anterin

1.5K 209 16
                                        

yujin lagi make baju abis mandi. hari ini hari minggu dan yujin mutusin buat ke gramed pagi-pagi.

yujin cuma make kaos putih dengan jaket dan celana jeansnya. ga lupa kacamatanya di tenggerin di pangkal hidungnya. bagi gua sih ganteng banget.

yujin nurunin tangga dan segera di interupsi bundanya.

"mau kemana bang?"

"beli buku, bun. diskonnya abis kalo entar sore." jawab yujin sambil minum susu kotak yang dia ambil di kulkas.

"BANG!!! punya gue itu!" protes wonyoung ke yujin.

yujin natap sinis wonyoung, "sekotak doang. ganti dah entar."

"sip, rasa stroberi ama pisang ya."

"lah, kan gue cuma minum satu."

"pake pajak."

bunda kemudian menengahi mereka, "gelut bae, abang nanti pulang cepet ya. bunda masak nih, awas beli kfc!"







































yujin segera markirin motornya begitu sampe. gramedia masih sepi dan yujin markirin motornya asal. masa dia parkir ngambil 2 lahan. maruk.

yujin jalan sambil sesekali bersenandung kecil gajelas.

sekitar 20 menit yujin berkelana akhirnya dia pergi ngantri bayar, matanya menemukan seorang gadis yang dia kenal. lebay beut gua.

minju pokoknya. minju lagi masukin dompet ke tasnya keliatan abis bayar.





"kak? jadi bukunya?"

yujin noleh, "eh? maaf. ga fokus ada lalat."

mba-mba kasirnya terkekeh liat yujin yang cari alasan.





udah bayar, yujin segera menuju ke parkiran. ngapain ngikutin minju. cuma ngelirik doang tadi. katanya.

baru aja yujin keluar dari parkiran, matanya kembali nemuin minju lagi berdiri di pinggir trotoar.

entah angin dari mana, yujin milih buat diem dulu disitu natap minju. dia matiin mesin motornya disitu juga.



"emang cantik, atau mata gue yang salah?" gumam yujin.

ga lama keliatan ada cowok yang mendekat ke arah minju pake helm.

yujin yang udah tau itu modus jambret, segera kunci leher motornya dan berlari ke arah minju.





grep

"eh?!"

"tunggu bentar." ucap yujin setelah liat minju panik karena tiba-tiba dirangkul.

"yujin ta? ngapain?" tanya minju berusaha lepasin tangan yujin.

"bentar doang marimas! ada jambret." bisik yujin lalu noleh ke sampingnya dan ngeliat jambret itu jalan mundur perlahan.

minju ikut menolehkan wajahnya, "aah, thanks, jin."

yujin kemudian lepasin rangkulannya dari minju setelah cowok itu pergi, "ya."

"kirain lo cowok cuek."

"kebetulan aja tadi." jawab yujin.



yujin ga pergi-pergi dan minju sejujurnya heran. "btw, lo mau kemana?" tanya minju berusaha nyairin suasana.

"tadi abis beli buku aja. mau pulang." jawab yujin.

minju ngangguk, "ga pulang?"

yujin noleh ke arlojinya, "gue anter mau? rumah hyewon kan?"

minju ngangguk natap yujin, "mau dong kalo ditawarin. hemat ongkos."

"tapi ke rumah gue dulu. nanti bunda marah kalo telat."










































"anak gadis siapa tuh, bang?" tanya ayah yujin yang kebetulan duduk di kursi teras ngeliat anak sulungnya bawa pulang cewek.

"adeknya hyewon, yah. temennya sylla. kebetulan tadi mau di jambret, trus abang tawarin pulang deh." ucap yujin sambil ngarahin minju buat salim ke ayahnya.

"nama saya aresya minju, om."

"cantik ya namanya kayak orangnya. yuk masuk, makan dulu." ajak ayah ngarahin mereka berdua buat masuk.







"kak minju?"

minju cuma senyum ngeliat wonyoung yang kaget.

"diculik sama bang putra ya?"



pletak

"buruk sangkanya keterlaluan ya, heran."

bunda jalan keluar dari arah dapur, "loh? siapa ini?" tanyanya sambil megang tangan minju.

"saya temennya wonyoung sama yujin, tante. nama saya aresya minju. tadi waktu di gramed, ada yang mau jambret, yujinnya nolongin. trus dikasih tumpangan deh." jelas minju habis salim.

"weh? bang putra nolongin? mustahil deh, muka-muka kriminal gini." sahut wonyoung.

yujin segera ngetekin wonyoung yang dari tadi ngehina dia, "bener-bener lo adek haram."

bunda menengahi, "udah-udah, makan dulu yu. minju juga, makan dulu ya?"

"waduh, makasih banyak tante."








































yujin udah siap lagi mau nganter minju pulang. jam udah nunjuk angka 3 sore. daritadi minju ngobrol sama bunda dan wonyoung makanya lama.

"dah?" tanya yujin begitu ngerasain minju dah naik.

"udah."

yujin noleh ke spion. terlihat disana minju kesusahan ngunci helmnya.

yujin lepas helmnya, "pake ini aja. itu emang susah di kancing."

"eh? ok." minju cuma iyain aja dan ngasih helmnya ke yujin.

yujin masih mantau minju lewat spion. setelah minju bener-bener cklek helmnya, baru yujin nyalain mesinnya.









"nju, ntar singgah indomaret ya! mau beli sesuatu." teriak yujin di tengah jalan.

"oke!"





















"susu kotak?"

yujin noleh, ditangannya udah ada selusin susu kotak. "kenapa?"

minju menggeleng, "ternyata kebiasaan wonyoung nurun dari lo."

"lo suka minum susu?" tanya yujin tiba-tiba.

"minum sih minum. tapi lebih sering kopi." jawab minju.

"kopi sachet? botolan?"

minju bingung, "hah?"

"jawab aja lah. hah heh hah heh."

"lebih seringnya sih beli langsung kayak starbucks gitu. kalo nyetok, biasanya sachet-sachet gitu." jawab minju.

yujin jalan ke arah minuman sachet sementara minju cuma ngintilin dari belakang.

"kata ayah, yang ini enak." tunjuk yujin.

"oh, oke. kapan-kapan gue coba deh."

"bawa pulang, nanti kasih bintang 5 kalo enak." yujin ngambil sekitar 2 bungkus gede.

"buat gue?"

yujin cuma ngangguk dan jalan ke kasir mau bayar.

minju cuma ngintilin yujin. pelan-pelan senyumnya naik tipis.

"ck. dasar tsundere."








"woi!"

"ha?"

"kesambet nanti. gue ga pinter ilmu item."

weird ; jinjoo (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang