Tiga bulan setelah sidang
Sudah tiga bulan berlalu, hubungan Siddharth dan Prerna dapat dikatakan lebih baik dari sebelumnya. Bahkan, teman-teman di sekelasnya sempat terkejut karena karakter Tom and Jerry di kelasnya mendadak akur setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan.
" Aku berani taruhan, Siddharth dan Prerna akan berkencan...."
" Woooi tidak mungkin. Aku tidak setuju. Prerna berbanding jauh dengan Siddharth."
" Aku berani bertaruh 100 ribu...".
" Oke. Dalam waktu 1 minggu aku yakin mereka pacaran."
" Impossible!" Avneet beteriak hingga membuat kerumunan yang tengah bertaruh itu berhenti berbicara.
Avneet selama tiga bulan ini menjauh dari Prerna hingga membuat Prerna bingung." Siddharth dan prerna tidak mungkin berpacaran. Karena Prerna akan pindah ke Indonesia setelah ujian akhir semester nanti."
" Apa?!" Siddharth baru datang langsung bertanya.
Avneet memutar badannya.
" Itulah yang aku dengar. Keluarganya memutuskan untuk tinggal di Indonesia untuk beberapa saat."" Kau bohong! Kau bahkan tidak pernah dekat dengannya selama ini, bagaimana bisa kau mendapatkan informasi seperti itu?!" Tangan Siddharth mengepal kuat.
" Terserah apa katamu. Percaya atau tidak itu terserahmu. Jika kau ingin tau apakah perkataan ku benar, kau tanyakan langsung pada orangnya, berhubung sudah datang."
Mata Avneet melirik ke arah pintu dan Siddharth menoleh kearah yang Avneet maksud. Prerna langsung terkejut karena semua mata tertuju padanya..."A-ada apa? Apa ada yang salah?"
" Prerna, kau mau pindah ke Indonesia? Benar?"
Prerna tambah kaget lagi. Dia bahkan belum menceritakan itu pada siapapun tapi sudah bocor saja.
" Darimana kalian tahu?"
" Jawab saja! Iya atau tidak?! Siddharth membentak Prerna..
Prerna berlari meninggalkan kelas sambil mengusap air matanya. Ia terus berlari walaupun penjaga sekolah berteriak meminta untuk kembali karena ada ujian lagi sekali. Prerna tak menggubris terus berlari menuju rumahnya melewatkan ujian di hari terakhir..
*****
Sore hari, Tunisha datang menghampirinya bertanya mengapa tidak ikut ujian terakhir.
" Kak, siapa yang menyebarkan bahwa kita akan pindah dan kenapa berita itu sudah sampai di kelasku?"" Ada apa? Apa Siddharth marah karena hal itu?
Tunisha sudah mengetahui bahwa Siddharth dan Prerna tidak lagi bermusuhan." Aku bermaksud untuk memberitahunya sendiri kak. Agar aku bisa menjelaskan semuanya, tapi sudah digagalkan oleh orang yang menyebarkan informasi itu."
Tunisha tersenyum sambil membenarkan posisi duduknya.
" Sekarang hubungi Siddharth, ajak bertemu dan jelaskan semuanya. Dan untuk orang yang menyebar informasi itu Avneet atas permintaan kakak. Maaf"
Tunisha memainkan jarinya sambil menunduk. Prerna tidak habis pikir. Avneet yang tiba-tiba menjauhinya sekarang ia juga ingin merusak pertemanannya dengan Siddharth jadi berantakan lagi." Maaf karena membocorkannya. Kemarin aku bertemu dengan avneet dan aku menceritakan semuanya. Aku tau avneet sedang menjauhimu. Setelah ia tau kamu dan aku bersaudara, ia selalu menghubungiku. Bertanya padaku apakah kau marah atau kesal padanya. Selama tiga bulan ini, ia selalu memperhatikanmu lewat aku. Ia juga minta maaf karena ia sudah terlalu kelewat menjauhimu. Alasan ia menjauhimu karena orang tuanya terlalu terobsesi dengan nilai dan orang tuanya mengancam mencelakaimu apabila avneet terus berteman denganmu."
Prerna menatap kakaknya..
"Jadi, selama ini......." Prerna jadi ingat sesuatu. Sesuatu yang pernah Avneet katakan sebelumnya.. aku iri padamu Prerna, orang tuamu tidak pernah perhitungan tentang nilai. Lihat tanganku ini! Ini bekas luka saat aku mencoba bunuh diri. Orang tuaku terlalu terobsesi dengan nilai sempurna dan aku tidak kuat. Aku pernah berpikir, apakah orang tuaku akan berubah apabila aku tiada? Setelah aku mencoba bunuh diri, mereka menjadi lebih perhatian. Tapi aku tidak yakin untuk kedepannya. Jika orang tuaku memaksaku atau menekanku lagi, aku tidak bisa berjanji untuk tidak melakukan hal serupa." Tidak mungkin!" Pekiknya kemudian berlari. Prerna berlari kalang kabut. Berusaha secepat agar bisa sampai tepat waktu.
" Kau tidak mungkin melakukan hal bodoh...."Prerna berlari menuju gerbang sekolah tapi terkunci. Kemudian ia mencoba untuk memanjat pagar dan akhirnya berhasil. Ia terus berlari sambil matanya awas melihat keatas gedung, pikirannya kacau dalam hati ia terus berharap bahwa temannya tidak akan melakukan hal bodoh.
Prerna berdiri di depan gedung Tata Usaha. Langkahnya terhenti saat ada notifikasi masuk.Avneet
Prerna, maaf baru mengubungimu setelah sekian lama. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menjadi temannku selama ini. Pesanku hanya satu, lakukan apapun yang ingin kau lakukan jangan pedulikan orang lain. Dan jangan pernah mencariku, karena aku tidak akan kembali......
Temanmu,
AvneetTepat setelah Prerna membaca pesan itu, tubuh Avneet terjatuh dari atap gedung TU. Prerna membalik badannya, kemudian berteriak karena didapatinya Avneet tersungkur bersimbah darah. Sesaat Prerna melihat tangan Avneet tergerak , tak lama tangan itu berhenti bergerak. Prerna berteriak memanggil nama Avneet.
" Tolong, avneet terluka!"
" Tolong panggilkan ambulans. Siapa saja. Tolong Avneet"Prerna berteriak meminta tolong, tapi sayang sekolah sudah tutup bahkan petugas kebersihan dan penjaga sekolah sudah pergi satu jam yang lalu. Dengan tangan gemetar ia menelpon ambulans yang akhirnya datang setelah 10 menit.
Prerna terus memanjatkan doa berharap Avneet dapat diselamatkan dan ia bersumpah akan memarahinya karena melakukan hal bodoh. Handphone Avneet berdering. Di layar handphone yang sudah pecah itu tertera nama Ibu. Prerna tak kuasa untuk menahan air matanya. Dengan berat hati, ia menjawab dan menceritakan semuanya yang telah terjadi.
Prerna duduk sambil memeluk lututnya. Tangganya yang masih bercatkan darah, memegang handphone sahabatnya yang terus berdering. Ibunya benar-benar tidak percaya bahwa putrinya menjatuhkan dirinya dari atap gedung.
" Wali Avneet Kaur?" Panggil dokter dari ruang UGD
Prerna mendongakkan kepalanya. Ia berdiri mendengarkan Penjelasan dokter. Tapi ia tiba-tiba pusing dan merasa lemas ketika nyawa Avneet tak tertolong. Avneet mengalami pendarahan yang sangat parah ditambah adanya pendarahan otak akibat terbentur dengan dasar banguan yang terbuat dari paving blok.
Dan, Prerna tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis sejadi-jadinya tak peduli orang-orang disekitar yang memperhatikannya dengan tatapan aneh.*****
😭
😭
Part kali ini emang khusus buat Avneet dan Prerna😭Maapkan ceritanya yang makin hari makin ga nyambung sama judul dan deskripsi 😭
Love,
Ajabdemeher
