Kei mengernyit merasakan nyeri di area selatannya. Satu jari masuk menerobos, Kei mendesis, kepalanya disembunyikan di ceruk suaminya.
"Ssttt rilex sayang... "
Jlebb..
Lolos satu jari lagi, Kei menegang, menggigit bibir bawahnya menahan nyeri yang melanda.
Kiyoomi membuat gerakan menggunting, mencari titik lembut di dalam.
Kei menutup matanya merasakan benda asing itu bergerak menggunting di dalam. Dalam satu sentakan ia mendesah.
"Ahhhhh ngghhh itu-.. "
Nafasnya berat, ia masih memeluk erat leher Kiyoomi. Surai ikalnya menutupi wajah. Kiyoomi menyeringai, ketemu.
Kiyoomi memandangi wajah cantik Kei, menciumi wajahnya. Kedua mata, hidung, bibir dan telinga.
"Berteriak lah, atau pukul aku sesukamu jika kau merasa sakit, hm?. " Kiyoomi menghapus air mata di pipi Kei. Mengecupnya lembut.
Kei mengangguk, menarik nafas dalam-dalam. Mengeratkan pelukan saat sesuatu yang tumpul menyentuh lubang diantara buah persik miliknya.
"Hnnghhh.. "
"Ssttt.. Tahan sebentar sayang.. "
Kiyoomi memasukkannya perlahan, cakaran di punggungnya terasa perih. Ia tahu rasanya tak akan sama seperti yang dirasakan Kei.
"Ughh.. Sakit.. " Kei merintih di ceruk lehernya. Kiyoomi menenangkan, ia mengelus surai pirang Kei sayang.
Dalam sekali hentak, adiknya berhasil masuk dengan sempurna. Menyentuh titik terdalam lubang surga itu.
"AKH!. " Air mata Kei mengalir deras. Itu tadi benar-benar sakit sekali.
Kiyoomi menangkup wajah manis Kei. Mengusap air matanya, menciumi keningnya.
"Aku akan tunggu kau hingga terbiasa,hm?." ujarnya.
Kei mengangguk. Ia berbisik kemudian, "Bergeraklah. "
Kiyoomi mengangguk. Perlahan ia bergerak pelan, hati-hati agar tidak terjadi apa-apa pada kedua kesayangannya.
Pelan tapi pasti, Kei mulai terasa nikmat. Matanya menggelap, ia menggeleng tak kuasa menahan nikmat.
"Aahhhh.. Omiii.... Ughhh penismu... Hnnggghh menyentuhnya... Ahhh... " racau annya mulai tidak jelas.
Kiyoomi tak banyak bicara, terus bergerak memanjakan adik kecilnya.
Ia meraup bibir Kei yang terbuka lebar, menjilati bibir kissable itu. Menarik lidahnya menari, Kei mulai liar di pangkuannya.
"Ahhhh... Baby nya ngaaahhh... Hnnngghhh melihat ahhh... Ehmm... " Kei menutup wajahnya.
Kiyoomi terkekeh, "Biarkan dia melihatnya sayang, biarkan dia melihat Mama nya yang cantik ini..." Ia menyingkirkan tangan Kei yang menutupi wajah erotisnya.
"Ngghhh ahhhh... Ugghhh Baby menendang ngghhh.... Jangan ahhh Omiii... "
Sialan Kei ini, kenapa bisa seksi begitu nampaknya. Mulutnya terbuka lebar, meracau tidak jelas. Air liurnya turun hingga ke dagu, dadanya di busungkan, menyuguhkan nipple pink siap santap.
Kiyoomi tidak membuang rezeki, ia sedot benda pink itu hingga Kei keluar tanpa aba-aba.
"Aakkhhh Omii jangann nghhh... Akuu ughhh... " tersembur membasahi wajah tampan suaminya.
Kiyoomi menjilati bibirnya, tidak berhenti meski istrinya baru keluar. Terus bergerak di bawah sana. Kei makin menggila.
"Hnngghhh... Ahhhhh... Omii.. Di dalamku... Hnngggghh... Ciumm... "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here [SakuTsuki] Complete
Random"Selamat, Anda tengah mengandung saat ini. Usianya sekitar tiga minggu, harap jaga kesehatan dan jangan terlalu stres, karena kemahilan pada pria sangatlah sensitif. Kalau begitu saya permisi, masih ada pasien yang harus saya periksa. " Kei mematung...