maaf

1.4K 173 57
                                    

yujin masih menaruh tangannya diatas matanya. berusaha ga kepikiran apapun itu. berusaha ngosongin kepalanya sekosong-kosongnya.

posisinya sekarang, yujin lagi sakit. badannya panas dan dia ga masuk ke sekolah. tepat sehari setelah yujin mencium minju.

"bang? dah bangun?" tanya bunda sambil duduk di samping kasur.

yujin nurunin tangannya dan bergumam pelan. "emm. udah bun. kenapa?"

"cek dulu sini." ucap bunda naruh termometer ke mulut yujin.

"buburnya mau makan sendiri atau disuapin?"

yujin tersenyum lebar, "suapin."

bunda terkekeh dan nurutin yujin yang minta disuapin. "itu mata kamu bengkak. habis nangis?"

yujin ngangguk.

"mau cerita?"

yujin menggeleng, "nanti malem aja, kalo dah sembuh."

"yaudah. abis ini mau mandi ga?"

"ga ah, males."

"bau dasar."
















yujin daritadi cuma gonta-ganti posisi tidurannya. mengecek jam beberapa kali. menunggu telpon dari wonyoung.

drrt drrt

cklek

"halo dek?" ucap yujin cepat begitu nerima telpon.

"yo, halo-halo. piye kabare? wis enakan?"

yujin terkekeh, "wis-wis. udah nurun dikit panasnya."

"jadi? lo mau ngomong apa?"

"lah kok gue, kan lo yang nelpon."

"tapi kan elo yang nyuruh nelpon tadi pagi."

"oh iya."

"pengen tak hiih."

"ya maap, faktor u."

"ih, serah abang aja. jadi? mau nanyain kak minju?"

"eh anjing jangan keras-keras. nanti kalo dia kedengeran gimana?"

"gue di kelas sendirian ini. beneran nanya kak minju kan?"

"heem."

"kak minju tadi pagi dianter kak hyewon, pas dikantin sih b aja, waktu bahas lo, dia agak diem. tapi, ada tapinya, tapi waktu bahas lo sakit, dia keliatan gelisah. kakinya ga bisa diem gitu, cacingan kali ya."

"durhaka kau. oke lah. sampein ke dia ya, gue minta maaf. tapi sembunyi-sembunyi."

wonyoung terdengar hela napasnya. "lo beneran cium dia kemarin?"

yujin terdiam merasa bersalah. "i-iya. gue minta maaf."

"jangan minta maaf sama gue. sama kak minju."

"iyadeh, kapan-kapan."

"yaudah, gue dipanggil yang lain nih."

"ya, thanks."

tuut

yujin menaruh hp di nakas sampingnya. yujin menatap langit-langit kamarnya bosan.

yujin mutusin buat ambil kertas folio dan pensil. dia duduk bersandar di headboard.

permintaan maaf.



























"yujin, mba jus lewat nih, mau jus?" tanya bunda dari ambang pintu.

weird ; jinjoo (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang