88 Club

628 100 8
                                    

Chingu Annyeong
Klik Bintang di pojok kiri bawah gratis loh...
고마워용~
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sepanjang hari ini wajahnya tampak kusut tanpa hiasan senyum sekalipun, bahkan siapapun yang melintas melewati ruang kerjanya pasti merasakan hawa kegelapan yang membuat merinding.

Namun tidak mengherankan untuk lelaki yang sedang memainkan ponselnya di sofa hitam dekat pintu. Tak lama pintu ruangan terbuka, seorang lelaki dengan sweater orange berjalan masuk penuh keyakinan dengan siulan berirama memenuhi ruangan.

"Yo, wassup" Sapa seorang lelaki berambut rapih yang sepertinya habis di pangkas.

Dabin melangkah dengan santainya memasuki ruangan yang dipenuhi hawa kegelapan. Seperti biasa ia menyapa penghuni ruangan namun sapaannya justru membuat penghuni ruangan itu semakin bersungut.

"Sebaiknya kau diam, sebelum mouse atau layar komputer itu melayang menghampiri mu seperti yang sudah-sudah"

"Kau membuat ku merinding, kenapa dia? tamu bulanan?" Dabin masih saja menanggapi ucapan Scott dengan lelucon.

"Entahlah, hampir seharian ini dia seperti itu. Dari beberapa hari yang lalu sudah ada beberapa staff menangis setelah keluar dari sini"

"Christian is back" Dabin bergidik. Ucapannya berhasil membuat seseorang dari sudut sana menghunuskan tatapan tajam. Rupanya sudah sejak tadi Christian menatap tepat dirinya dan Scott.

"Bukankah sudah ku bilang tutup mulut mu?" Scott menepuk pundak Dabin, meninggalkan ruangan setelah meletakkan benda hitam kecil flashdisk di meja Christian.

•••

"Oppa!"

"Oh kau disini! Ada apa?"

"Kau sudah sampai?" Dabin melambai penuh energi pada wanita didepannya.

"Apa Christian masih di ruangannya sampai sekarang?"

"Dari mana kau tau?"

"Dabin memberitahu ku kalau sudah beberapa hari ini dia tidak meninggalkan kursinya. Apa ada masalah di sini?"

"Begitulah, mendekati comeback Dabin kita semua sibuk terutama Christian"

"Anehnya dia tidak seperti biasanya. Dia berubah dalam semalam seolah kembali menjadi Christian yang dulu lagi" Oceh Dabin menimpali

"Christian yang dulu?"

"Ya beberapa tahun lalu, dan kau tau betul karena apa" Sahut Scott setelah menyedot kopi di tangannya

Rachel terdiam menatap lelaki yang sibuk dengan komputernya dari balik ruangan yang dilindungi oleh kaca bening di depannya. Ia mengangguk dan sangat mengerti ucapan kakaknya.

"Aku tidak tau dia seperti itu dulu"

"Sudah lah, itu kan dulu" Dabin mendorongbtubuh mungil Rachel mendekati ruangan Christian. "Kebetulan kau disini tolong ajak dia makan atau setidaknya buat dia meninggalkan ruangannya supaya dia istirahat"

"Karena itulah aku disini" Rachel mengangkat kotak hitam yang dibawanya.

Ia melangkah perlahan mengetuk pintu kemudian mendorongnya. Masih tidak ada respon dari sang pemilik ruangan. Rachel mendekat mengetuk meja kerjanya dua kali

"Tok tok, apa tidak ada orang disini?"

"Sudah ku bilang jangan masuk tanpa mengetuk pintu" Christian mengangkat kepalanya kesal sebelum melihat sosok didepannya yang tengah tersenyum padanya.

CALL ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang