Pagi - 06.30
"Sayang, aku berangkat kerja dulu ya, hati-hati dirumah. Jaga Leo baik-baik." pesan Jordan kepada istrinya, setelah itu Jordan mencium kedua pipi Bella.
"mwaah, mwaah."
"Hati-hati dijalan, semangat kerjanya."
"Pasti!, aku punya banyak fotomu di galery."
"Ck, kebiasaan." jawab Bella memutarkan kedua bola matanya.
Tak lama kemudian, Jordan berangkat dan kini tinggal Bella dan Leo saja dirumah.
Seperti biasa, kegiatan Bella setiap pagi. Ia harus mengurus Leo, mulai dari memandikan nya, menyuapi makan, dan lain-lain. Selain itu Bella harus membersihkan semua ruangan yang ada didalam rumah.
Tak menyangka yaa, Bella sudah berubah. Yang awalnya ia pemalas, kini menjadi perempuan yang rajin dan pandai dalam merawat anaknya.
Ditengah-tengah kesibukannya, tiba-tiba saja bel rumah berbunyi. Bella langsung berjalan keruangan awal untuk memeriksa siapa yang datang. Awalnya Bella kira itu adalah suaminya yang datang, ternyata bukan.
Itu adalah mantan pacarnya. Raffa
"Hai." sapa Raffa tersenyum.
"Elo? Ngapain Lo kesini?!" cetus Bella tak suka.
"Gue kesini mau bilang sesuatu ke lo, jujur gue nyesel. Maaf Bell, gue bener-bener minta maaf. kita bisa balikan kan? Gue janji bakal nikahin elo. Gue janji akan--"
"HALAH BACOTT!!! Gue uda ga percaya ma Lo lagi yaa!!! Gue udah nikah!! Uda ah! Mendingan Lo balik sekarang!"
"Tunggu Bell, dengerin gue dulu ..."
"APA?! LO MAU NGOMONG PAKE JANJI-JANJI PASLU LO ITU HAH?!! NGGAA AKAN MEMPAN MA GUEE!!! Udah, mending Lo balik sekarang, gue MUAK liat wajah Lo!!"
"Lo bisa CERAII ma suami Lo trus kita nikah .. gampang kan??"
PLAKK!!!
"GILAA LO YAA!! Jangan berharap gue bisa MA LO LAGI!! INGAT ITUU!!" seru Bella mendorong dada Raffa. Kemudian, Bella menutup lalu mengunci pintu rumah.
Setelah itu, Raffa memutuskan untuk pulang dengan rasa kecewanya.
Sedangkan Bella, ia menangis .. ia menangis karna telah mengeluarkan semua energinya. Bella tak menyangka jika Raffa dapat menemuinya lagi. Mendengar Bella yang menangis, Leo menghampiri Bella. Mengelus-ngelus tangan Bella sembari bertanya..
"Bundaa kenapa .." ucap Leo sembari mengusap air mata Bella dengan jempol kecil miliknya.
"Gapapa ko sayang .." balas Bella.
"Beneran gapapa? Bilangin ke papa ni."
"Jangan, jangan bilang ke Papah yaa nak, papah sibuk kerja. Jangan diganggu .." tegur Bella, Leo mengangguk lalu ia berkata. "Bunda jangan nangis, kata Papah nnti cantiknya hilang kalo nangis."
Perkataan Leo membuat Bella tersenyum lebar. Leo berhasil membuat hati Bella membaik saat itu. Malam pun tiba, Jordan pulang dari kantornya pada pukul 20.30. Saat itu ia sedang berganti baju didalam kamar.
"Sayang."
"Hm? Apa mas?"
"Kata Leo, kamu tadi nangis ya? Kenapa atu."
" ..... " refleks Bella langsung terdiam dan mengalihkan pandangannya.
"Hei, kenapa diem?" tanya Jordan memegang lengan istrinya.
"Lupain Mas. Aku uda gapapa kok." ucap Bella berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Engga, engga, kamu harus cerita sama aku sayang." ujar Jordan memaksa. Bella menggelengkan kepalanya pelan. Ia tak menoleh kearah suaminya sama sekali!
"Yaudah aku mau liat CCTV." kata Jordan berdiri, namun ..
Bella menarik tangan Jordan sembari berkata. "Mas Jangan!." teriak Bella memegang tangan suaminya. Justru ini membuat Jordan semakin curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Perfect My Husband - PRE ORDER
Dragoste"Gue yang kerjaan-nya cuman rebahan, maen hape dan makan mulu dijodohin sama Om-om ganteng CEO?!" Bella gadis penuh mager berusia 20th yang masih menjalani kuliah, tiba-tiba dijodohkan dengan om-om tampan CEO. Namun, Bella sungguh tak suka dengan pe...