21. Hari Libur

80 10 1
                                    

HAPPY READING!

***

"Ternyata benar ya, bertemu dengan seseorang yang baru dikenal, bisa saja merubah sikap dirinya." ──Aluna Lenasya.

***

Luna telah siap untuk jalan-jalan bersama Alex. Namun, dari tadi Alex belum menghubungi dirinya. Ini sebenarnya jadi jalan atau tidak?

Luna mencoba kembali untuk menghubungi Alex, untungnya saja panggilan teleponnya diangkat oleh Alex.

"Halo." ucap Luna

"Halo." ucap Alex.

"Kamu dimana? Jadi enggak?"

"Jadi, bentar aku siap-siap dulu, kamu tunggu ya, tiga puluh menit lagi aku sampai."

Alex mematikan sambungan teleponnya dengan sepihak membuat Luna kesal sekali. Dirinya sudah siap, namun Alex belum apa-apa. Luna berjalan keluar kamar dan berniat menunggu Alex di ruang tamu.

Tok tok.

Berjalan menuruni anak tangga, terdengar suara bel berbunyi. Siapa yang datang bertamu, apakah itu Alex?

Luna membukakan pintunya, ternyata itu adalah Abangnya dengan seorang perempuan. Namun tunggu, sepertinya ia kenal dengan perempuan itu.

Ibra dan seorang perempuan itu lalu duduk di sofa bersama dengan Luna. Luna menatap aneh perempuan yang ada disebelah Ibra.

"Siapa ini, Bang?" tanyanya.

"Pacar gue, cantik kan?" jawab Ibra.

"Pacar? Jadi kalian pacaran?"

"Emang kenapa sih, Dek?"

"Jadi bener Kak Rachel, lo pacaran sama Abang gue?"

Ya, perempuan tersebut bernama Rachel Veronica. Ingat dengan dirinya? Dia itu Rachel yang mengunci Luna didalam toilet.

Rachel mengangguk mendengar ucapan Luna. "Iya Lun, gue pacaran sama Ibra."

"Lo beneran tulus kan sama Abang gue?"

"Apa sih Dek, maksud lo apaan sih interogasi dia kaya gitu." bantah Ibra.

"Gue cuman nanya, emang kenapa? Gak boleh?" balas Luna.

"Pertanyaan lo keterlaluan tau gak."

"Keterlaluan dari mana? Gue nanya baik-baik lo bilang keterlaluan, dasar."

Ibra bangkit dan menampar Luna, sontak hal itu membuat Luna kaget. Ini pertama kalinya Ibra menampar dirinya.

PLAK.

Luna memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari Abangnya. Matanya berkaca-kaca menatap Abangnya.

"IBRA!" Ibra, Luna, dan Rachel menoleh saat mendengar teriakan dari seorang lelaki.

"KETERLALUAN KAMU TAU GAK? KASAR BANGET KAMU SAMA ADIK KAMU." Irwan melayangkan tangannya dan menampar Ibra.

Irwan sedari tadi melihat perlakuan Ibra, ia pikir ini hanya adu mulut antara Luna dengan Ibra. Namun, ekspetasinya berbalik, Ibra dengan teganya menampar Luna.

"Dia yang keterlaluan Pa, interogasi Rachel. Emangnya dia kenapa." balas Ibra.

"KAMU MATI-MATIAN BELAIN DIA, DAN KAMU NAMPAR ADIK KAMU? PAPA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU KAYA GITU IBRA!" Irwan menunjuk Rachel.

ALEXANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang