.06

9 3 0
                                    

Raymond bilang ia tak bisa mengantar Belle pulang, karena ada keperluan mendesak di kantor Ayah nya.

Disinilah ia sekarang, duduk di halte depan sekolah nya. Karena tadi pagi ia sudah bilang akan pulang sama Raymond ia jadi tidak enak untuk minta jemput bodyguard.
"Hai Belle!" Seorang siswa dengan motor sport berhenti didepan Belle yang memecahkan lamunan sang empu.
"Maaf?" Belle bingung karena ia tidak mengenali siapa laki-laki tersebut.

Laki-laki itu pun turun dari motor nya sembari membuka helm dan menghampiri Belle. Belle memperkuat pijakan kaki nya guna memasang ancang-ancang. Laki-laki itu sadar akan pergerakan Belle dan terkekeh.
"Gue gabakal macem-macem kok, tenang aja." Kekeh nya yang membuat Belle malu.

Belle baru sadar bahwa laki-laki itu mempunyai paras yang menawan.
'Kaya kenal!' Batin Belle sambil menyelidik muka sang empu.
"Di-dimuka gue ada apa?" Sang empu salting karena Belle menatap nya terlalu lama.
"Gaada, lo cakep!" Belle mengacungkan kedua jempolnya.
Sang empu yang merasa gemas melihat ekspresi polos Belle itu secara reflek mengusap puncak kepala Belle.

Belle tersentak, reflek berdiri dan menjauhi sang empu.
"Eh so-sorry gue reflek." Laki-laki itu ikut berdiri. Belle pun mengangguk mengerti.
"Gaada yang jemput kan?Pulang sama gue aja!" Ajak laki-laki itu yang membuat Belle berbinar semangat. Tetapi sedetik kemudian ia menggeleng kuat.
"Gapapa, gue naik grab aja." Belle teringat Raymond yang memiliki sifat posesif.
"Udah sama gue aja!" Sang empu langsung menarik tangan Belle secara paksa. Dan tiba-tiba seseorang menyentak tangan sang empu.

Mereka pun langsung berdiri didepan Belle.
"Maaf non kita terlambat." Sarkas mereka yang membuat Belle mengangguk dan bernafas lega. Laki-laki itu menatap takjub kedua pria berjas hitam dengan badan tegap.
"Mari non." Mereka membiarkan Belle berjalan didepan mereka, Belle pun mengangguk dan menatap laki-laki tadi sekilas dan tersenyum.
"Gagal deh!" Gumam sang empu yang langsung menaiki motor nya dan menancap gas.

____

"Wah gila anjrit rumah lo gede banget belek!" Ria terkagum-kagum melihat rumah Belle yang sangat luas seperti istana.
"Bakal jadi basecamp ni!" Sahut Fanny menimpali Ria.
"Gue laper, ada makanan ga bel?" Syifa mengelus perutnya.
"Banyak!" Seru Belle yang langsung berlari kecil diikuti ketiga temannya. Mereka masuk kedalam satu ruangan, terdapat banyak jenis camilan. Dari snack, dessert, salad, minuman. Mereka bertiga berteriak histeris dan berlari kearah makanan yang mereka mau.
"Yaampun yaampun ini serius bisa dimakan semua?Demi apapun ini surga dunia banget anjing!" Syifa histeris kebingungan ingin memakan yang mana dulu.
"Gagagaga, kalo dirumah gue ada yang ginian, bakal betah setahun dirumah gue!" Fanny yang tak kalah semangat mengambil satu-satu makanan serta minuman disana.

Sedangkan Ria masih terdiam disebelah Belle dengan mulut terbuka karena masih tak percaya dengan apa yang ia lihat didepannya saat ini. Belle terkekeh melihat Ria yang seperti itu. Mereka pun menghabisi weekend dengan memakan semua persediaan camilan Belle.

***

Haihai!
Jangan lupa vote!
See u!

ReyLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang