jealous (2)

681 101 6
                                    

Chinggu Annyeong
Klik Bintang dipojok kiri bawah gratis loh...
고마워용
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

~
Kedua orang tuanya tampak sumringah, mereka bahkan mengantarkan kepergian putrinya sampai di luar gerbang. Kini mereka sudah tak terlihat lagi karena mobil yang ditumpanginya mulai menjauh pergi.

"Tunggu-tunggu apa maksud mu bertanggung jawab kepada ku?"
"Sebenarnya apa yang kau rencanakan?"
"Ha-ha tidak mungkin kan? Tidak mungkin kau serius dengan ucapan mu tadi kan?"

Christian tak menggubris ocehan Jisoo, ia hanya fokus pada benda bulat di tangannya.

"Memang apa yang sudah kau lakukan pada ku?"
"Apanya yang harus di pertanggung jawabkan? Lucu sekali"
"Wah sudah gila memang kau ya rupanya" Jisoo terus mengoceh, bahkan tubuhnya kini sudah berputar kearah Christian.

"Aku tidak hamil, untuk apa kau bertanggung jawab?"

"Bagaimana bisa hamil kalau menyentuhmu saja tidak pernah" Batin Christian

"Tidak bisa. Ini bukan bagian dari rencana" Jisoo terus saja mengoceh hingga mobil yang ditumpanginya mendadak terhenti tak jauh dari rumahnya.

Christian mendekatkan wajah dan tangannya mulai mendekat

Deg

Deg

Deg

Jantungnya tidak waras, dia berdebar lagi.

Ocehannya terhenti, bibirnya pun ikut terdiam saat wajah Christian begitu dekat dengan wajahnya.

"Mau apa si kunyuk ini" Jisoo membatin, sedangkan jantungnya masih terus beradu bagaikan pacuan kuda didalam sana.

"A-apa, kenapa?" Suara Jisoo terdengar gugup

"Pakai sabuk pengaman sebelum mengomel" Christian mengaitkan sabuk pengaman melingkari tubuh Jisoo

"Oh sabuk pengaman"

"Memang kau pikir apa? Kepala mu dipenuhi dengan adegan drama lebih baik kau bersihkan dulu" Christian mendorong kening Jisoo kebelakang dengan jari telunjuknya

Telak, lagi-lagi ketahuan. Ia dibuat malu oleh Christian untuk kesekian kalinya.

•••••

"Morning Chris, kau sudah bangun?"

"Rachel, apa yang kau lakukan disini?"

Perempuan berparas cantik itu tengah mengoleskan selai kacang di atas roti.

"Breakfast babe" Rachel mengangkat dua piring roti dan meletakkannya di meja.

Setengah kaget namun akhirnya Christian berjalan mendekat, ia menarik single kursi didepan Rachel dan mulai mengunyah roti ditangannya.

Keduanya kini tengah menikmati roti panggang yang disiapkan oleh Rachel. Sudah seminggu ini Christian selalu sarapan dengannya di rumah.

Tanpa meminta ijin pada sang pemilik rumah Rachel terus saja keluar masuk rumah Christian sesuka hatinya. Menyentuh dan memakai barang-barang yang ada didalam rumahnya.

Tidak ada penolakan, Christian nampaknya tidak mempermasalahkan kedatangan Rachel. Entah apa yang ada di kepalanya sekarang, rasanya usaha bertahun-tahun lalu sia-sia saja kalau akhirnya ia masih lemah setelah bertemu dengannya kembali.

Pagi ini Rachel meminta tolong pada Christian. Ia membutuhkan bantuan karena ada beberapa barang yang harus dibawanya ke tempat kerja.

Siang itu sebelum ia berangkat kerja ia lebih dulu mengantar Rachel ke tempat kerjanya. Menuruni mobil sport Christian sebagai lelaki tidak akan tega membiarkan tas sebesar itu di tenteng sendiri oleh Rachel. Ia mengangkat tas berukuran besar itu mengikuti Rachel yang masuk ke sebuah ruangan. Tanpa sengaja Christian bertabrakan dengan seorang lelaki yang terlihat sedang terburu-buru.

CALL ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang