12

183 19 1
                                    

"Akhirnya kita bertemu" Suara berat yang sama dengannya terdengar di telinga Suga. Memberanikan diri untuk menatap siapa yang menghadangnya.

Mata Suga membelak kaget,

"Apa semua rencana yang aku siapkan akan hancur semua?" Pikirnya.





"Apa aku akan mati disini?" Batin Suga.




Suga berpapasan dengan para bandit yang selalu merusuh di Desa Kerajaan Jeoson, itu sudah tertulis di buku sejarah yang sudah ada di masa depan. Dan mereka adalah suruhan dari musuh Raja Yoongi yaitu Jaejung. Hanya merekalah yang tahu wujud penyamaran dari Raja Yoongi, itu lah alasan mengapa Suga di hadang oleh para bandit ini.

"Wah wah Yang Mulia sedang apa disini, sendirian pula" Ucap Jungjae dengan nada meremehkan.

Nampak sebuah kerutan di dahi Suga, pertanda bahwa dia bingung dengan sekumpulan orang yang menyeramkan di hadapannya dan lagi kenapa orang ini tahu kalau dia adalah Raja Yoongi? Bukannya dia menggunakan pakaian lusuh khas Desa ini? Kenapa mereka tahu?

Dengan berani Suga pun bertanya, "Siapa kalian?" Dengan wajah datar andalan Suga dia menatap Jungjae yang berada paling depan diantara yang lain.

"Apa luka di matamu sekarang membuatmu menjadi bodoh?" Ucap Jungjae yang membuat para bandit itu tertawa.

"Bodoh dan sepertinya dia takut pada kita" Kata bandit berbadan gemuk.

"Gelar Raja sadis itu hanya bohong belaka, dia benar-benar telihat bodoh" Tukas yang lainnya.

"Seharusnya tuan Jungjae yang jadi Raja disini" 

Kata-kata ejekan terus mereka katakan kepada Suga.

"Jadi, apa kamu mau menyerah? Disini kamu kalah jumlah dan pasti kalah bertarung dengan kami" Kata Jungjae.

"Kalian pasti salah orang, jadi minggir aku tidak tahan dengan mulut baumu" Balas Suga dengan sarkas.

Jungjae meradang mendengar ucapan Suga, "sialan, kalian cepat habisi dia"

Perkelahian pun tak terelakkan, satu melawan sepuluh orang itu sangatlah tidak adil.  Beberapa pukulan mengenai wajahnya dan juga beberapa sayatan di lengan juga pinggang Suga, sebisa mungkin Suga melawan mereka dengan anak panah yang dia punya. 

Jlebb

Jlebb

Cashhh

"Akhh hentikan" Pria berbadan gemuk itu mengerang kesakitan kala anak panah itu bertubi-tubi di tancapkan pada punggungnya, darah mengalir deras membuat yang lain sedikit ketakutan.

Suga menyeka darah yang terciprat di wajahnya, lalu menyeringai.

"Maju kalian semua bajingan sialan!" Ucapnya dengan penekanan, membuat para bandit itu ragu untuk menyerangnya.

"Yakk maju dan habisi dia!!" Perintah Jungjae.

Perkelahian pun berlanjut, Suga berhasil menumbangkan empat orang dan sekarang tenaganya hampir habis. Ia berharap Jungkook datang menolongnya, tunggu? Jungkook? Suga menggelengkan kepalanya, menepis pikirannya. 

"Siapa pun itu datanglah" Batinnya.

"Hyung!!"

Lantas Suga pun menoleh, mendapati Seungcheol, Jeonghan, Seungkwan dan beberapa anak buahnya kini tengah berlari kearahnya. Suga tersenyum tipis, tuhan mendengar permintaannya. 

"Astaga hyung, Mingyu memberi tahu kami kalau hyung dalam bahaya" Ucap Jeonghan dengan menatap Suga khawatir.

"Apa hyung terluka parah?" Tanya Seungkwan yang sama khawatirnya dengan Jeonghan.

Daechwita | Kookga [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang