Chapter 17

1.1K 175 29
                                    

"Halo Tobio... Iya,daerah itu,bisa kau bawa beberapa temanmu atau kenalan Sawamura-san? Iya terimakasih."

Atsumu menyetir dengan earphone menyumbat telinganya. Ia memacu mobilnya menuju lokasi yang di share Kiyoomi beberapa menit yang lalu.

Rei dan Shoto dalam perjalanan,Kiyoomi bersama Wakatoshi juga dalam perjalanan. Dikawal puluhan anggota kepolisian dan tim khusus milik Enji.

Di lain tempat.

Kei duduk dengan kedua tangan terikat di atas kepala. Perut buncitnya terekspos bebas sebab kain di tubuhnya sudah dibuat acak-acak an. Robek sana sini.

Kei membuka matanya perlahan,kepalanya terasa berat. Samar siluet seseorang datang mendekat. Dengan seringai tipis di wajah serta pisau lipat di tangan kanan.

Orang itu berkacak pinggang,memainkan helaian rambut ikalnya yang tergerai.

Ruangan itu sempit,berkisar 5×4 meter. Terlihat jelas ruangan ini terbengkalai untuk waktu yang sangat lama. Bau debu menguar jelas menyapa indra penciuman Kei.

Gatal mengusik hidungnya. Paru-parunya sesak tidak nyaman dengan udara di dalam sini.

Gadis itu mendekat,menyeringai dalam.

"Hei pirang apa kabar?." Ucapnya dalam intonasi suara yang dibuat seramah mungkin.

Kei menatap datar,jalang ini masih belum puas setelah hampir memperkosa suami orang.

Gadis itu yang tak lain adalah mantan tunangan Kiyoomi yang dulu,Yukie,menatap remeh Kei yang terikat di ujung ruangan.

"Kenapa kau diam saja? Dimana mulut pedasmu yang dulu mengataiku itu hah? Kei?."

"Kalimat pedasku hanya berlaku untuk orang-orang yang berkualitas,tidak seperti dirimu,nerd."

Yukie menatap nyalang. Ia membuka pisau lipat di tangannya dan menggores lengan Kei dari ayas hingga pundaknya. Meninggalkan bekas sayatan panjang disusul darah yang merembes keluar.

Perih. Kei meringis saat benda tajam itu menggores kulit putihnya.

"Aku sangat menginginkan Kiyoomi,tapi kau merebutnya dariku,kau membuat pasangan hidupku belok hanya karena tubuh jalangmu itu."

Yukie mendekat,meraih paksa dagu Kei.

Netra kelamnya bertemu pandang dengan netra madu Kei yang masih terbingkai kaca mata.

"Bahkan untuk melihat saja kau masih butuh kaca mata. Apa istimewanya dirimu? Menyedihkan,homo,alien, manusia jalang."

Yukie menghempaskan dagu Kei. Kei menatapnya datar,ia sebisa mungkin mencoba melepas ikatan tali itu untuk melindungi perutnya.

Yukie berjalan mundur,menghibaskan rambut ikalnya.

"Apa jadinya jika aku menendang perutmu? Apa yang bergerak di dalam sana akan mati seketika?."

Kei bergetar,dari seluruh bagian tubuhnya,ia hanya meprioritaskan perutnya saja. Ia tak peduli meski Yukie menyayat seluruh tubuhnya,asal perutnya aman.

Kei menggeleng patah-patah.

Yukie menyeringai,ia berjalan mendekat. Kei beringsut ketakutan. Ia membungkukkan badannya dengan harapan dapan melindungi perut buncitnya.

Yukie tertawa keras.

"Tenanglah,aku akan membuatmu merasa lebih tenang saat aku melakukannya. Jika kau tidak bisa melihatnya,rasa sakitnya akan sedikit berkurang,percayalah."

Kei menggeleng kuat.

"Katakan apa maumu jalang? Jangan sentuh calon bayiku dengan tangan kotormu itu."

I'm Here [SakuTsuki] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang