Daechwita | Kookga [On Going]

20

Di istana seseorang tengah mondar mandir di kamarnya, sembari menggigiti kukunya. Terlihat sangat gelisah dan tidak tenang.

"Aishh aku masih memikirkan perkataan Jaejung waktu itu"

"Bagaimana bisa Raja berada di dua tempat yang berbeda? Sedangkan jelas-jelas aku pulang bersamanya"

Dirinya ingat betul saat di berjalan dari sungai ke Istana, kebetulan dia berpapasan dengan Raja saat hendak pergi. Dan arah jalan Raja bukan berasal dari hutan perbatasan.

"Jarak dari sungai dan hutan cukup jauh"

"Kalau terus begini bagaimana aku bisa menjatuhkannya?"

Mengacak rambutnya tanda dirinya sangat pusing dengan apa yang baru saja dia pikirkan.

"Sudah lah aku akan pergi mencari infomasi lain dari pada menunggu Raja bodoh itu disini"
Ucapnya lalu berganti pakaian dan pergi menuju Balai Kota.

.

.

.

Di pasar terlihat Hoseok yang sedang memilih ikan segar untuk makan malam mereka nanti. Saat tengah memilih, Hoseok melihat seseorang yang ia nanti beberapa bulan ini.

Orang itu terlihat sedang kesal, tak mau membuang waktu lagi. Hoseok menghampirinya, tak lupa membayar ikan yang ia pilih tadi.

"Taehyung-ah!" Panggilnya.

Orang itu menoleh dan mengerutkan keningnya, berusaha mengingat siapa yang memanggilnya. Hoseok pun menatap Taehyung yang sedang berpikir, dirinya terkekeh.

"Aku Hoseok, pemuda yang berkenalan denganmu di sungai waktu itu" Ucapnya memperkenalkan diri lagi.

Taehyung menepuk tangannya sekali, dirinya ingat sekarang.

"Hehe maaf aku sempat lupa" Kata Taehyung  sambil menggaruk lehernya, gugup.

"Mungkin kamu lupa karena kita sudah lama tidak bertemu, jadi aku maklumi itu pangeran" Ucap Hoseok.

"Tapi kamu mengingatku, jangan panggil aku pangeran. Apa sekarang penampilanku seperti pangeran?" Tanya Taehyung dengan sedikit kesal.

"Mana mungkin aku lupa, ahhh... Baiklah Hyung" Ucap Hoseok sambil menundukkan kepala memberi salam.

"Aku? Hyung? Tapi kamu terlihat lebih tua dariku" Ucap Taehyung.

"Pfftt kamu terlihat lebih tua dari orang yang berbeda 2 abad denganmu" Mingyu ikut menimpali.

Hoseok mendengus, Malika ini tidak ada kerjaan? Selalu saja menyahuti dan merusak suasana, jika Mingyu ada disini. Sudah pastikan Hoseok akan memiting lehernya, lihat saja nanti.

"Hahaha, aku lebih muda darimu Hyung. Hanya saja wajahku boros" Hoseok tertawa dipaksakan, sedangkan Mingyu tertawa terbahak-bahak.

"Begitu? Ya sudah jangan panggil aku Hyung, panggil nama saja" Titah Taehyung, di balas anggukan kepala.

"Omong-omong tadi kamu terlihat kesal, kenapa" Tanya Hoseok.

"Apa itu menjadi urusanmu?" Ucapnya dengan ketus.

Hoseok mendengus kesal,
"Aku hanya bertanya, siapa tau aku bisa membantu"

"Hanya bercanda hahaha" Taehyung tertawa.

'wahh jokes nya lebih buruk dari Suga Hyung' Pikir Hoseok.

"Apa kamu percaya di dunia ini ada dua- " Ucapan Taehyung terpotong oleh seseorang yang memanggilnya.

"Tuan Taehyung"

Hoseok tau siapa orang ini, orang yang waktu itu menghukum Jenderal Jeon.

"Penasihat Lee? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Taehyung.