Setelah prerna berpamitan dengan Druv, ia mengerjakan beberapa tugas yang diberikan ibu Anita. Baru beberapa soal, prerna mengalami kesulitan. Terlintas dipikirannya untuk bertanya kepada Avneet, tapi di urungkannya, lantas ia berniat menghubungi Siddharth.
Prerna_
P
P
Help me please :(2 menit
4 memit
6 menit
Ting!
Dengan sigap prerna mengambil handphonenya.Siddharth 😾
Apa?Prerna_
Bantu aku mengerjakan tugasnya bu anita.
Anda mengirim foto.Siddharth 😾
Kau kan pintar.Prerna_
Kalau tidak mau, tidak usah.Prerna akhirnya mengerjakan tugasnya sendiri, sesuai kemampuannya.
****
Pagi yang cerah dengan suara burung merdu dan ditemani dengan secangkir teh, Siddharth berdiri di balkon, memandang indahnya kompleks perumahannya. Hari ini adalah hari Minggu, dan hari yang akan menjadi sejarah petualangannya dalam misteri Kematian ayahnya. Bersama prerna, Siddharth akan menyelidiki kasus kematian ayah dan kematian ibu Tunisha.
Prerna_
Kau siap, Siddharth?Siddharth 😾
Tentu.
Aku akan menjemputmu sebentar lagi.Tak ada balasan dari prerna, Siddharth melanjutkan aktivitasnya dengan menyuap roti buatan ibunya. Ah iya, soal rencana ini, Siddharth benar-benar merahasiakan dari ibu dan kakaknya.
"Sidd, kamu mau kemana? " Tanya Abhi sambil mengangkat sebuah ransel yang lumayan berat. "Bukan kemah Pramuka kan?"
Siddharth meletakkan rotinya. "Ah iya, aku akan jalan jalan sedikit. Rutinitas sekolah membuatku perlu refreshing."
Ucapnya sambil menghampiri kakaknya dan merebut ranselnya.
"Ishhhh. Tidak boleh dipegang! Memangnya apa isi ransel tersebut?" Abhi jengkel. "Privasi sedikit tidak salahkan?" Tanya Siddharth sambil menggendong tasnya, kemudian mengambil kamera Nikonnya. Abhi hanya menganga.
"Sudah jam 8, aku berangkat dulu kak. Oh iya, mommy mana?""Kamu mau naik bus apa bawa mobil?"
"Oh iya, kuncinya mana?"
Abhi melempar kunci mobilnya.
"Thanks kak." Jawab Siddharth sambil tersenyum.Bunyi gemericik air wastafel beradu dengan perabotan rumah tangga terdengar oleh telinga Siddharth.
"Mom?"
"Heiii, ada apa? Mau jalan-jalan? Kemana?"
"Entahlah, mungkin menghabiskan uang. Aku pergi dulu, mom."
"Hati hati, sayang."Siddharth melaju meninggalkan halaman rumahnya. Mobil Juke milik mommy-nya ini melaju di jalan jalan yang tidak terlalu ramai. Well, karena hari ini hari Minggu.
Prerna_
"Kau sudah menuju kemari?"
"Cepatlah, sebelum Tunisha datang."Prerna mengirimkan pesan kepada Siddharth, Siddharth pun lebih melajukan mobilnya.
"Ini dia." Batin Siddharth saat melihat persimpangan yang akan membuat nya lebih cepat sampai ke rumah prerna. Tapi naas, jalan ini di tutup karena car free day.
Siddharth mengumpat. Dia harus mengambil jalan memutar.Jam setengah sembilan, Siddharth sampai di rumah prerna. Tampaknya, prerna sedang marah.
"Duhh, jam berapa ini?!" Sindirnya sambil melihat jam tangannya.
"Ya ampun. Cuma telat 30 menit saja."
"Mana itu gembar-gembor kamu yang harus disiplin waktu?" Tanya prerna.
Siddharth tidak menjawab pertanyaan prerna, percuma. Dimana mana wanita selalu benar.Dilain tempat, tepatnya beberapa meter dari belakang mobil Siddharth, seseorang tengah memperhatikan Siddharth dan prerna yang tengah beradu argumen.
"Aku itu sudah nunggu kamu dari pukul 07.50 dan kamu datang pukul 08.30? Kamu pikir aku apa? Aku itu lelah menunggu, dan paling benci menunggu. Untung saja dirumah lagi sepi." Oceh prerna, mengutarakan kesalnya
