.
"Oke."
"Eh, Al!"
Alana menarik nafas dalam-dalam. "Kenapa lagi?!"
"Hehehe ... Lebihin, ya. Mau bagi-bagi sama yang lain nanti."
"Mulia sekali suamiku ini," Alana tertawa. "Okelah, aman."
"Makasih, sayang!"
Kampret. Gue bapereu ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen Fiction15+ Kejadian tak terduga terjadi. Keano tak pernah menyangka, bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah di usia yang sangat muda. Umurnya baru di menginjak angka 17 tahun ini. Tapi, Keano tak menganggap hal ini adalah bencana. Justru ia sangat bersyuk...