Bab 2. Merenggut Paksa

2K 203 16
                                    

Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.

Selamat Membaca

.
.


Sasuke berjalan menuju pintu apartemen milik selingkuhan ayahnya dengan jantung yang berdebar. Dalam hati ia berpikir, apakah yang dilakukannya ini sudah benar, atau justru salah.

"Tak ada lagi yang mesti dipikirkan." Tekad Sasuke sudah bulat, ia menghirup napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Kemudian, pintu apartemen diketuknya dua kali.

Jujur saja, ini sedikit sulit. Rasanya, Sasuke belum terlalu siap untuk bertatapan langsung dengan perempuan penggoda yang ingin merusak rumah tangga kedua orang tuanya. Ia takut tidak bisa mengendalikan diri. Akhirnya, pemuda itu memilih untuk membalikkan tubuh.

"Maaf, cari siapa, ya?" Alunan suara merdu itu memasuki gendang telinga Sasuke. Jantung pemuda itu semakin berdetak cepat. Ia penasaran, bagaimana wajah perempuan yang sudah membuat ayahnya berpaling. Apakah cantik seperti ibunya? Entahlah. Selama ini ia hanya melihat dari kejauhan. Yang jelas, dia memiliki rambut pirang sebahu.

"Mencarimu!" Sasuke memberanikan diri untuk berbalik. Kini di hadapannya, ada sesosok perempuan yang sangat cantik. Wajahnya oval, dihiasi dengan sepasang mata berlensa safir, terlihat berkilau seperti air laut yang diterangi cahaya matahari siang, hidungnya bangir, bibirnya kecil tapi tebal, sangat sensual. Namun, semua keindahan itu justru membuat Sasuke meradang. Jadi, dengan memanfaatkan wajah cantik inilah, cara si perempuan memikat sang ayah, pikirnya. Mata onyx yang semula memandang kagum, kini menyorot benci.

"Ka-kau siapa?" Perempuan itu bertanya dengan wajah pucat seperti ketakutan.

"Tidak usah takut, bukankah kau sudah terbiasa dengan lelaki?" Melihat ketakutan di mata musuhnya, Sasuke menyeringai.

"Maaf, saya tidak mengenalmu." Perempuan itu bergegas menutup pintu.

Namun, Sasuke bergerak lebih cepat, sebelum perempuan itu berhasil menutup pintu. Sebelah kakinya dijulurkan hingga membuat pintu gagal tertutup. Langsung saja, ia mendorong pintu dan memaksa masuk.

"Kau tidak mengenalku? Kalau begitu ayo kita berkenalan, namaku Sasuke. Siapa namamu?"

"Na-naruto..." Walaupun dalam keadaan genting, perempuan bernama Naruto itu masih sempat-sempatnya menjawab pertanyaan Sasuke.

"Namamu jelek, persis seperti kelakuanmu!" Sasuke hendak mencengkram wajah Naruto tapi tangannya lebih dulu ditepis sebelum berhasil melakukannya.

"Jangan sentuh aku!" Pekik Naruto dengan tubuh bergetar.

Sasuke tak mengindahkan penampakan lawannya yang sudah mati ketakutan. Pemuda itu semakin berani dengan mengunci pintu apartemen, sebagai antisipasi agar lawannya tak bisa kabur.

Setelah bunyi klek yang menandakan pintu telah terkunci sempurna, perlahan Sasuke berjalan menghampiri si perempuan, dan ya jangan lupakan seringai mengerikan yang setia tersungging di bibir tipisnya.

"Jangan mendekat!" Pekik Naruto.

Pekikan itu malah membuat Sasuke semakin tertantang. Ia terus maju, sementara perempuan pirang itu bergerak mundur.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang