Daechwita | Kookga [On Going]

8

Double up~

   Hari ini istana di penuhi oleh penduduk desa. Seperti biasa, Raja Yoongi meminta mereka berkumpul untuk menyaksikan eksekusi dari orang-orang yang masuk ke wilayah nya tanpa izin darinya dan juga para pidana yang berada di penjara kerajaan.

Dua algojo sudah siap di tempatnya dengan sebuah pedang di tangan salah satunya dan sebuah kotak di pegang oleh partnernya.

Tepat di atas algojo, Raja Yoongi berdiri dengan angkuh di balik tirai. Sengaja dirinya bersembunyi di balik tirai agar para musuh sulit mengenalinya dan juga karena masa lalu  terlihat di wajah tampan dan cantik di saat bersamaan. Menatap para penduduk desa yang tengah ketakutan dan dia pun tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha aku suka sekali wajah ketakutan kalian" Ucapnya.

"Lihatlah! Ini adalah hukuman untuk orang-orang pembangkang, penghianat dan orang yang tidak terima dengan kedudukan ku disini" Jelas Raja Yoongi dengan lantang.

Orang-orang dengan kepala yang di tutup dengan kain putih melangkah masuk ke area lapangan di depan Istana. Algojo berdiri tepat di tengah-tengah lapangan dengan satu pidana yang sudah di hukum.

   Suasana tegang menyelimuti tempat itu, penduduk menunduk takut.
"Aku tidak akan segan menghukum mati kalian jika memberontak kepadaku" Lanjutnya.

Tiba-tiba dari kerumunan penduduk desa ada yang berteriak,
"YANG MULIA!!!"

Orang itu semakin mendekat ke arah depan, menatap Yoongi dengan wajah sedih.
"Yang Mulia, aku mohon ampuni suamiku. Dia tidak bersalah Yang Mulia, jebal lepaskan suamiku" Pintanya sambil bersujud.

Seringaian terpatri di wajah Yoongi,
"Begitukah? Apa dia tidak bersalah karena mencoba kabur saat di tagih pajak hm?" Ucap Yoongi dengan wajah datar andalannya.

"Seret suaminya untuk di eksekusi dan penjarakan dia karena menentang keputusanku" Titah Yoongi kepada algojo dan pasukannya.

Algojo pun menarik salah satu pidana disana tidak lain adalah suami wanita yang memohon tadi. Menyuruhnya untuk bertekuk lutut dan menundukan kepalanya.