season Ⅱ ⑵ part 5

1.8K 241 30
                                    

Menyusup bukanlah hal yang mudah bagi Seungcheol yang sehari-hari hanya mengayunkan pedang dan berteriak memberi komando untuk mengajari para werewolf junior yang ingin menjadi perwira militer istana. Sungguh, ini bukan pekerjaannya dan ia tahu dirinya tidak berbakat dalam berbohong. Tapi jika ini demi pack, Seungcheol akan memastikan kalau dirinya melakukan ini dengan baik dan menyelesaikannya meski kini nyawanya menjadi taruhan yang sebenarnya.

"Apa pekerjaan yang bisa kau lakukan? Kau memiliki pengalaman?" Tanya sosok wanita tua yang menjadi kepala pelayan di rumah bangsawan Yoon itu terduduk tenang di depannya dengan tangan menggenggam buku dan pena.

Seungcheol menunduk, ia menggeleng pelan dengan tangan saling menangkup di atas pahanya. "Tidak, saya hanya pedagang yang kehilangan barang dagangannya. Saya tidak bisa memasak, tapi mungkin saya bisa menjadi pelayan." Wanita itu mengangguk, tangannya bergerak menulis dan menunjuk pintu di belakangnya dengan ujung pena. "Kalau begitu kau ku tempatkan sebagai pelayan tuan muda Yoon karena penjaga sudah penuh. Hari ini sampai tiga hari kedepan tuan muda Yoon tidak dirumah, dan tugas mu hanya membersihkan kamarnya dan menyapu lorong, jangan lupa untuk menyambutnya jika sewaktu-waktu dia datang."

Mengerti atas instruksi dari kepala pelayan, Seungcheol tersenyum senang dan membungkuk hormat. "Terimakasih telah memberi saya pekerjaan maam." Wanita itu mengulurkan beberapa lembar seragam untuk Seungcheol seraya menepuk punggung tangan sosok pelatih perwira militer istana itu. "Baik, cerita mu membuat ku tersentuh. Tetap semangat melanjutkan hidup mu, jangan pernah menyerah. Karena sudah terlalu terlambat jika kau memutuskan untuk menyerah sekarang. Yang ada di depan kita adalah tantangan, mundur pun tak akan membuahkan apapun yang memuaskan."

Sang kepala pelayan dari bangsawan Yoon itu berdiri dari duduknya dan memanggil seorang wanita yang lewat di lorong. "Cepat ganti bajumu. Kamar mu ada di sebelah kamar tuan muda Yoon, Sana akan menunjukkan setiap ruang dan tempat disini. Kau bisa mulai bekerja besok, hari ini cukup keliling saja dan istirahatlah." Bibir wanita itu tersenyum lembut dan menunjuk pintu yang tadi ditunjuk nya. "Itu kamar mu, dan di sebelah kanannya adalah kamar tuan muda Yoon. Memang kamarnya dekat dengan ruang rapat karena ia senang membaca dan sering menggunakan ruangan ini setiap jam 8 malam, jadi pastikan kau juga membersihkan ruang rapat setiap hari. Jangan sampai ada kotoran sedikitpun."

Mengangguk paham, Seungcheol berdiri dan membungkuk ketika kepala pelayan yang sedari tadi memberikan arahan padanya meninggalkan dirinya dan satu sosok wanita yang bernama Sana. "Silahkan ganti baju terlebih dahulu, setelah itu kemari lah lagi dan aku akan mengantarmu berkeliling rumah ini." Tanpa basa-basi lagi, si perwira militer utama itu lantas beranjak untuk mengganti bajunya dengan seragam pelayan yang bercorak putih dan kuning di genggamannya.

Setelah merasa siap, Seungcheol berjalan keluar dengan gagahnya dan menepuk bahu Sana yang menunggunya di depan ruang rapat. "Ayo maam, saya sudah siap." Mata sana menilik penampilan Seungcheol dan mengangguk sekilas, ia berjalan terlebih dahulu dan menunjuk pintu di depan lorong yang kini mereka susuri. "Itu adalah kamar tuan dan nyonya Yoon. Kau tidak diperbolehkan untuk masuk kesana kecuali tuan atau nyonya Yoon sendiri yang menyuruh mu. Dan untuk kamar tuan muda Yoon. Kau hanya boleh masuk kedalam kamar tuan muda jika memiliki kepentingan, seperti membangunkannya saat pagi atau membersihkan kamarnya saat dia pergi."

Mereka berbelok ke kiri, berjalan menuruni anak tangga yang terlihat seperti menuju ruang bawah tanah. Disana sangat dingin dan lembab, tak lupa sangat jarang lampu yang ditempatkan membuat lorong menuju lantai bawah sangat gelap. "Itu, kamar nona muda Yoon." Ah, ternyata kamar seoyoon. Seungcheol menunduk, melihat ujung kakinya dan menyeringai senang.

"Dan ini adalah gudang. Kau pasti sudah melihat ruang tamu dan ruang keluarga tadi, kamar tamu ada di sisi-sisinya. Ada pelayan khusus yang akan membersihkan kamar tamu secara teratur, dan kau tidak perlu berkeliaran disana." Berbalik, sana membimbing Seungcheol agar kembali berjalan keluar dari ruang bawah tanah yang saat ini mereka kunjungi.

Alma Gemela [Namjin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang