Satu jam sudah berlalu,Kiyoomi tidak sendirian lagi. Ada kembar Miya serta beberapa rekannya yang datang menemani serta turut mendonorkan darahnya untuk Kei.
Kenma dan Shoyou tiba sepuluh menit yang lalu. Kenma duduk dengan pikiran yang kalut. Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Kei.
Kini ia kembali dapat kabar bahwa Kei juga dalam kondisi kritis. Takdir seperti apa yang coba Tuhan mainkan saat ini?.
Keluarga Sakusa dan Tsukishima sudah tiba sejak sejam yang lalu. Semuanya tengah berdo'a di ruang tunggu sampai tiba saat lampu operasi berubah menjadi hijau.
Tanda operasi selesai.
Dokter keluar lima menit kemudian. Ia tersenyum ramah.
"Operasinya sukses,untung saja kalian segera mencari pendonor tambahan,karena kami butuh banyak sekali tadi. Dan juga selamat,bayi nya sehat dan tidak kurang satu apapun. Dia laki-laki ngomong-ngomong,tampan sekali. Ini adalah pencapaian bagus karena bayinya tidak ada cacat sama sekali. Namun,dia harus di rawat dalam tabung dalam beberapa hari,mungkin satu atau dua minggu agar dia benar-benar siap nantinya."
Semua orang bergembira,senang sekali rasanya setelah masalah yang datang silih berganti.
Kiyoomi menangis haru,bayinya sehat dan Keinya juga.
"Tapi untuk pasien,kami mengkonfirmasi bahwa luka pada matanya tidak dapat disembuhkan,kemungkinan dia akan buta secara permanen,kecuali jika dia mendapat donor mata."
Senyum Kiyoomi memudar. Atsumu menepuk pundak sahabatnya.
"Hei,setidaknya dia masih bernafas dan bersama kita semua. Kita akan carikan pendonor untuknya nanti. Sekarang yang terpenting dia dan bayinya baik-baik saja."
Kiyoomi mengangguk dengan senyum hambar di wajah. Atsumu ada benarnya,yang terpenting adalah bayinya dan juga Kei yang masih bernafas di dalam sana.
Tentang matanya,ia akan carikan pendonor nanti.
Kenma merangkul pundak Kiyoomi,ia tersenyum menyemangati.
"Aku akan carikan pendonor setelah ini,tenang saja,pasti ada satu diantara jutaan manusia yang bersedia."
Kiyoomi mengangguk,ia mengucapkan banyak terima kasih pada semua orang yang hadir di sana. Mereka semua telah sudi membantunya sejauh ini. Hingga ia berada di titik dimana ia tidak bisa bangkit kembali.
Mereka benar. Tuhan akan selalu berpihak pada mereka yang berada di sisi kebaikan. Tak peduli ke arah mana hatimu berlabuh,jika kau masih senantiasa mengingat Tuhanmu,ia akan menolongmu setidaknya sekali seumur hidup.
Satu persatu teman-teman Kiyoomi pamit undur diri untuk melanjutkan rutinitasnya. Tak terkecuali Kenma yang langsung melesat begitu mendapat telefon dari rekan kerja nya.
Kiyoomi mempersilahkan mereka semua.
Ia perlahan membuka pintu ruang perawatan yang menampilkan Kei nya dalam balutan selimut rumah sakit. Kedua mata yang biasanya cerah berkilauan itu tertutup perban tebal.
Selang infus terpasang di pergelangan tangan,dengan alat bantu nafas yang membantu ia untuk menghirup oksigen lebih baik.
Kiyoomi meraih kusi yang tersedia di sana. Ia duduk di pinggir ranjang istrinya. Menggenggam erat pergelangan tangan yang masih pucat dan menghangat.
"Maaf aku datang terlambat saat itu Kei..andai aku datang beberapa menit lebih cepat,mungkin kau tidak harus menunggu pendonor agar kau bisa melihat bayi kita."
Kiyoomi mengecup kening Kei pelan. Tangannya tergerak untuk mengelus surai pirang istrinya yang memanjang.
"Cepatlah sadar sayang,kami semua menunggumu."
***
Kenma berlarian di sepanjang koridor rumah sakit di Kyoto. Ia mendapat telefon secara mendadak dari rekan kerja nya saat ia masih di rumah sakit tempat Kei dirawat.
Shoyou ia tinggalkan di rumah karena pria jeruk itu ada pertemuan penting yang tidak bisa ditinggalkan.
Kenma meneliti tiap ruangan di sana demi mencari ruangan 503 tempat manusia yang ia cari dirawat.
Setelah menemukannya,ia segera menggeser pintu itu dan mendapati tubuh penuh luka yang dibalut perban. Dengan selang infus dan alat bantu lainnya menempel erat di tubuh orang itu.
Kenma menghela nafas perlahan.
"Setidaknya jangan mati dulu kalau belum mendapatkan kata maaf sialan."
***
Keesokan harinya Kei sadar setelah operasi itu. Ia tidak panik saat mendapati hanya gelap yang dapat ia lihat. Ia sudah tahu pasti akan jadi seperti ini setelah pisau itu menyayat tepat dikedua retinanya.
Kei meraih gendongan berisi daging manusia yang bernafas di pangkuannya. Meraba-raba setiap inci bayi mungilnya dibantu Kiyoomi tentu saja.
Kei terisak pelan,bahagia dan bangga dengan dirinya sendiri. Butuh perjuangan untuk melahirkan bayi mungil ini. Dan kini ia berhasil,meski tak bisa melihat wajah bayinya,setidaknya ia tahu kalau bayi nya setampan matahari.
"Mau memberinya nama Kei?." Kiyoomi bersuara setelah lama membiarkan Kei menimang bayinya.
Kei mengangguk, "Ibu dan Ayah? Apa mereka belum datang?."
Kiyoomi menggeleng, "Sebentar lagi mungkin. Kau mau menunggu mereka?."
Kei mengangguk mengiyakan.
Tak berapa lama Kenma masuk bersama orang-orang yang dinanti oleh Kei. Ia menepuk bahu Kiyoomi dengan senyuman hangat.
"Aku membawakan berita bagus untuk kalian."
Shoyou yang sudah berpindah tempat menjadi di sebelah Kei ikut tersenyum setelah izin meminjam bayi itu untuk digendong.
Semua orang menyimak Kenma dengan baik. Semoga berita yang cukup bagus untuk mereka semua.
"Aku mendapatkan pendonor yang bersedia mendonorkan matanya untuk Kei,hanya perlu pemeriksaan sebentar untuk melihat apakah matanya cocok atau tidak."
Semua nya tersenyum senang,nyonya Tsukishima bahkan menghadiahi Kenma dengan ribuan kecupan ala-ala ibu sosialita dengan lipstik merah membara.
Kenma jijik. Tapi kalau nolak nanti durhaka.
"Bagaimana kau bisa dapatkan dengan cepat Kenma?."
Kenma mengangguk, "Akan kuberitahu jika hasil pemeriksaannya keluar."
"Kenma..terima kasih banyak,kau sangat membantu banyak." Kei berujar dengan senyum cerah di wajah cantiknya.
"Tak apa. Lagipula ini sudah kewajibanku untuk menebus semua kesalahanku padamu."
"Baiklah sudah cukup,sudah waktunya memberi nama untuk keponakanku." Akiteru menyela dan segera meraih bayi yang masih enak ditimang oleh Shoyou itu dalam gendongannya.
"Yak... Akiteru-san...kan aku masih ingin menggendong dia." Shoyou cemberut,kesal sekali.
Dia berjalan mendekat ke arah suaminya. Memajukan bibir seksinya beberapa senti dengan mata bulat yang berkilauan.
"Kenma ayo bikin baby yang banyak,biar kita engga pinjem baby nya Tsuki lagi,iyya?." Ucapnya dengan wajah ala-ala bocil epep minta gift alok.
Kenma merinding. Ini sih damage nya seperti Anda menjadi iron man.
Kenma mengangguk patah-patah. Menutup wajahnya menahan malu karena ada banyak orang di dalam sini.
Kei dan yang lain terkekeh.
"Makanya Kenma kalau lagi maen jangan pake pengaman biar jadi." Tuan Sakusa ikut menyela.
Kenma mengangguk patuh,malunya sampai 7 turunan pemirsa.
"Sudahlah Ayah,lebih baik berikan nama pada cucumu ini." Kei membuka suara setelah lama menertawakan mereka.
"Oh iya Ayah hampir lupa. Ayo cepat beri nama yang bagus."
Kiyoomi menggenggam lembut jemari Kei. Kei ikut tersenyum setelah menerima kembali bayi nya dari Akiteru.
"Haruki.... Sakusa Haruki."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here [SakuTsuki] Complete
Random"Selamat, Anda tengah mengandung saat ini. Usianya sekitar tiga minggu, harap jaga kesehatan dan jangan terlalu stres, karena kemahilan pada pria sangatlah sensitif. Kalau begitu saya permisi, masih ada pasien yang harus saya periksa. " Kei mematung...