.05

10 4 0
                                    

Belle yang sedang asik bergurau dengan teman nya tiba-tiba tersentak karena ada sesuatu yang menabrak tubuh nya. Dingin, itu yang Belle rasakan.

Ketiga sahabat Belle pun panik saat melihat cairan berwarna merah membasahi seragam Belle.

Sedangkan sang empu yang menabrak hanya bisa bergetar sambil menunduk.
"Ma-maaf kak, a-aku g-ga sengaja." Gagap Siswi bername-tag
"Ember?" Eja Belle yang membuat sang empu melihat dengan tatapan bingung sekaligus takut.
"A-amber kak." Sahut nya yang merasa Belle salah mengeja namanya.

Belle hanya ber-oh ria. Sedangkan ketiga sahabat nya yang sudah geram pun menjitak kepalanya.
"Heh Bule!Lo tu ya, udah basah kuyup gini masih aja basa-basi." Kesal Ria yang langsung disahut oleh Syifa.
"Teu ngarti deui sama Belle mah!" Pasrah Syifa.
"Belle, mandi yuk!" Ajak Fanny yang mendapat jitakan gratis dari Ria.
"Ampuuuun gustii, temen gue kaga ade yang bener!" Teriak Ria frustasi sambil menjambak rambut nya sendiri.

Amber yang melihat itu hanya terkekeh dan sedetik kemudian kembali menunduk karena mengingat kesalahan nya.
"Gapapa ember, cuma basah doang kok, ntar aku bisa minjem hoodie Ray buat nutupin." Tutur Belle dengan nada super halus yang membuat Amber menatap nya berkaca-kaca.
"Cupcupcup anak manis gaboleh nangis." Fanny mencoba menenangkan Amber dengan menepuk pundaknya pelan.

Amber pun mengangguk dan menatap Belle sambil tersenyum.
"Amber kak." Lagi-lagi Belle salah dalam menyebutkan namanya.

Mereka pun terkekeh, setelah itu Amber pamit duluan.
"Gue ke kelas Ray dulu, kalian duluan aja. Gue kayak biasa." Belle berlalu tanpa persetujuan sahabatnya terlebih dahulu.

___

"Baju kamu kenapa?" Ini sudah ketiga kalinya Raymond bertanya yang hanya dibalas senyuman oleh Belle.
"Bentar aku ambil hoodie!" Titah Raymond yang berlalu ke dalam kelas nya.

Belle sangat bersyukur karena memiliki pacar seperti Raymond yang sangat pengertian. Buktinya tanpa diminta saja Raymond langsung memberikan hoodie kepada nya seperti sekarang ini.
"Makasi ya!" Belle tersenyum dan berniat pergi begitu saja tetapi Raymond lebih dulu memegang tangannya.
"Aku anter ya!" Belle pun mengangguk mengiyakan perkataan Raymond. Karena mau bagaimana pun pasti Raymond tetap akan memaksa ikut.

Selagi menunggu Belle di depan toilet, Raymond mengabari teman-teman nya untuk ke kantin duluan karena ia sedang di toilet.

"Hells Angels"

Ray: duluan aj, gue lg di toilet

Tyo: oke boss

Rio: 2

Redho: 3

Martin: 4

Johnson: 5

Anggota yang lain hanya menyimak, karena hanya anggota inti yang selalu bersama Raymond kemana-mana.

Belle keluar toilet dengan hoodie Raymond yang sangat kebesaran di badan nya.

Sebenarnya Belle mempunyai tinggi badan yang tidak terlalu pendek, 164cm. Tetapi karena tinggi badan Raymond 190cm membuat Belle terlihat pendek ketika di samping nya.

Blush

Pipi Raymond memerah saat melihat Belle yang terlihat semakin menggemaskan ketika mengenakan Hoodie nya.

Raymond pun langsung memeluk Belle dan menyembunyikan muka nya di tengkuk leher Belle.

Belle tak lagi bingung melihat tingkah Raymond yang selalu tiba-tiba memeluk nya.
"Udah dulu ya acara teletubbies nya, temen aku udah pada nungguin di kantin." Belle melepaskan tangan Raymond yang berada di pinggang nya.

Dengan enggan Raymond melepaskan pelukan nya.

____

"Lama amat ganti baju doang." Cerocos Ria melihat Raymond dan Bella yang baru datang dan langsung mengambil tempat duduk.
"Tadi ada beruang yang tiba-tiba meluk." Kekeh Belle sambil menatap Raymond sekilas.

Sedari tadi Belle sudah menjadi pusat perhatian para siswa karena mereka tidak bisa berbohong dengan kecantikan sekaligus keimutan Belle dengan hoodie nya itu.
"Beruang?dimana?besar?Lo dicakar ga bel?" Tanya Fanny dengan muka sangat sangat penasaran.
Syifa pun menjitak kening teman nya itu.
"Aws,, sakit sipaaa!" Teriak Fanny.
"Abis lo oon nya kebangetan!" Jujur Syifa santai.

Rombongan Raymond yang baru datang pun langsung berdecak kagum melihat Belle.
"Ckckck, nyesel gue ga ngambil start duluan." Geleng Rio sambil menatap Belle.
"Lucu banget sih pacar orang!" Sahut Tyo sambil mengacak pelan rambut Belle.
"Ampuuuun malaikat kamu imut banget!" Gemas Johnson sambil mencubit kedua pipi Belle.
"Imut." Satu kata yang keluar dari mulut Redho.

Mereka semua kaget karena Redho memuji perempuan untuk pertama kalinya. Raymond pun menatap sinis kearah Redho.
"Jangan makan temen!" Sahut Martin terkekeh sambil merangkul pundak Redho.

Redho jujur dengan perkataannya tetapi ia tidak mempunyai maksud tertentu. Redho tidak memiliki perasaan terhadap Belle sama sekali, ia hanya merasa Belle sangat imut seperti adik nya.

Kalau ditanya kenapa Raymond tidak marah saat teman-teman nya menyentuh Belle, itu karena ia sudah terbiasa dengan perlakuan mereka kepada Belle.

Diantara ketiga teman nya, Belle yang memiliki tinggi badan paling pendek. Jadi semua teman Raymond sudah menganggap Belle seperti adik mereka.

Tetapi Belle paling tidak suka saat ia dibilang anak kecil, padahal baginya tinggi badannya itu sudah pas.

Belle hanya bisa memanyunkan bibir nya sambil melipat tangan didepan dada.
"Anak kecil!" Seru Raymond, Tyo, Rio, Johnson dan Martin.
"Jangan panggil aku anak kecil paman!" Kesal Belle yang masih ditanggapi candaan olehnya.

Mereka semua tertawa melihat tingkah Belle yang sangat berbeda jauh dengan saat ia menghabisi lawan nya.

***

Hai hai!
Jangan lupa vote and coment!
salam hangat,

dian!

ReyLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang