‹ Chapter 16 : What is this? ›

2.9K 322 26
                                    

Tekan vote dulu sebelum lupa




Udah?

Now everybody say

Cus....

Ditemani semilir angin yang berhembus dari jendela kamar nya yang terbuka. Seokjin bersenandung sembari mengusir kebosanan karena menunggu Jungkook, Jimin dan Hoseok datang. Dirinya merasa kesepian setelah Namjoon pergi untuk mengurus pack, jadi Seokjin menyuruh Jimin memanggil Jungkook yang semakin hari semakin melupakannya dan memanggil Hoseok si Beta pengobatan yang jarang menemuinya meskipun tadi pagi baru saja bertemu.

Mengusap perut padat nan keras nya, Seokjin mengayunkan badannya ke kanan dan ke kiri, bersenandung lembut, membiarkan angin membawa suaranya entah kemana.

"Mother's hand will warm you.
Mother's love is in your every breath.
My little moon, my little moon.
Never be afraid, here there are Kings and Queen's who always hold your hands."

"Step your little foot and dad will catch you."

Namjoon datang, meletakkan kedua tangannya diatas perut sang istri seolah-olah sedang menangkap bayinya seperti apa yang dirinya senandung kan. Tangan Seokjin bergerak mengusap pipi Namjoon, memberikan tatapan bertanya mengapa sang alpha kembali dari misi.

Mengerti arti tatapan Seokjin, Namjoon terkekeh kemudian menunduk memberikan kecupan kupu-kupu di perut sang mate, "Aku membutuhkan beberapa berkas yang tertinggal. Tapi sebelum itu biarkan aku meminta ciuman ku dulu, setelah itu aku akan bekerja dengan nyaman hm?"

Oh, jadi suaminya ini sedang manja eh? Memikirkan itu Seokjin merasa senang sekali, seperti ada puluhan bunga memenuhi dadanya dan ribuan tangan menggelitik perutnya. Seokjin sangat bahagia, mungkin ini salah satu definisi bahagia itu sederhana. Dirinya yang dulu dipenuhi kisah kelam dan pukulan kini mendapatkan perlakuan sedemikian rupa yang membuatnya bahagia. Layakkah dirinya bahagia? Atau ini hanya kebagian sesaat saja sebelum ujian kembali memporak-porandakan hidupnya?

Melihat diamnya Seokjin, Namjoon mengerutkan alis bingung, sedikit menusuk-nusuk perut padat sang istri yang mungkin akan sadar ketika rasa geli dari perutnya terasa. Seokjin pun sadar akan tangan suaminya yang menusuk-nusuk kecil perutnya, dia menepuk tangan Namjoon kemudian mendorong bahu sang alpha agar menjauh darinya, "Namjoon meninggalkan ku tadi. Jadi tidak ada ciuman pagi!" Berujar demikian sambil mengerucutkan bibirnya, Seokjin memalingkan wajah dan memasang raut merajuk andalannya.

Sesegera mungkin Namjoon mendekat, membuang jarak antara dirinya dan sang istri. Tangannya otomatis meluncur dengan ringan di udara, menarik dagu Seokjin agar menghadap nya. Namun mungkin nasibnya yang malang, bertepatan dengan itu pintu terbuka memperlihatkan Taehyung, Mingyu, Jungkook, Hoseok, Wonwoo, Yoongi dan Jimin. Mereka semua masuk tanpa menghiraukan tatapan maut Namjoon, Taehyung bersiul, Mingyu bernyanyi dan yang lain hanya memutar bola matanya malas terkecuali Wonwoo, tidak mungkin kan Wonwoo memutar bola mata malas kepada sang mertua?! Bisa ditendang pantatnya dari keluarga besar.

Menggeram pelan, Namjoon mencoba sabar. Mengecup pipi berlemak Seokjin sebagai ganti bibir merah yang menggodanya kemudian mendengus, menjewer telinga kedua putranya yang sudah dewasa walau dimatanya hanya dua orang bayi besar, "Ck! Kenapa sih kalian datang?" Dengan gemas, Namjoon melepas tangannya dari telinga Minggu dan Taehyung, berganti mengusap-usap surai putranya dan keluar setelah mengambil berkas yang dia butuhkan.

"Eh, ramai sekali..." Mencuit disela keheningan, Seokjin tersenyum senang. Tangannya menepuk tempat disisinya yang langsung terisi dengan kedua werewolf berbeda kemampuan diiringi sorak tidak terima Jimin dan Jungkook tidak lupa Hoseok yang mengerang berkata jika ingin bersandar disampingnya. Seokjin tertawa mendengar keributan di depannya, lantas menggeleng tidak percaya bahwa mereka semua telah memasuki usia dewasa bahkan ada yang beratus tahun tinggal di dunia.

Alma Gemela [Namjin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang