bitter enemy

446 48 8
                                    

Chingu Annyeong
Klik Bintang di pojok kiri bawah gratis loh...
고마워용~

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Halo, hari ini dokter membawakan mu hadiah natal spesial. Kamu bilang ingin segera pulang kan? Oppa ini akan membantu mu supaya cepat pulang"

Sang dokter melambaikan tangannya pada anak lelaki yang sudah menunggunya dari balik pintu. Sang bocah berjalan mendekat, tersenyum kemudian mengulurkan sekotak permen asam kesukaan nya.

"Apa kau ingat dia Jisoo?"

Jisoo menggeleng kan kepalanya pelan dan masih menatap datar lelaki kecil di samping ranjangnya.

"Selama kau sakit oppa ini selalu mengunjungi mu kesini. Bukankah dia oppa yang ingin kamu temui, teman mu bermain"

~~
~
"Semoga dengan metode ini kondisinya membaik dan dia bisa tersenyum lagi" ucap seorang perawat yang bertugas kontrol sore itu

"Tapi apa benar dia anak laki-laki yang sering di tanyakan itu?" Perawat kedua menimpali

"Bukan. Aku dengar dari pembicaraan dokter kim dan dokter yun beberapa hari lalu kalau si anak laki-laki itu di luar negeri. Kebetulan dia sepupunya si anak lelaki itu" sahut si perawat pertama.

"Gadis kecil yang malang, rasanya aku tidak tega mendengar dia menangis ketakutan setiap hari bahkan dokter kim saja di tolak olehnya"

"Aku pun merasa kasihan pada dokter Kim, putri kecilnya harus seperti ini" sahut perawat ketiga dengan memrapihkan beberapa stock obat di atas meja

"Apa kalian sedang membicarakan ku?" Seorang dokter datang dan membubarkan gerombolan perawat yang sedang bergosip.

~~
~
Jinyoung kecil masih mengingatnya bahkan sampai sekarang. Ia juga masih mengingat kejadian di taman saat Christian mendatanginya setelah Jisoo keluar dari rumah sakit.

Christian yang hanya tau sekilas tentang insiden Jisoo mencoba mendekati Jisoo saat mereka bermain di taman. Tentu saja Jisoo ketakutan pada orang baru, ia berlari bersembunyi dibalik sepupunya kala itu. Benar saja, Jisoo tak mengingatnya lagi karena kejadian itu dan terapi yang di berikan selama ia di rumah sakit.

Christian membenci sepupunya setengah mati, ditambah lagi semasa neneknya masih hidup bahkan sampai meninggal pun rasanya Christian tidak pernah di anggap cucu dikeluarganya kecuali Jinyoung seorang lah sang cucu tercinta.

Neneknya tidak merestui pernikahan orangtuanya, Christian harus ikut menerima kebencian sang nenek. Hingga saat neneknya meninggal pun ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang sang nenek. Neneknya meninggal karena kecelakaan, ya tepat dihari ulang tahun neneknya kejadian itu terjadi.

Karena menyelamatkan Jinyoung kecil yang hampir tertabrak truk pengiriman buah. Itu terjadi juga karena Jinyoung yang secara tiba-tiba berlari keluar dari gedung acara menuju jalan raya setelah berhasil berebut makanan dengan Christian. Di hari itu lah kejadian berdarah itu terjadi, juga tepat di depan matanya.

Kembali pada peristiwa Jisoo, Sejak kejadian penculikan itu Jisoo tidak pernah lagi mau menemui Christian yang berkunjung kerumahnya. Jisoo hanya berdiam diri di kamar bermain bersama mainannya dan bahkan ia sama sekali tidak mau melihat Christian. Sampai kunjungan terakhirnya ke rumah Jisoo untuk berpamitan. Jisoo lebih memilih untuk bermain di taman dekat tempat tinggalnya bersama Jinyoung.

Jinyoung dan Christian memang tidak pernah akur sejak kecil. Mereka selalu bertengkar dan saling berebut apapun itu bahkan sampai sekarang ia harus kembali dihadapkan dengan persaingan memperebutkan hati seorang wanita, Jisoo.

CALL ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang