"Hallo.. Abhi... bisa kau datang ke toilet perempuan? Ada keributan disini.. cepat abhi..". Ucap radha menelpon Abhi
"......"
"Yaaa. Nanti aku jelaskan. Cepatlah". Ucapnya lagi.
".....".
"Yaaa". Radha pun menutup sambungan teleponnya dan terus memperhatikan insiden yang terjadi didepannya. Sebenarnya Radha ingin membantu, namun dia tidak berani karena trauma berurusan dengan thunisa. Thunisa dulu pernah menyiksa Radha, karena Radha dianggap merebut Abhi. Penyiksaan tersebut membuat Radha trauma dan selalu takut apabila berpapasan dengan Thunisa."Heiii. Kenapa menatapku seperti itu haa? Ayo bicara!!". Bentak thunisa lagi.
"Apa salah saya sehingga kakak melakukan ini pada saya?". Tanya Prerna.
"Hahaha. Kau banyak bertanya. Apa salahmu? Kau banyak salah. Kau berusaha menjatuhkan Siddharth". Jawab thunisa sambil menjambak rambut panjang Prerna.
"Awww". Prerna menjerit kesakitan.
"Ini upahnya apabila kamu berlagak sok pintar". Bentak thunisa.
"Thunisa, apa yang kau lakukan?!". Teriak Abhi.
"A..Abhi. ". Ujar thunisa terbata bata.
"Apa apaan ini? Kau kakak kelas , bersikaplah sopan kepada adik kelasmu". Bentak Abhi.
Thunisa berlari meninggalkan toilet. Jika sudah ada Abhi, dia tidak akan berani melakukan tindakan apapun.
"Kau tak apa?". Tanya radha pada Prerna.
"Tidak kak". Jawab Prerna.
"Ayooo". Ajak Abhi.Abhi dan Radha pun mengajak Prerna ke uks. Sesampainya di uks Abhi menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, mengingat tingkah laku thunisa yang sama sekali tidak baik.
"Prerna... coba ceritakan, mengapa dia melakukan ini padamu?". Tanya Abhi.
"A.. a aku tidak tahu kak. Tiba tiba saja dia datang dan mendorongku". Jawab Prerna
"Apa kau ada masalah dengannya?". Tanya Abhi lagi.
"Emmm. Sebenarnya dia setiap bertemu denganku selalu memperlihatkan senyum sinisnya. Aku tak mengerti kak". Jawab Prerna.
"Abhi, tadi aku dengar thunisa mengucapkan nama Siddharth, apa ini ada hubungannya dengan Siddharth?".
"Iyaa, kak radha benar. Ini ada hubungannya dengan Siddharth.". Jawab Prerna.
"Apa kau ada masalah dengan adikku?". Tanya Abhi.
"Se.. se..benarnya".. Jawab Prerna terbata bata.
"Katakan Prerna". Ucap Abhi
Prerna pun menceritakan kejadian dari awal sehingga dia sekarang bermusuhanan dengan Siddharth.
"Tapi kak. Tolong jangan beritahu Siddharth. Aku takut hubungan mereka hancur karena aku". Ucap Prerna sedih.
"Apa? Hubungan?". Tanya Abhi tak percaya.
"Iyaa, abhi. Sepertinya mereka memiliki hubungan yang spesial". Ujar radha.
Abhi hanya terdiam memikirkan kata kata Prerna dan radha.*****
"Heyy sayang...". Teriak Avneet.
"Awww. Kau mengejutkanku". Pekik Prerna.
"Duhhh, lagi baca apaan sih? Serius banget". Tanya Prerna.
"Lagi baca apa yaaa?". Tanya Prerna balik.
Toling.
Hp Prerna berbunyi. Prernapun mengambilnya dan membaca notifikasi masuk.
085756xxxxxx
"Hanya karena itu terjadi dimasa lalu, bukan berarti itu tidak pernah terjadi".
Prerna kaget karena mendapat pesan tersebut. Tanpa disadari air mata Prerna sudah jatuh, karena Prerna bukan sekali mendapatkan pesan seperti itu. Sudah sejak smp Prerna mendapatkan pesan itu ditambah pesan itu sangat mirip dengan pesan yang ada dalam drama korea school 2015. Walaupun hanya mirip didalam drama korea juga membuat Prerna takut. Avneet bertanya tanya.
"Prerna, kau tak apa apa".
"Mmm. Tidak. Ayo lanjutkan membaca" jawab Prerna sambil mengusap air matanya.
Avneetpun hanya geleng geleng.****
Teg... teg... teg...
"Perhatian.....". Teriak seseorang didepan kelas sambil mengetok papan tulis dengan penghapus. Semua siswa pun memperhatikan orang yang berdiri didepan.
"Sebentar lagi akan diadakan acara perkemahan , aku ingin kalian mengisi formulir ini. Sekian". Ucapnya.
"Sidd. Perkemahannya dalam rangka apa?". Tanya amara.
Yaa, orang yang berbicara itu adalah Siddharth, si ketua kelas ganteng
"Kepramukaan". Jawab Siddharth.
"Kepramukaan? Yeahhh". Bisik Prerna dalam hati sambil tersenyum. Prerna sangat senang dengan pramuka.
"Heii, wakil ketua.. kenapa kau tersenyum?". Tanya Siddharth sinis.
"Hehh, ini bibir punya aku, terserah aku dong mau senyum". Balas Prerna.
Siddharth hanya memicingkan mata dan meninggalkan kelas. Prerna hanya memutar bola mata.
Sepeninggal Siddharth, kelas sangat ribut dengan ocehan siswa mengenai kemah tersebut.
"Haaaa, kenapa kemah tentang pramuka? Aku kan gak suka pramuka! Pramuka? Apaan cobak? Makan dihitung, mandi dihitung. Kalau sebulan kayak gitu, yang ada aku makin jelek". Oceh Brena.
"Heii, pramuka itu penting". Balas Sandra. Sandra juga anak pramuka yang pengalamannya udah , uhhhh selangit.
"Yayaya. Tau dah purna jambore nasional, purna raimuna nasional". Balas Brena.
"Brena, kalau kamu tidak mau ikut, mending isi formulir itu dengan tanda tangan tidak setuju, daripada kamu ngoceh bilang pramuka gak penting, pramuka inilah , pramuka itulah". Bentak Siddharth dengan suara lantang, yang sontak membuat seluruh manusia yang ada dikelas kaget. Soalnya Siddharth itu jarang banget ngomong kecuali sama Gautam.
"Huaaaa, ketua kelas marah". Teriak Gautam memecah keheningan. Siddharth berjalan menuju ke tempat duduknya dan fokus dengan bukunya. Yeahh, Siddharth udah pinter, anak pramuka, osis.. duhh idaman banget deh :v.