.01

35 6 4
                                    

Angelina Belle,

Gadis yatim piatu yang hidup tanpa kasih sayang orang tua. Sebelum ia lahir ke dunia, Ayah nya telah dipanggil oleh yang maha kuasa. Dan saat melahirkan dirinya, Ibu nya meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.

Tetapi, ia hidup dengan nyaman di rumah peninggalan orang tua nya tersebut. Mendiang orang tua nya merupakan salah satu orang terkaya di negara kelahiran nya, Prancis. Ia tumbuh dengan kasih sayang dari baby sitter dan puluhan pengurus serta ratusan bodyguard yang telah lama mengabdi kepada orang tua nya.

Banyak kerabat jauh yang ingin mengangkat diri nya menjadi anak mereka.

Tetapi, para penghuni dan pengurus rumah itu tidak membiarkan hal itu. Karena mereka tahu bahwa yang kerabat nya inginkan hanya warisan milik Belle.

Semua fasilitas seperti 3 rumah di Prancis, 2 rumah utama di Indonesia, 1 Apartemen di Indonesia dan masih banyak lagi.

Perusahaan milik mendiang Ayah Belle sekarang dijalankan oleh kerabat dekat yang memang sudah mendapat kepercayaan sebelum beliau meninggal dunia.

15 Tahun Kemudian..

Di taman sebuah rumah yang besar, terlihat seorang gadis duduk disebuah ayunan. Gadis itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia termenung sambil mengayun pelan ayunan dengan kaki nya.

Tiba-tiba terdengar suara yang menginstruksi nya dari belakang,
"Mademoiselle, il fair droid dehors, entres. Je Ferai Du Chocolat Chaud."
*Nona, diluar dingin, masuklah. Saya akan membuat coklat panas

Gadis itu pun tersenyum dan mengangguk. Ia langsung beranjak dari ayunan tersebut dan masuk ke dalam. Harus sudah sangat gelap, setelah menghabiskan coklat panas nya, gadis tersebut berlalu ke kamar tidurnya.

Ia berusaha untuk tidur dengan memejamkan matanya. Tetapi itu tidak bekerja, ia terus memikirkan tentang hari esok, tentang sekolah barunya nanti.

Ia bukan memikirkan tentang cara mendapatkan teman atau pun cara mendapatkan perhatian guru nya.

Yang ia pikirkan adalah bagaimana cara dia melakukan perkenalan diri dengan bahasa Indonesia.

Sebenarnya ia sudah diajarkan bahasa Indonesia sedari kecil. Tetapi karena ia tumbuh dan besar di Prancis jadi ketika ia berbicara dengan bahasa Indonesia, maka akan terdengar sangat aneh.

Tiga hari yang lalu ia baru sampai di Indonesia. Entah mendapat dorongan dari mana yang membuatnya berpikir untuk pindah dan tinggal di negara kelahiran Ibu nya, lebih tepatnya di Bandung.

Kota yang terkenal dengan keramahan penduduk nya.

Walaupun tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, Belle tidak menjadi seseorang yang pendiam dan pemurung.

Hanya saja ia tidak terlalu banyak bicara seperti gadis seumuran nya.

Karena ia tidak bisa tidur, ia pun memutuskan untuk mem-browsing peraturan apa saja yang ada di sekolah Indonesia.

Waktu mendaftar ke sekolah pun ia tidak ikut. Peralatan sekolah pun tetap peralatan sekolah yang ia pakai sewaktu di Prancis.

Saat membaca peraturan melalui benda pipih di genggaman nya itu, tiba-tiba matanya terbelalak melihat salah satu peraturan.

Ia pun langsung berdiri ke depan cermin besar dikamar nya tersebut.
"Orange." Gumam nya sambil menyisir rambutnya dengan tangan.

Sedetik kemudian ia teringat perkataan pengurus nya kemarin,
"Jurne sudah mengatakan kepada kepala sekolah disana tentang warna rambut nona, dan kata mereka tidak masalah selagi itu warna asli rambut nona bukan karena di cat."

ReyLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang