Aku suka gaya bicara Abi haha Berdemage bund😙
****
"Maafkan saya Rara, untuk kesekian kalinya saya menyakiti kamu, tapi untuk kesekian kalinya juga, kamu memaafkan saya."---Abi
****
Plak...
Satu tamparan mendarat dengan kencang di pipi sebelah kanan Vedro, itu menyebabkan wajahnya tertoleh kesamping secara tak sengaja, mata Vedro melotot dan menajam seketika, rahangnya mengeras, jiwa jiwa kasar dalam dirinya memberontak begitu saja, ia tidak bisa direndahkan oleh wanita. Apalagi itu Keyra!
Kurang ajar bukan? Kurang baik apa ia dengan gadis sadis berhati iblis ini? Sudah dinikahi! Dan diberi rumah tumpangan, apalagi Vedro sudah berbesar hati untuk menerima Lia! Tidak tau diri! Satu kata yang mewakili Keyra!
Vedro mendekat, dan menatap tajam Keyra yang sudah bergetar,bahu gadis itu bergetar, dadanya naik turun menahan sesak, seberusaha mungkin Keyra tidak menangis, munafik ia tidak terluka!
Ayolah! Tukar posisi sekarang juga!
"Apa?! Mau apa kamu?! Mau bales?!" tanya Keyra menantang, dan menatap Vedro dengan sirat kekecewaan.
Seberat inikah hidup?
"Jahat kamu Bi, serendah itu aku dimata kamu?! Brengsek kamu! Benci aku!" Vedro kesal akan ucapan Keyra, tangannya sudah terkepal kuat.
Satu tamparan sudah siap untuk menampar Keyra, gadis ini harus diberi hukuman agar bisa sadar diri. Tangan Vedro sudah melayang di udara siap memberikan tanda di pipi sebelah kiri Keyra, tapi pekikan seorang gadis kecil membuat tangan kekarnya terhenti di udara.
"Bunda!" pekik gadis itu sambil berlari ke arah Keyra, gadis itu menangis, bahunya bergetar, ia memeluk Keyra takut bundanya disakiti lagi.
Keyra balas memeluk erat Lia, tangisnya pecah melihat mata Keyra yang memancarkan ketakutan yang amat dalam. Gadis itu tidak berkata apa-apa ia hanya memeluk Keyra dengan erat, seolah takut Keyra pergi darinya.
"B-bunda jangan sakit."
"L-Lia sayang bunda."
"B-bunda jangan nangis, ayah ga mau liat bunda sedih."
"Lia janji suatu saat Lia bakal bawa ayah pulang, Lia bakal cerita ke ayah."
"Ayah sayang bunda, dia gamau bunda terluka."
Vedro terdiam mematung mendengarkan ucapan gadis kecil itu, untuk kedua kalinya Lia melihat adegan dimana Vedro menyakiti bundanya. Tapi Vedro tidak bisa mengendalikan dirinya di hadapan Keyra.
Dada Vedro bergemuruh melihat dua orang dihadapannya ini, ia terus berusaha berpikir jernih, ia takut untuk kedua kalinya ia menyakiti Lia dan gadis kecil itu tidak bisa memaafkannya.
Vedro mengacak rambutnya frustasi, dan berlari ke luar rumah dengan pikiran yang kalang kabut, walaupun ini sudah malam tapi ia tak perduli, ia butuh udara segar, ia butuh penenang.
Maafin papa Lia Vedro membatin pada saat melihat Lia yang masih sesugukan di pelukan Lia.
"B-bunda gapapa, B-bunda baik baik aja, J-jangan nangis sayang." Lia berujar dengan suara bergetar, berusaha terlihat tegar, tapi ia tidak bisa semuanya terasa sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/250205567-288-k17203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RARA||Selesai||
Romance❝𝐊𝐮 𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐨𝐛𝐚𝐭, 𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭.❞ ❝𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡𝐥𝐚𝐡, 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐝𝐮𝐥𝐢, 𝐭𝐨𝐡, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐡𝐢𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮? 𝐉𝐢𝐤...