📚📚:25.Genius girl VS Genius boy

156 14 1
                                    

Seperti yang di bilang oleh Bu Tika kalau kelas mereka Minggu depan akan menjadi petugas upacara.

Semua petugas sudah di pilih oleh Bu Tika. Dan tidak mudah memilih petugas pasti ada yang tidak mau. Seperti tadi ada sesi tolak-menolak, saling tunjuk-tunjukan. Dan akhirnya selesai juga.

“oke. Fix, ya nih gue bacain” kata Aina memutar badannya menghadap papan tulis. “Pemimpin upacara Ghalih. Pengatur upacara Alvin. Pembawa acara Aina. Pembawa naskah Pancasila Dandi. Pembaca teks UUD 1945 Aldo. Pembaca doa Rey. Pemimpin lagu Tridi. Sayap kanan Bagas. Pembaca janji siswa Bian. Dan kelompok pengibar bendera,Shiren, Dinda, Yura, Agil, Chika, Fahrul, Danu, Zahran, Iqbal”

Setelah membacakan itu Aina kembali ke tempatnya.

Sementara anak-anak yang dipilih itu ada yang tidak terima menekuk wajahnya masam. Seperti Aldo dan Bian.

Aldo tidak mau membacakan UUD 1945 karena menurut dia itu kepanjangan bisa-bisa lidahnya nanti belibet. Tapi tetap saja di pilih oleh Bu Tika dan sudah pasti itu semua usul dari Aina dan anak cewek lainnya.

Dan untuk Bian menurutnya tugasnya tidak cocok untuknya. Karena dia salah satu siswa yang tidak taat pada aturan dan apa sekarang? Dikasih tugas membaca janji siswa? Lucu sekali. Dia juga tidak mau dipilih jadi apa-apa. Tapi kata Bu Tika itu bagus buat Bian agar dirinya sadar tidak melanggar peraturan lagi. Kata Bu Tika juga janji siswa itu juga seperti sebuah sumpah untuk para siswa.

Meskipun mereka anak IPA tapi mereka bukan murid yang kutu buku. Mungkin ini keberuntungan bagi Bian yang masuk IPA.

“Ai, coret cepet nama gue. Gue gak mau” suruh Bian.

“Apa sih. Enggak bisa ya” kata Aina. “Lagi kenapa sih emang? Kali-kali lo datang pagi, jadi petugas jangan terlambat mulu, bolos mulu”

Bian berdecak menggaruk tengkuknya. “Justru itu gue gak mau ntar kalo gue terlambat gimana? Berabe urusannya nanti”

Aina memutar bola matanya jengah. “ itu mah udah lo rencanain. Awas aja Senin kalo terlambat apa lagi kalo gak masuk”

Bian tambah berdecak dia menghampiri meja Bu Tika di sana juga ada Aldo yang sedang memohon-mohon.

“Bu, ntar kalo saya salah gimana? Lidah saya gak bisa di ajak kompromi, Bu”

“Iya,Bu ntar kalo otak saya tiba-tiba ngeblank gimana?”

Bu Tika menatap Aldo heran. “Ya, mangkanya belajar. Jangan mencetak rekor di buku hitam Bu Rere mulu kerjaannya”

“Buuu” rengek Aldo dan Bian bersamaan.

“Sudah-sudah. Duduk ketempat kalian sana” suruh Bu Tika. Aldo dan Bian masih merengek-rengek tanpa pikir panjang Bu Tika langsung menyeret mereka.

“Belum, apa-apa udah takut salah aja kalian. Apa lagi kalau ibu suruh langsung terjun ke lapangan yang di tonton banyak orang. Udah pingsan kali ya” kata Bu Tika. “Katanya jagoan tapi dikasih tugas kaya gini aja kaga berani. Mental tempe kalian. Ayo dong tunjukin kalo kelas kita gak cuma nyari masalah aja bisanya. Harus ada yang di banggakan”

“Kan di kelas kita ada Ghalih sama Aina Bu, sama Alvin juga” sahut Aldo.

“Ya, jangan mereka mulu lah. Yang lain gitu. Kalo bisa sekelas” kata Bu Tika. “ohh ya, buat paduan suara seperti biasa ya. Dan kita latihan besok. Di mata pelajaran ibu”

“iya bu”

Kring...kring...kring...

Pas sekali bel pulang sekolah berbunyi dan membuat semua murid bersorak gembira.

“oke. Kita sampai sini dulu pelajaran hari ini. Ibu akhiri. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu”

“waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatu”

📚📚📚📚

“Caffe dulu yuk” Ajak Ghalih.

Aldo melirik Ghalih. “Tumben”

“Caffe mana?” tanya Alvin sembari memakai helmnya.

Kevan caffe”

“Ohh... Caffe yang ramai bangat itu. Yok lah gas. Gue belom pernah nyobain disana” ujar Aldo semangat. “Tapi Lo yang teraktir ya?”

Ghalih memutar bola matanya malas. “Iya”

Mata Aldo yang tadinya lesu jadi langsung berbinar “Mantap. Yok lah gas”

Ghalih menoleh ke Alvin yang sedang membenarkan jam tangannya. “Ikut gak?”

Alvin mendogak lalu mengangguk. Dan mereka langsung pergi meninggalkan area sekolah dan menuju caffe.

Sebelum Ghalih melanjutkan aktivitasnya sepulang sekolah dia mau mendinginkan otaknya dulu. Mungkin dengan cara nge-caffe di sana.

📚📚📚📚




Vote, komennya★★★

See you 🐣

Genius girl VS Genius boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang