06.45
"Nak, apa kamu kelas 10?". Tanya seorang lelaki tua kepada siswa yang lewat di depan ruang guru. Dilihat dari wajahnya , lelaki tersebut pasti guru senior di SMA Rama. Tetapi salah. Lelaki tersebut merupakan kepala Sekolah di SMA Rama dan namanya prof. Surya Gupta.
"Ehh,,iya pak. Saya kelas 10". Jawab siswa tersebut.
"Apa kamu bisa menolong bapak?". Tanya pak surya.
"Iyaa, tentu.". Jawabnya.
"Tolong kamu panggilkan siswa bernama Siddharth Nigam , Prerna Sharma dan Avneet kaur agar jam istirahat nanti menghadap di ruangan saya". Ucap pak surya.
"Ohh iya pak. Ada lagi ?". Tanyanya lagi.
"Tidak. Terimakasih". Jawab pak surya
"Kalau begitu saya ke kelas dulu pak". Ucap siswa langsung meninggalkan pak surya.❤❤❤❤❤
Tok tok tok.
"Permisi". Ucap siswa tadi sambil mengetok pintu.
"Yaa? Mau cari siapa?". Tanya kartikey
"Mau cari Siddharth nigam, Prerna sharma dan Avneet kaur". Jawab siswa itu.
"Ohh ya. Sebentar. Siddh, prerna, Avneet. Kemari". Teriak kartikey.
"Ada apa?". Tanya Prerna dan Avneet bersamaan.
"Ada yang nyari. Woii Siddharth , sini". Lagi lagi kartikey berteriak.
"Yaa ada apa?". Tanya Prerna pada siswa yang berdiri di depan pintu.
"Hemmm. Kalian bertiga nanti disuruh menghadap ke ruangan pak surya." Jawab siswa itu.
"Ohh yaa. Makasih". Ucap Prerna.
"Ya sama sama". Jawabnya sambil meninggalkan kelas 10 A.
Sepeninggal siswa kelas sebelah, Prerna dan Avneet saling bertanya kenapa mereka disuruh menghadap ke ruang kepala Sekolah.
"Prerna, ada apa ya kok pak surya manggil kita?". Tanya Avneet.
"Hemm. Entahlah". Jawab Prerna cuek, kemudian ia mengambil buku dan membacanya.
Tak berapa lama.....
"Selamat pagi". Sapa seorang guru cantik, ibu Savitri namanya. Ibu savitri mengajar fisika dan sekarang akan melaksanakan ulangan harian.
"Pagi..". Jawab semua murid.
"Baik, tanpa basa basi lagi. Keluarkan kertas, alat tulis , isi nama, kelas dan nomor absen. Hemmm tas taruh disamping meja guru. HP , kalkulator , cerpekan dan alat bantu lainnya taruh dimeja guru". Ucap bu Savitri panjang x lebar. Ya bu Savitri merupakan guru paling tegas dalam mengawas ulangan maupun ujian. Maka tak jarang siswa siswi sedikit jengkel dengan cara bu Savitri mengawas ulangan. Dengan berat hati siswa siswi yang telah menyiapkan cerpekan memasukan kembali cerpekan tersebut kedalam tas masing masing. Lain halnya dengan Siddharth, Prerna, Avneet, dan Gautam. Mereka tampak biasa biasa saja dalam menghadapi ulangan kali ini.
"Waktu pengerjaan hanya 60 menit. Jika ada yang menyontek , ibu kelurkan dari kelas".Semua siswa siswi pun mulai mengerjakan soal tersebut. 5 menit pertama dari bangku pojok belakang terdengar orang berbicara sendiri.
"Ya dewa. Ini soal atau apa. Susah sekali.". Gerutunya.
Lalu di bangku paling kiri terlihat Kartikey sedang mencoret kertasnya.
"Psst, pstt. Amara, satuuuuuu". Bisik padma kepada temannya diseberang.
"Beluuuumm". Bisik Amara sambil melirik ke meja guru.
"Ehemmmm. Amaraaa". Celetuk bu Savitri sambil tersenyum penuh ancaman. Yang dipanggil pun hanya cengengesan.
Waktu terus berlangsung. Hingga akhirnya waktu tersisa lagi 5 menit.
"Anak anak, waktu lagi 5 menit". Ujar bu Savitri mengingatkan
Mendengar ucapan dari ibu guru, semua siswa mempercepat kerjanya. Maksudnya , kerjasamanya :v.
Mereka yang jawabannya masih bolong , ribut sana sini meminta jawaban.
"Yak, waktu habis. Selesai tidak selesai kumpulkan di meja guru". Ucap bu Savitri lagi.
"Sebentar bu sebentar". Ucap amara.
"2 menit lagi bu". Ucap yang lainnya.Prerna yang sudah selesai mengerjakan ulangannya, langsung berdiri dan menaruh pekerjaannya di meja guru. Begitupun dengan Avneet, Gautam, dan Siddharth.
"Yeyy. Ulangan tadi tak terlalu susah. Benarkan Siddharth?". Tanya Gautam saat akan menuju kantin.
"Yaa, karena kau mencontek hampir setengah pekerjaanku". Jawab Siddharth.
"Eii tidak tidak. Aku kerja sendiri". Balas Gautam.
"Yaa terserahmu". Balas Siddharth dan berjalan mendahului Gautam."Woii Siddharth. Mau kemana? Gak ke ruangan pak surya?". Tanya Avneet.
"Oh iya lupa" Jawab Siddharth sambil melirik orang disamping Avneet.
