Pulang sekolah ghalih, aldo dan alvin sedang berjalan menuju perpustakaan, untuk menggembalikan buku paket.
"Lo, gak tertarik ama yg tadi si bima sampein?"tanya aldo.
Emang dasarnya gak ada akhlak, yagitu kakak kelas sendiri aja nyebutnya pake nama. Gak ada sopan-sopannya pisan.
Ghalih menggeleng "enggak, pusing gue kalo ikut begituan. Ngebagi waktu nya susah"aldo mengganguk paham.
"Lo, vin?"alvin melirik aldo lalu menggeleng.
"Kenapa, lo kan pinter tuh. Kalo otak gue pinter mah gue nyalonin tuh" sebenarnya aldo pintar hanya malas saja sebelas-duabelas lah ama shiren.
"Males" jawab nya singkat, padat, dan jelas.
Aldo memutar bola matanya malas sementara ghalih terkekeh geli. Sudah biasa mendengar kata 'malas' kata-kata andalan alvin.
Mereka bertiga sudah masuk perpus menaruh buku-buku di tempat nya.
"Abis ini lo langsung balik, gak?"tanya alvin pada ghalih, sementara aldo sedang melihat-lihat buku cerita yg menarik perhatiannya.
"Balik bentar, ganti baju abis itu langsung les"jawab nya sembari menyusun buku-buku itu dengan rapih.
"Enggak mau kerumah gue dulu?"alvin menatap ghalih sebentar.
Ghalih menggeleng. "Enggak enak sama nyokap lo, setiap hari kerumah lo"
"Enggak papa lagi, nyokap juga santai-santai aja"
"Hari ini enggak deh, jadwal nya di majuin soalnya" alvin mengganguk mengerti.
"Eh, gue mau minjem buku ini ah"aldo menunjukan sebuah buku cerita yg judulnya 'SI KANCIL'. Membuat ghalih dan alvin mendelik, lalu meninggalkan aldo yg terbengong.
"Gak ngerti lagi, gue"gumam ghalih.
"Bukan temen gue"gumam alvin secara bersamaan.Aldo tak ambil pusing ia bergegas ke penjanga perpus untuk meminjam buku itu.
Dibalik rak ada seseorang yg mendengar percakapan mereka bertiga.
"Les?"
📚📚📚📚
aina menghampiri abang nya yg tengah duduk di sofa dengan laptop yg ada di hadapannya.
"Bang, aina izin ya, mau ke minimarket depan" kevin menoleh ke arah adik nya.
"Abang anter" kevin hendak berdiri namun tangan nya di tarik oleh aina.
"Eh, gak usah, aina bisa kok sendiri"cegah aina.
"Bener? udah gapapa abang anter?"
"Ih, gak usah. Aina gapapa kok, lagi juga deket"ucap aina meyakinkan kevin.
"Iya udh hati-hati, kalo ada apa-apa telfon abang" aina mengganguk. Lalu ia langsung bergegas pergi.
Setelah selesai milih-milih yg perlu di beli aina. Aina segera menuju kekasir. Aina harus mengantri terlebih dahulu.
Setelah membayar belanjaan aina keluar dari minimarket. Ia berhenti sebentar, mencari permen gagang yg tadi ia beli.
Brukk
Tiba-tiba bapak- bapak menabraknya dari arah belakang. Membuat aina tersungkur kedepan. Membuat lututnya luka.
Bapak-bapak itu nampaknya buru-buru dan langsung pergi gitu aja. Membuat aina sedikit kesal.
Dan parahnya gak ada orang satupun yang menolong aina?!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius girl VS Genius boy
Novela Juvenil"Mau sampai kapan, lo berusaha menggeser posisi gue? udahlah nyerah aja" -ALGHALIH DEWAGA. Sosok cowok genius, selalu peringkat pertama seangkatannya. Sifat yg tidak bisa di tebak. Paras yg tampan menambah kesan plus nya. "Gak akan gue nyerah!"...