Jord dialah lelaki yang sering Bella mimpi-kan akhir-akhir ini. Entah kenapa lelaki itu terus datang ke mimpi Bella setiap malam tanpa alasan dan tujuan apa-pun. Setiap ada masalah, Bella selalu menceritakan-nya pada lelaki itu. Laki-laki itu bernama Jord, Bella yang memberikan-nya nama.
Dan tentu saja Jord mendengar semua cerita dari Bella.
Bella menangis, tertawa bahkan ia bisa menunjuk-kan senyum-nya pada Jord. Di mimpi, Jord selalu mengelus pucuk kepala Bella di tambah dengan senyuman-nya. Hal sederhana itu membuat Bella terasa nyaman bahkan tenang. Rasanya, ia tak mau keluar dari dunia mimpi demi menemani Jord di sana.
Tetapi malam ituu, Mimpi Bella berbeda. Bella mendengar Jord mengatakan sesuatu pada diri-nya. Kini, nada suara Jord sangat berbeda dari biasa-nya. Bella sungguh heran dan kebingungan. Ada apa dengan dia?
"Bella, terimakasih sudah menemani ku selama seminggu ini. Aku sangat senang bertemu dengan-mu walaupun ini hanya sebentar. Tapi bagiku ini sangat lama, semoga saja kita dapat bertemu dan tinggal lebih lama lagi. Saatnya aku kembali ke alamku. Tugas-ku sudah selesai di sini. Selamat tinggal."
"JORD .... !!! jangan tinggalin aku,, hiks!."
●●●
"Jord!"
Hosh, hosh, hosh,
"Bella kamu kenapa nak?." tanya sang ibu menatapi Bella anak-nya. Bella berkeringat dingin di campuri dengan nafas-nya yang tak teratur. Kini, ia sedang berada di dalam mobil. Kepala Bella berada di pangkuan ibu-nya.
"Bella ... kmu kenapa sayng?." tanya sang ibu mengusap lembut rambut Bella. Bella terbangun dengan tatapan bingung duduk di samping ibu-nya, nafas-nya masih saja sama. Melihat itu, sang ibu khawatir dengan Bella. Ibu Bella menyerahkan sebotol air putih untuk Bella, Bella mengambil botol air itu dengan tangan-nya yang bergetar tak ter-kontrol.
"Ayo minum dulu."
Bella meminum sebotol air putih itu lalu memberikan-nya kepada ibu. Nafas Bella mulai kembali normal, Bella memegang dada-nya lega sembari menyenden-kan kepala-nya di pundak sang ibu.
"Mah ..." lirih Bella lemas.
"Kamu kenapa sayng? Kalo kayak gini pulang aja yaa, mamah khawatir sama kamu." ujar sang ibu. Lalu, Bella mengangkat kepala-nya dan melihat sekitar. Ternyata mobil-nya berhenti.
"Ini di mana mah? Kok berhenti? Di mana papah?." tanya Bella kebingungan.
"Ini sudah sampai, papah kamu masih di ada di toilet. Papah sama mamah belum masuk ke dalam. Jadi, mamah nungguin kamu di sini. Tadi kamu kenapa Bella?." jelas sang ibu seraya ber-tanya lagi kepada Bella khawatir.
Sejenak Bella terdiam, Bella membayangkan Jord yng terjatuh ke jurang setelah mengatakn kalimat-nya kepada diri-nya. Mimpi itu kembali ke dalam mimpi Bella lagi. Ini sudah yang ke dua kali-nya. Bella tak tahan membayangkan-nya, ia tak ingin Jord pergi. Meskipun waktu itu hanya seminggu, Bella sangat menikmati-nya dan nyaman dengan Jord. "... Bella .... Bella mimpi ..."
"Udah-udah sayng, jangan nangis ya. Masa udah cantik-cantik gini nangis si anak mamah, kan mau ketemu sama calon suami Bella. Jangan nangis ya," ujar ibu-nya tersenyum sembari mengusap pipi kanan Bella. Bella mengangguk-kan kepala-nya berkali-kali berusaha untuk tak menangis.
"Nanti malam ceritakan semua-nya kepada mamah, jadi kan mamah teman curhat Bella. Sekarang Bella harus fokus dengan pertemuan calon suami Bella. Ini adalah malam yang sangat penting, Bella harus ber-penampilan baik. Oke?."
Bella mengangguk. "Iya mah." jawab-nya.
Kemudian, Bella, mamah dan papah-nya masuk kedalam bersamaan. Dalam perjalanan masuk menuju Cafe, Bella berjalan anggun meskipun menunduk-kan kepala-nya. Mimpi itu masih menghantui pikiran Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Perfect My Husband - PRE ORDER
Romance"Gue yang kerjaan-nya cuman rebahan, maen hape dan makan mulu dijodohin sama Om-om ganteng CEO?!" Bella gadis penuh mager berusia 20th yang masih menjalani kuliah, tiba-tiba dijodohkan dengan om-om tampan CEO. Namun, Bella sungguh tak suka dengan pe...