Ekspresi muka Jisoo berubah kaget setelah melihat pemilik tangan kekar yang berebut parfume dari tempatnya adalah dia. Ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan lelaki ini di sini dan merebutkan barang yang sama.
"You!"
"K-kau? Tapi maaf ini punya ku". Jisoo mencoba menyingkirkan tangan kekar yang menimpa tangan mungilnya.
"No, ini milik ku".
"Bicara apa sih lelaki ini, jelas-jelas aku yang melihatnya lebih dulu".
Lelaki itu masih tak bergeming dengan cengkeramannya, Jisoo mencoba untuk memintanya lagi dengan baik-baik. Kali ini Jisoo mencoba mengeluarkan senjata andalannya dengan aegyo yang selama ini tidak pernah bisa dilawan oleh siapa pun.
Jisoo menatap lelaki itu beberapa detik, dengan bibir yang dimajukan dan matanya yang ia kedip kan berulang-ulang. Lelaki itu hanya diam melihat Jisoo dengan tatapan mengintimidasi.
"Ah sial, tidak berhasil. Lelaki ini membuat malu saja"
Kini jisoo yang menyerah, ia pergi begitu saja setelah berhasil membebaskan tangannya dari cengkeraman kuat lelaki itu karena terlalu malu dengan tingkah aegyo-nya yang gagal.
Jisoo berjalan cepat mencoba untuk keluar dari store. Tak jauh dari tempatnya beranjak langkah kakinya terasa berat, ia berhenti karena kepalanya tiba-tiba saja terasa pusing.
Jisoo mencoba mencari pegangan disekitarnya berdiri, pandangannya kini menjadi kabur dan semuanya berputar-putar dengan cepat. Ia hanya merasa mual dan setelahnya Jisoo tidak tau lagi apa yang terjadi.
Entah sudah berapa lama ia berbaring di sini, kini Jisoo membuka matanya. Merasa aneh, ia menyadari kalau dirinya sudah tidak berada di parfume store itu lagi. Dimana ia sekarang? Itu yang membuatnya penasaran. Ia tidak tau dimana dia sekarang dan ranjang yang ia gunakan untuk tidur ini milik siapa.
Jisoo yang masih terduduk di atas kasur empuk itu lantas melihat ke depan dan kesamping, yang ada hanyalah ruangan kosong bernuansa artsy dengan paduan kontemporer juga beberapa foto yang rapih berjejer didinding.
Jadi hanya dia sendiri yang ada sini, Jisoo kembali celingukan memastikan tempat seperti apa ini, ia kembali melihat seisi ruangan yang dipenuhi aroma maskulin yang khas. Terkejut bukan main saat Jisoo menoleh kebelakang, kedua bola hitam dimatanya membesar mendapati seseorang diluar sana tengah menyender di balkon, bertelanjang dada dan tengah menatapnya tajam.
Bukan terkejut tentang siapa lelaki itu tapi Jisoo lebih terkejut karena berada situasi yang sepertinya pernah ia tonton di drama. Kembali menghadap ke depan Jisoo menarik kain tebal yang sudah berantakan menutupi tubuhnya.
Pikirannya tak karuan sekarang, Ia terus mencoba tenang mengintip dirinya sendiri dari balik selimut hitam di badannya. Semakin terkejut saja saat mengetahui dirinya kini tak berbusana.
Hanya menyisakan pakaian dalam tanpa baju dan rok yang ia kenakan terakhir kali."Heol, apa yang terjadi? Apa yang ku lakukan? Tidak tidak, tidak mungkin kan. Jangan konyol, pasti ini mimpi?" Jisoo memejamkan matanya mengambil dan membuang napas perlahan mencoba kembali membuat diri tenang siapa tau saja ini hanyalah mimpinya.
Suara langkah kaki, lelaki itu mendekat. Berdiri tepat di sebelah kiri Jisoo ia mengulurkan tangan mengecek suhu kening Jisoo. Tangan kekar yang berebut parfume dengannya, itu lah yang Jisoo ingat. Bagaimana mungkin bisa ia bersama dengan lelaki ini.
"K-kau, sedang apa disini?"
"Menurut mu?" Lelaki itu menarik tangannya yang sebelumnya ada di kening Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
CALL ME!
Fiksi PenggemarChristian Yu X Jisoo Kim Aku tak pernah punya ini sebelumnya Dari semua orang yang aku temui Seperti angin dimana aku bisa bersandar dan beristirahat Merasa seperti hanya kita di alam semesta ini Kau dan aku, Kemarilah, datanglah ke dalam pelukanku ...