"Si aina sama siapa tuh?"tanya aldo, matanya masih melihat ke arah aina.
Sontak ghalih dan alvin langsung menatap arah yg aldo tatap.
Kedua cowok itu menggangkat bahunya acuh.
"Ayolah, gc gue udh laper nih, pen makan masakan mami alvin"ujar aldo gak sabaran.
Ya mereka pulang sekolah bukan pulang ke rumah nya masing-masing malah mampir ke rumah nya alvin, sering mereka ke rumah alvin, sang empu nya gak keberatan, mami nya pun sama.
Alvin mendengar itu langsung melihat ke arah aldo, sang empu hanya menyengir.
"Ngitung-ngitung hemat nasi di rumah"ucapnya sambil cenggengesan.Alvin memutar bola matanya malas, ia langsung memakai helm nya.
"Ayo!!"seru nya sambil menjalankan motor sportnya.
Yang mendengar itu aldo langsung menaiki motornya sebelum."Lo ikut gak?"tanya nya kepada ghalih. Ghalih sedang memainkan ponsel nya di atas motor.
Ghalih mendongak lalu menggeleng.
Aldo sudah memakai helm nya dan sudah bersiap untuk melesat.Namun ia urungkan.
"Udah ikut gue aja, ayo kerumah alvin"ucapnya.
"Enggak bisa"jawab ghalih singkat sambil menatap layar ponselnya.
Aldo menghela napas. "Gue tau, tapi lo makan dulu. Entar malah drop lagi"
"Gue, makan dirumah aja"
"Apaan kaga lo ikut gue aja deh, lagi dirumah juga lo mau makan apa?mie lagi?"
Ghalih berdecak"sok perhatian lo"
Ghalih langsung memakai helm nya dan menjalankan motor nya lebih dulu.
"Yeah!! Di bilangin juga!!"teriak aldo."siapa yg mau merhatiin lo, selain gue sama alvin"gumam aldo, lalu melesatkan motor nya, menuju rumah alvin.
📚📚📚📚
Senja sudah berganti dengan malam.Ghalih baru saja memasuki rumah, dan ia di sambut dengan mamahnya.
Mamah nya tersenyum "baru pulang, sayang?"tanya sang mamah---ratna.
"Hmm"jawab ghalih singkat, ya kalau di rumah ia bersikap dingin, meskipun itu kepada orang tuanya.
Ghalih adalah anak tunggal dari Keluarga dewaga.
"Yasudah kamu bersih-bersih dulu abis itu kita makan malam"ucap ratna masih dengan senyumannya.
Ghalih mengganguk langsung menuju kamarnya.
Setelah bersih-bersih ghalih turun untuk makan malam bersama Keluarganya.
Di meja makan sudah ada papahnya---dewa.
Selang beberapa menit mereka makan malam dengan keheningan. Ghalih sudah menduga kalo makanan yg ia makan bukan makanan masakan mamahnya melainkan beli di luar."Gimana sama sekolah kamu?"tanya sang papah.
Ghalih mendongak melihat sang papah sebentar.
"Biasa aja"
Papahnya mengganguk. "Papah dengar kamu ulangan fisika dapat nilai tertinggi di kelas, ya meskipun ulangan harian"ucap sang papah, kunyahannya melambat.
Ghalih diam saja tak menyahuti ucapan papahnya.
Papahnya meletakkan sendok nya dan menautkan jari jemari nya di atas meja, mata nya menyorot ke arah ghalih.
"Bagus, kamu mendapatkan nilai tertinggi pertahankan. Ingat papah gak mau nilai ataupun ranking kamu turun. Ingat itu"
Ghalih menghela napas panjang. "Bisa gak sih gak usah ngomongin hal itu. Ghalih lagi makan, bikin gak nafsu aja dan gak ada pertanyaan atau kata-kata lain selain itu?"sang papah bukam tak membalas perkataan ghalih.
"Dan gak usah papah inget-ingetin ghalih soal itu, itu sudah di luar kepala ghalih"ujar ghalih dengan nada yg dingin.
setelah menggatakan itu ghalih langsung beranjak, tak menghabiskan makanan nya.
"GHALIH!!"Teriakan papah terdengar di telinga ghalih tapi ia hiraukan.
"Sudah mas, gak usah terlalu di kekang. Kamu gak kasian apa sama anak kamu, dia kamu suruh les sana-sini. Pasti dia capek"ratna berusaha menenangkan sang suami nada bicara yg lembut dan tangan nya menggengam tangan dewa.
📚📚📚📚
See you🐣
Vote, komennya⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius girl VS Genius boy
Novela Juvenil"Mau sampai kapan, lo berusaha menggeser posisi gue? udahlah nyerah aja" -ALGHALIH DEWAGA. Sosok cowok genius, selalu peringkat pertama seangkatannya. Sifat yg tidak bisa di tebak. Paras yg tampan menambah kesan plus nya. "Gak akan gue nyerah!"...