"Yakk hyung, aku di beri libur bukan untuk menjadi pelayanmu" Protes seorang pemuda kepada pemuda cantik yang lebih tua darinya.
"Justru itu karena kamu libur, jadi temani aku berbelanja. Jadilah adik yang baik oke?" Kata pemuda cantik itu.
"Aishh, pantas saja tidak ada yang mau dengannya" Gerutu pemuda itu.
"Yakkk aku mendengarnya, kamu juga sama ya. Jangan berbicara seolah-olah kamu sudah punya pasangan. Kamu itu masih LAJANG " Teriaknya sambil menekan suara kata "Lajang".
Pemuda itu mendengus kesal, kalau saja dia bukan hyung-nya (meski beda ayah) dia akan mencekik lehernya saking kesalnya. Huuh, dia kan cuma belum dapat yang cocok di hati, makanya ia melajang.
Aku perkenalkan siapa mereka. Kim Seokjin dan juga adiknya yaitu Jeon Jungkook, mereka lahir dari rahim ibu yang sama namun ayah yang berbeda. Kata orang-orang mereka itu terlihat sama atau kita sebut kembar.
Jeon Jungkook dia itu seorang Jenderal muda yang memimpin pasukan dari Dinasti Joseon dan Kim Seokjin adalah juru masak kerajaan. Rajanya selalu meminta Seokjin yang memasaknya.
Kini mereka berada di pasar untuk membeli persediaan bahan makanan di dapur istana, yah dengan Jungkook sebagai orang yang Seokjin suruh atau membawa belanjaan. Jelas-jelas Seokjin bisa membawa pelayan istana tapi dia malah menyuruh adiknya. Suka-suka dia ajalah.
"Hyung, belanjaannya sangat berat. Bisa kau panggil pelayan saja, aku lelah hyung" Keluh Jungkook.
"Ck menaklukkan wilayah musuh kamu bisa tapi cuma bawa belanjaan kamu ngeluh? Payah" Ejek Seokjin.
"Aku butuh istirahat makannya aku lelah hyung, dasar bodoh" Jungkook tak mau kalah dan membalas ejekan sang kakak.
"Yakk tidak sopan, kamu menyebut hyung bodoh" Ucap Seokjin tidak terima.
"Yikk tidik sipin, kimi minyibit hying bidih" Jungkook tetap mengejek sang kakak.
"Kemari kau Jeon sialan Jungkook, aku cincang burungmu" Geram Seokjin.
Jungkook yang melihat hyungnya marah pun berlari, tak lupa belanjaan pun ia tinggal disana. Menyebabkan hyungnya yang berteriak mengumpati namanya. Salah sendiri menyebalkan.
Saat Jungkook lari, tanpa sengaja dia menabrak laki-laki di depannya. Mereka terjatuh dengan Jungkook mengukungnya.
Waktu seolah berhenti, Jungkook menatap orang yang ada di bawahnya saat tersadar mata Jungkook membola, tamatlah riwayat nya. Dengan cepat Jungkook bangkit dan menolong orang yang barusan dia tabrak.
"Maafkan saya yang mulia, saya tidak melihat anda" Jungkook sujud dihadapan laki-laki yang dia sebut Yang mulia.
Laki-laki itu sama terkejut nya dengan Jungkook.
"Hey bangunlah" Ucapnya."Tidak yang mulia tolong maafkan saya" Keukeuh Jungkook.
Laki-laki mengangkat Jungkook untuk bangun.
"Tidak apa-apa, pergilah" Ucapnya.Jungkook mengangguk,
"Sekali lagi maafkan saya" Jungkook membungkuk lalu pergi."Astaga, dia membuatku jantungan" Ucap laki-laki itu sambil memegang dadanya.
.
.
.Jungkook tiba di rumahnya. Menggeser pintu rumahnya kemudian dia masuk. Ketika masuk sang singa menatap dia tajam, di balas cengiran khasnya dengan dua gigi depan yang besar dari gigi yang lainnya.
"Untung ada pelayan yang lewat tadi, Sialan kau Jungkook" Sepertinya Seokjin masih marah.
"Maaf hyung, habisnya hyung menyebalkan" Ucap Jungkook.
Seokjin menarik telinga Jungkook, membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Akhh sakit hyung lepas" Mohon Jungkook.
"Tidak, sebelum kamu berjanji akan menjadi pelayanan hyung seharian penuh" Ucap Seokjin.
"Tidak ada bantahan" Katanya saat melihat Jungkook akan protes, lalu melepas tarikannya.
"Hyung aku melihat yang mulia di pasar tadi" Kata Jungkook sambil mengusap telinganya, jujur itu sakit rasanya.
"Yang mulia? Di pasar? Kamu berkhayal kali, mana mungkin yang mulia ada di pasar" Ucap Seokjin.
"Iya, Aboeji juga melihat dia ada di istana sejak pagi bahkan tidak meninggalkan tempatnya" Sang ayah tiba-tiba muncul dan ikut berbicara.
"Tapi Aboeji, aku menabraknya di pasar dan aku jelas melihat wajahnya" Ucap Jungkook.
"Sepertinya kamu benar... " Ucapan Seokjin terpotong oleh Jungkook.
"Benarkan hyung dia yang mulia, ck aku tidak pernah salah" Bangga Jungkook sambil menepuk dadanya.
"Dengerin dulu bodoh" Seokjin menjitak kepala Jungkook, "Sepertinya kamu benar-benar butuh istirahat Jungkook" Lanjutnya.
Jungkook mendengus kesal lalu pergi ke kamarnya, melepas hanbok nya. Bersiap untuk tidur.
"Aku jelas melihatnya, itu yang mulia. Tapi kenapa rambutnya hitam dan pendek?" Tanya Jungkook entah pada siapa.
"Tapi yang paling aneh adalah tatapan kaget juga bingung dari yang mulia seolah dia tidak kenal aku" Ucap Jungkook.
Lalu Jungkook menatap langit-langit kamarnya, menghela nafasnya.
"Yah.. Mungkin aku butuh istirahat" Ucap Jungkook.Jungkook pun memejamkan matanya lalu akhirnya dia pun tertidur.
Udah tau siapa yang Jungkook pikirkan?
Iya, bener.
Tbc
Jangan lupa vote dan komen
Biar nambah semangat.
Makasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita | Kookga [On Going]
خيال (فانتازيا)Suga yang ingin pergi mengubah masa lalunya, demi membuat masa depan keluarganya lebih indah. akan kah dia berhasil merubah nya? atau terjebak di masa lalu? silahkan di baca jika penasaran jangan lupa vote dan comment WARNING! BXB yang ga suka BX...