Aina berjalan dengan riang masuk kedalam sekolah. Mulutnya menggemut permen gagang.
Sekolah masih agak sepi.Aina seketika berhenti berjalan tatapan tertuju pada seorang cowok culun yang lagi di bully oleh geng nya lauren. Bukan hanya lauren ada geng nya leo juga.
Masih pagi juga, gak ada kerjaan bangat.Pikir aina.
Aina berjalan santai menuju mereka. Tadinya aina berangkat bareng shiren di anter sama kevin di depan sekolah shiren nyangkut di warung depan karna di sana ada aldo dan alvin yang sedang menunggu ghalih mungkin.
“mana serahin duit lo!”ucap leo sambil menendang kaki wawan. Laki-laki berkaca mata itu bernama wawan yg sedang terduduk di lantai di hadapan mereka.
“e-enggak a-ada“ucapnya sambil menunduk.
“argh! Bacot lo!. Udah ambil, yo”suruh lauren.
Leo berjongkok tangan nya merogoh saku celana dan baju wawan. Wawan tampak ketakutan. Leo tersenyum, ia mendapatkan yang dia inginkan.
“ini apa, hah!” teriak leo di depan wajah wawan. Leo menarik kerah seragam wawan. Membuatnya berdiri.
Bugh
Leo menonjok perut wawan. Wawan hanya bisa diam gak bisa apa-apa.
Lauren dan geng nya tersenyum penuh kemenangan.
“giliran gue, yo”leo menyingkir, bergantikan dengan lauren.
“udah mulai berani bohong ya lo sama kita”ujar lauren, tangan lauren hendak menampar muka wawan. Namun tertahan.
Membuat geng lauren kaget.
“Beraninya sama yang lemah, hmm?”tanya aina dengan nada santai tangan kananan nya dia masih memegang tangan lauren. Lauren menyentaknya membuatnya terlepas.
Lauren geram. “lo lagi?!”
“iya, kenapa kaget? Ya kemaren gue emang diem aja gak ngelawan lo. Tapi kali ini enggak!”masih dengan nada santai.
“Berani-berani nya ya lo, ikut campur!”marah lauren.
“iya gue berani, kenapa emang? Ngapain juga gue takut sama lo!”bales aina sambil menunjuk bahu lauren. Lauren lagi, lagi menepis tangan nya. Aina tersenyum sinis, menepuk-nepuk tangannya seakan-akan ada noda yg menjijikan.
“Lo, siapa sih berani-beraninya ikut campur” bertanya kesal. Ia menarik lauren kebelakang.
“enggak perlu tau siapa gue!, sini balikin duitnya”pinta aina.
“berani juga ya, lo sama gue”leo tersenyum miring. “lo mau duit ini, kenalan dulu kita” leo menggulurkan tangannya.
Aina tekekeh sinis dengan senang hati dia menyambut uluran tangan leo. Aina langsung memutar tangan leo kebelakang dan memukul bahu leo dengan sikutnya, membuat si empu nya terjatuh dan meringis.
”anjg!argh!, lepas woy!“
Lauren melotot hendak membantunya tapi. “Berani lo mendekat, setelah ini lo yg buat gue lebih dari ini!” gertak aina. Wawan yang di belakangnya semakin gemetaran hebat.
“Masih berani sama gue? Mana sini duitnya!”titah aina pelintiran di tangannya leo semakin kuat.
“argh! Lepas dulu, anjing!”bukannya dilepas aina semakin mengencangkannya.
“iya, iya, oke”ucap leo, dia langsung menyerahkan duit yang tadi dia ambil.
Aina menghempaskan tubuh leo. Lalu ia berdiri dan merapihkan seragamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius girl VS Genius boy
Teen Fiction"Mau sampai kapan, lo berusaha menggeser posisi gue? udahlah nyerah aja" -ALGHALIH DEWAGA. Sosok cowok genius, selalu peringkat pertama seangkatannya. Sifat yg tidak bisa di tebak. Paras yg tampan menambah kesan plus nya. "Gak akan gue nyerah!"...