"Ayoo". Ajak Avneet.
"Hadehh, orang ini lagi. Aku sangat membenci orang ini.". Ucapnya dalam hati. "Yaa kau duluan , nanti aku nyusul". Ucapnya lagi.
"Hemm okelah". Jawab Avneet.
Mereka berdua pun menuju ruangan pak surya diikuti oleh si ganteng Siddharth.
Sesampainya didepan ruangan pak surya......
"Kamu yang ketok neh". Ujar Avneet dengan ekspresi takut.
"Kamu aja". Balas Prerna.
"Aduh, aku takut". Rengek Avneet.
"Apalagi aku". Balas Prerna.
"Ya dewa...". Ucap Avneet ketakutan.
Melihat temannya ketakutan, Prernapun memutuskan untuk mengetok pintu, namun terlambat karena sudah diketok oleh cogan sedunia, Siddharth. Sontak Prerna kaget. Dan Siddharth hanya menatap dingin kedua gadis tersebut.
Pintu terbuka, dan mereka bertiga masuk.
"Permisi". Ucap Siddharth.
"Ohh kalian. Ayo silahkan duduk". Jawab pak surya.
" terimakasih. Sebenarnya ada apa pak, memanggil kami". Tanya Siddharth sopan setelah duduk.
"Yaa begini nak.. olimpiade sciences kabupaten tinggal lagi 2 bulan. Dan bapak belum menemukan siswa yang akan bapak kirim. Jadi bapak memanggil kalian untuk ikut seleksi". Jawab pak surya.
"Ohh, tentang OSK. Saya kira , ada masalah pak. Hehehe". Ucap Avneet cengengesan. Sedangkan Prerna, diam menyimak.
"Apakah kalian bersedia untuk ikut seleksi?". Tanya pak surya lagi.
"Siap pak". Jawab Siddharth penuh semangat. Prerna dan Avneet saling bertatapan.
"Baiklah, seleksi akan diadakan 2 minggu lagi. Terimakasih dan kalian boleh pergi". Ujar pak surya dengan senyumnya.
"Sama sama pak. Kami permisi dulu". Jawab Siddharth.
Merekapun meninggalkan ruangan pak surya dan menuju kekantin.******
Seleksi OSK.
Seluruh siswa yang mengikuti seleksi tampak serius mengerjakan soal-soal yang susahnya minta ampun. Prerna yang terkenal pintar tampak sedikit kewalahan menjawab soal soal tersebut. Siddharth, tampak sangat serius namun tidak kewalahan seperti Prerna. Dan Avneet, dia sudah menyerah duluan.
"Baik waktu habis anak anak". Ujar ibu savitri.
Semua calon pesertapun menyerahkan pekerjaan mereka.
"Tunggu sekitar 30 menit untuk hasilnya. Kalian boleh istirahat". Ujar bu Savitri lagi.
Mendengar ucapan bu Savitri, semua calon peserta osk pun keluar dengan semangat.
"Dek, gimana soalnya? Bisa jawab?"
. Tanya Abhi pada adiknya.
"Ohh kakak. Lumayan lah". Jawab Siddharth.
"Kakak yakin kamu pasti lolos". Ucap Abhi.
"Yaa semoga saja. Biar kayak kakak". Balas Siddharth.30 menit kemudian...
"Anak anak ibu akan bacakan siapa siapa saja yang lolos seleksi dan apa mata pelajarannya.
Abhi dan radha: kimia
Siddharth dan Prerna : fisika
Avneet dan tapasya : biologi
Dan seterusnya.
Mendengar namanya disebut bersamaan dengan Siddharth, Prerna bergidik ngeri. Begitupun dengan Siddharth. Sebenarnya mereka ingin protes, tetapi karena sesuai nilai, yaah terpaksa lah yaa.Pembinaan.
Pembinaan untuk peserta osk dimulai. Mereka yang menjadi peserta mendapat free untuk belajar dikelas dan fokus untuk olimpiade yang tinggal satu bulan lagi.
Prerna tampak sedang mengotak- atik kalkulatornya karena frustasi dengan soal yang diberikan bu Savitri. Siddharth yang melihat pemandangan tersebut geleng geleng kepala sambil tertawa.
"Ckckck. Kalau kau terus menggunakan kalkulator saat latihan, bagaimana kau bisa menjawab soal olimpiade nanti?". Celoteh Siddharth sambil mengambil kalkulator dari tangan Prerna.
"Lalu apa urusanmu?". Tanya Prerna galak.
"Apa urusanku? Tentu saja itu urusanku. Kau pasanganku di olimpiade, jika kau jelek maka citraku juga jelek". Balas Siddharth pedas.
Prerna hanya terdiam mendengar jawaban Siddharth.
"Kenapa kau diam dan menatapku seperti itu?". Tanya Siddharth.
"Kenapa kau tak belajar?". Tanya Prerna.
"Aku sedang tidak mood belajar". Jawab Siddharth.
"Dasar sombong". Balas Prerna.
"Apa yang kau katakan?". Tanya Siddharth lagi.
"Bukan apa apa". Jawab Prerna sambil meninggalkan Siddharth diruang pembinaan.
"Dasar gadis aneh". Ucap Siddharth juga meninggalkan ruang pembinaan.
****Akhirnya bisa update, setelah menyambut hari raya galungan.
Sepertinya ceritanya semakin agak tidak nyambung sedikit 😁.
Tapi kanggoinlah (terimalah)
Makasih untuk yang udah nge-vote.Salam Meher😘
