HAPPY READING!
***
Alex bersama teman-temannya sedang di warung Pakde Jarwo, mereka sedang menunggu apel pagi selesai dilaksanakan, sembari menunggu apel pagi selesai, mereka memakan gorengan dan es teh manis.
Yap, mereka membolos untuk tidak mengikuti apel pagi, menurut mereka untuk apa panas-panas an untuk baris saja dan mendengengarkan ucapan sang guru di depan. Tak peduli bagaimana nanti Bu Dewi marah kepada mereka, mereka sudah biasa kena marah oleh guru tersebut.
"Gue yakin, pasti Bu Dewi lagi nyariin anak muridnya yang lucu kayak gue." ucap Dika terlalu pede.
"Halah, lo ketemu bu Dewi aja nunduk." balas Raka.
"Nah iya tuh." sambung Satria.
Dika melihat kearah sekelilingnya. "Ervan mana?"
"Lah lo kaya gak tau Ervan aja, ya pasti tuh anak ikut apel, dia kan murid kesayangan guru-guru." panjang Satria.
"Buset, panjang amat boskyu." Dika menatap meremehkan kearah Satria.
"Udah gak usah ribut lo semua, mending sekarang kita ke sekolah." ucap Alex yang jengah menatap drama unfaedah temannya.
Mereka semua menaiki motornya masing-masing lalu berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, gerbang sekolah sudah di tutup, Dika meminta izin untuk meminta dibukakan pintu gerbangnya kepada Pak Satpam.
"Pak, bukain pintu gerbang dong." ucap Dika.
"Gak bisa, ini udah jam berapa." jawab Pak Satpam.
Tiba-tiba datang seorang guru perempuan yang berperawakan gemuk yang menatap mereka dengan tatapan setajam golok, eh salah, setajam silet maksudnya. Orang tersebut ialah Bu Dewi, guru terkiller di SMA PELITA BANGSA.
"Bukain Pak gerbangnya." titah Bu Dewi.
Pak Satpam lalu membuka kan gerbang untuk Alex dan teman-temannya, Alex dan teman-temannya memarkirkan motornya, lalu Bu Dewi datang dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Sudah jam berapa sekarang?" tanya Bu Dewi sambil mengetuk-ngetuk jam yang ada dipergelangan tangannya.
"Ya itu Ibu udah liat jam, ngapain nanya sama kita." celetuk Dika.
"KALIAN ITU YA BIKIN SAYA NAIK DARAH!" kesal Bu Dewi.
"Waduh bu, darahnya naik berapa kilo?" tanya Raka.
"SEKARANG KALIAN HORMAT DI LAPANGAN SAMPAI ISTIRAHAT, CEPAT, SAYA AKAN MENGAWASI KALIAN" ucap Bu Dewi.
Mereka lalu menjalankan perintah Bu Dewi. Dika sedari tadi mengumpat kesal karena Bu Dewi memberikan hukuman.
***
Jam istirahat telah berbunyi, Luna bersama kedua temannya pergi ke kantin. Kantin SMA Pelita Bangsa sangat ramai, Luna dan temannya memilih tempat duduk, lalu Nessa dan Luna pergi ke tempat penjual batagor. Kini Keysha sedang memainkan ponselnya menunggu Luna dan Nessa, tiba-tiba Nanda datang, namun tak disadari oleh Keysha.
Nanda pun menggebrak meja hingga menjadi pusat perhatian di kantin. "KEYSHA!"
Keysha terlonjak kaget, hampir saja ponselnya jatuh. "Lo tuh ya Nan mau bikin gue jantungan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Alexander Megantara Seorang lelaki ketua Dragoners, pembuat onar, dan melanggar aturan sekolah. Tekad seorang Alex ialah, siapapun seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta, tidak akan ia lepas. Alex tak percaya lagi denga...