📚📚:2.Genius gril VS Genius boy

408 30 1
                                    

Satu hari telah lewat di mana di adakannya ulangan dadakan.

Hari ini ada pelajaran fisika. Pasti hasil ulangan nya di beri tahu hari ini.

Aina tak sabar menunggu hasilnya.

"Aina"ketika nama nya di panggil ia langsung maju kedepan dan menggambil kertas ulangan nya.

"Hasilnya cukup memuaskan aina, hanya salah dua saja"ujar bu tika

Aina mengganguk lalu berbalik kemeja nya.

Ia cukup puas dengan hasilnya. Memuaskan.

Beberapa kertas ulangan sudah berada pada pemiliknya sendiri.

"Berapa nilai lo, ai?"tanya ghalih tiba-tiba sudah berada di belakang aina saja seperti, makhluk astral.

Aina memutar bola mata nya.

"Kenapa emang?"tanya nya dengan ketus.

"Ya gapapa sihh, cuma mau tau aja"jawab ghalih, dia duduk di meja nya aina sambil bersedakep dada.

"Cihh"aina berdesis.

Di samping aina ada shiren yg menatap hasil ulangan nya, baru saja ia ambil.

Ghalih melihat hasil kertas ulangan dirinya sendiri yg di pengang nya. Senyum nya terbit, hasil nya memuaskan.

"Oke, anak-anak ulangan nya sudah ibu bagikan ya, dari 30 murid hanya 5 orang yg hasil nya memuaskan, yg lain belajar lebih giat lagi ya!!"

"Iya bu"

"Bu, sebutin dong lima orang itu!"teriak aldo.

Dia cukup penasan siapa aja orang-orang yg berotak pintar itu.

"iya bu sebutin dong, soal nya di tanyain nilai pada pelit"sambung dandi. salah satu teman kelasnya.

Bu tika menggambil sebuah kertas.

"ok, ibu sebutin ya"seketika kelas hening.

Ghalih masih duduk di meja aina, aina yg sedari tadi sudah menggusir nya, namun tak di hiraukan ghalih, membuat aina geram. mendengar nama-nama siapa saja yg mendapat nilai bagus jadi dia diam. Membiarkan ghalih duduk di meja nya.

Saat bu tika mau menyebutkan, ia melihat ke arah ghalih. "Ghalih, duduk di bangku kamu!"

Ghalih gelagapan dan langsung berdiri. Ia bukan nya beranjak ketempat duduk nya malah menyender di meja aina.

"Ih, sana!"usir aina sembari mendorong-dorong lengan ghalih.

"Syutt! Diem"ghalih membekap mulut aina.
Membuat aina melotot. Aina memukul-mukul tangan ghalih. Namun tak di hiraukan ghalih.

"Ghalih dengan nilai 99"

Ghalih mendengar namanya di sebut pun tersenyum miring kepada aina 'sudah ia duga sih dari kemarin pasti ia nilai terbaik'.

Sementara aina yg mendengar itu mukanya langsung tertekuk. Ia kira diri nya yg paling tinggi nilai nya.

"Aina dengan nilai 98"

"Kalah dari gue, lagi. Udah berapa kali ya?"ejek ghalih pada aina, ghalih sok-sok an berfikir berapa kali aina kalah dari nya. Lalu ia beranjak berjalan ke tempat duduknya.

Muka aina yg tadi nya di tekuk, sekarang tambah tertekuk.

"Widih saingan makin panass woyy!!!" seru aldo dan bertos ria dengan dandi.

"Alvin dengan nilai 90"

Shiren yg sedari tadi menelengkelupkan kepala nya di meja ia langsung mendonggak mendengar nama alvin, ia menenggok ke tempat alvin, muka alvin tetap datar gak ada raut bahagia gitu dapet nilai bagus, kalo bisa sihh tuker aja nilai punya diri nya dengan punya alvin, pasti shiren seneng bangat tujuh hari tujuh malem di senyum-senyum terus.

"Dinda dengan nilai 80"
"Yura dengan nilai 82"
"Nah sudah ya, sekarang kita lanjut ke materi selanjutnya"ujar bu tika.

📚📚📚📚📚

See you🐣
Vote, komennya⭐

Genius girl VS Genius boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang