Sehabis mengantarkan cucian kotor ke laundry Aina langsung menuju caffe.
Caffe hari ini lumayan ramai mungkin hari weekend. Dia melihat Shiren sudah berada di salah satu meja di dekat jendela, sedang melamun.
Aina tidak nyamperin Shiren dia lebih dulu nyamperin Ervan terlebih dahulu.
"Bang" Panggil Aina. Ervan yang sedang bikin minuman menoleh.
Di caffe ini ada waitersnya tapi kalau soal bikin minuman ataupun makanan ringan itu di pegang oleh Ervan sendiri ataupun Kevin. Khusus hanya di caffe ini.
"Ngapa?" Tanya Ervan masih dengan fokus bikin minuman.
"Bang Kevin mana?" Tanya Aina sambil celingak-celinguk.
"Diruangannya, lagi ada tamu" jawab Ervan. Menuangkan minuman itu ke dalam gelas.
Aina mengganguk dia duduk di kursi. "Shiren udah lama,bang?"
"enggak. ya... sekitar baru sepuluh menitanlah"
Aina mengganguk."Gue ke Shiren deh" kata Aina.
"Minum gak?"
"emm.... Boleh deh. Kalian ya ama kentang gorengnya" jawab Aina sambil cengengesan.
"Gue nawarin minum doang, btw" kata Ervan lalu dia langsung menghantarkan pesanan pelanggan.
Aina terkekeh kecil lalu dia pun beranjak menuju Shiren.
"Woyy!! Duren!! Bengong Bae. Bae-bae kesambet" Canda Aina.
Shiren sedikit terkejut. Lalu dia menopang dagunya dengan kedua tangan. "hmm...kesambet gantengnya bang Kevin" katanya. Membuat Aina jengah.
"tumben kesini gak ngajak-ngajak gue?" Tanya Aina.
"Males ngajak lo, ntar ganggu gue pdkt sama bang Kevin lagi" balas Shiren nyeleneh.
"Serah anjir" kesal Aina. Membuat Shiren puas ngerjain Aina.
"ututuutut, calon adik ipar ngambek" ujar Shiren sambil mengelus rambut Aina. Aina langsung segera menepisnya.
Selang beberapa menit Ervan datang dengan nampan yang di bawa. Pesanan Aina tadi.
"Nih, selamat menikmati" kata Ervan dengan senyumannya.
"Thanks, bang Ervan yang kelewat ganteng jadinya jelek" Balas Aina sambil mengadukan milkshakenya.
"muji gue apa ngejelekin gue Lo?"
"Dua-duanya" katanya setelah meminum milkshakenya.
"Kalo bisa dua kenapa harus satu" sambung Shiren. "eaaaa!" seru Shiren dan Aina berbarengan lalu ketawa bersama.
"au ah.... Ribet ngeladenin bocah mah" decak Ervan. Dia duduk di depan Aina.
Ervan kalo apa-apa sama Shiren dan Aina pasti kalah mulu, maupun adu bacot, game, dan apapun itu.
"Ai, Ai, Ai. Itu bang Kevin sama cewek woiii, keluar dari ruangannya" Heboh Shiren saat Kevin keluar dari ruangannya bersama seorang perempuan cantik.
Aina melihat kearah yang Shiren lihat begitu juga dengan Ervan. Aina menggerutkan dahinya. Apa itu tamu yang tadi Ervan bilang?.
"Aaaaaaaa...... Hati gue potek. Cakep bangat lagi ceweknya" rengekan Shiren. Lebay.
"itu tamu yang gue bilang tadi" ujar Ervan. Sambil memperhatikan mereka. "Udah tiga kali sih dia kesini" sambungnya.
"Siapa bang namanya? IG nya deh Lo tau gak?" kepo Shiren.
"Kepo bangat lo. Buat apaan coba, Lo juga gak kenal dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius girl VS Genius boy
Jugendliteratur"Mau sampai kapan, lo berusaha menggeser posisi gue? udahlah nyerah aja" -ALGHALIH DEWAGA. Sosok cowok genius, selalu peringkat pertama seangkatannya. Sifat yg tidak bisa di tebak. Paras yg tampan menambah kesan plus nya. "Gak akan gue nyerah!"...