11. Kembalinya Dia

122 19 1
                                    

HAPPY READING!

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Luna sedang menunggu supir yang menjemputnya. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda supir rumahnya tiba.

Luna sudah menelepon sang supir, tapi nomornya tidak aktif. Luna memutuskan untuk naik taksi online, namun nihil, baterai ponselnya habis, jadi Luna pun terpaksa jalan kaki.

Saat Luna berjalan tiba-tiba hujan turun, ia pun meneduh di emperan toko. Tapi ia melihat seseorang yang menepikan motornya, seseorang itu adalah Kevin.

"Lun, lo kehujanan juga?" tanya Kevin.

"Gak, gue lagi kepanasan." ucap Lun asal.

"Gue nanya bener, malah lo jawab asal, dasar."

"Lo pakai nanya lagi, ya iyalah gue kehujanan, sekarang gue tanya sama lo, lo kehujanan apa kepanasan?"

"Aduh mak lampir marah."

"Apa lo bilang?!"

"Mak lampir."

Kevin pun berlari saat Luna mengejarnya, dan mereka pun hujan-hujanan. Mereka kejar-kejaran seperti Tom and Jerry.

"Sini lo Kevin, gue pukul lo." ucap Luna kepalang kesal.

"Ampun, mak lampir." jawab Kevin.

Akhirnya Kevin berhenti larinya, dan kuping Kevin dijewer oleh Luna. Kevin meringis kesakitan saat kupingnya dijewer oleh Luna.

"Aww, sakit Lun." ucap Kevin.

"Makanya lo jangan sembarangan bilang gue mak lampir." balas Luna.

"Iya-iya gue minta maaf mak lampir, sekarang jewerannya lepasin."

Luna melepaskan jewerannya, ia melihat kuping Kevin yang memerah akibat dijewer olehnya. Namun dirinya tak peduli, karena Kevin sangat menyebalkan.

"Lun, sakit tau kuping gue." ringis Kevin seraya menggosok kupingnya.

"Mampus." Alih-alih Luna akan minta maaf, Luna malah tidak peduli padanya.

"Kok lo belum pulang?"

"Gue dari tadi nunggu taksi yang lewat gak ada."

"Yaudah pulang sama gue."

"Tapi──"

"Lo nolak tetep gue anterin."

"Agaknya maksa ya, Mas?" Luna tersenyum paksa kearah Kevin.

Kevin dan Luna pun kembali ke tempat mereka berteduh, hujan telah reda Kevin dan Luna pergi dari sana. Luna dan Kevin basah kuyup akibat lari-larian.

"Udah?" tanya Kevin dibalik helm fullface-nya.

"Udah." jawab Luna.

Kevin pun menstater motornya dan menjalankan motornya. Tetapi ada seseorang yang melihat mereka berdua, matanya memanas saat menlihat kedekatan Luna dengan Kevin. Seseorang itu cemburu melihat kedekatan Luna dengan Kevin.

***

Alex sedang berada di basecamp, ia sedang berbincang bersama teman-temannya. Suara ricuh terdengar dari Ervan dan Satria yang sedang bermain catur. Mereka semua hanya menonton pertandingan catur antara Ervan dan Satria.

Alex merasakan ponselnya bergetar, ia mendapatkan telepon dari Bundanya. Ia berjalan menjauh dari teman-temannya untuk berbicara dengan sang Bunda.

Bunda calling...

ALEXANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang