club malam

919 121 7
                                    

perfectionman
"hi joo, bagaimana kabar mu?" [9.20]

missjoo
"cukup baik. Bagaimana urusan keluarga mu?" [9.46]

perfectionman
"sepertinya bisa dihandle untuk sementara waktu. Bagaimana liburan mu?" [9.46]

missjoo
"oh begitu, berarti kau tidak perlu lagi mencari alasan menolak pertemuan itu?" [9.47]
"tentu saja menyenangkan" [9.47]

perfectionman
"aku ingin cerita banyak padamu tapi karena harus rapat aku tidak bisa menelpon mu" [9.47]

missjoo
"kau bisa menelepon ku lain waktu" [9.48]

perfectionman
"hey joo! kau tidak lupa dengan janji mu kan? jam pengganti konsultasi beberapa hari lalu?" [9.49]

missjoo
"ck dasar perhitungan. Ok! kau bisa memintanya kapan pun" [9.49]

Christian kembali menaruh ponselnya di atas tumpukan kertas di atas meja, di ikuti dengan mimik yang berseri-seri diwajahnya.

Berkat pesan singkatnya dengan sang konsultan rupanya mood Christian kembali normal. Scott dan Dabin merasa heran melihat Christian yang duduk diujung sana tiba-tiba saja berubah cerah setelah sebelumnya mengeluh lelah dan tak bertenaga.

Mereka saling memandang satu sama lain, seolah bertanya kemana perginya neraka yang mereka lihat tadi? mereka pikir akan ada kerja paksa setelah ia datang.

"Hmm aku sedikit penasaran dengan isi ponselmu" Dabin mencoba mendekat mengintip dan mengamati layar ponsel Christian yang tergeletak di sana seakan penasaran dengan yang terjadi pada rekan kerjanya itu.

"Apa? Kenapa dengan ponselku?".

"Aku hanya sedikit penasaran karena kau begitu fokus dengan ponselmu bahkan kau tersenyum. Membuatku curiga".

"Sepertinya aku mencium bau-bau percintaan disini" Scott yang duduk di depan Christian ikut menyahut dengan santai.

"Percintaan pantat mu".

"Sudahlah akui saja. Wanita mana kali ini?" Dabin bertanya seolah itu hal yang sudah biasa.

"Aku hanya berhubungan dengan konsultan bisnisku".

"Umm apa konsultan mu wanita? Seperti apa dia?" Dabin bertanya dengan antusias.

"Oh Call Me, kau tidak menggodanya kan?" Scott menuduhnya dengan tatapan curiga.

"Apa dia sexy?"

"Entahlah aku juga belum pernah bertemu dengannya, kita hanya berhubungan melalui pesan dan panggilan suara".

"What?"

"No no, si playboy ini sudah berani berbohong pada kita" Dabin adalah orang yang paling tidak percaya diantara kedua manusia yang ada di ruangan.

"Aku memang belum pernah bertemu dengannya sekalipun".

"Ajak dia bertemu, siapa tahu dia se-sexy Hwasa atau Hyolin"

"Bukan kah harusnya kita rapat hari ini, kenapa membahas ku?".

Scott dan Dabin terlihat putus asa, usahanya gagal membuat seorang Christian melupakan pekerjaan. Kini mereka bertiga tengah sibuk di ruangan membahas tentang music video yang akan diproduksinya.

CALL ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang