Bab 7. Anak Laki-laki

1.5K 190 11
                                    

Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.

Selamat Membaca

.
.


Naruto menatap pusara ibu dan ayahnya dengan pandangan sendu. Betapa ia sangat merindukan dua orang terkasihnya itu untuk berada di sisinya. Terhitung sudah hampir dua belas tahun sang ayah pergi meninggalkannya dan tujuh tahun telah terlewati tanpa kehadiran sang ibu. Untungnya, dia tidak sendiri melewati setiap harinya. Ada Neji, pria itu selalu setia berada di sisinya dari dulu sampai sekarang. Naruto bahkan sudah menganggap Neji sebagai kakaknya sendiri walau hubungan mereka bisa dikatakan aneh. Mana ada kakak yang mengencani adiknya sendiri.

Dalam hatinya, Naruto sama sekali tidak memiliki perasaan cinta untuk Neji sebagai pasangan, yang ada, hanyalah rasa sayang sebagai keluarga. Apakah dia sudah keterlaluan dengan mempermainkan perasaan malaikat penolongnya itu?

Setelah meletakkan karangan bunga dan berdo'a di depan pusara kedua orang tuanya, Naruto pun bangkit. Ia masih memiliki agenda yang mesti dilakukan setelah ini.

Wanita bertubuh tinggi ramping itu masuk ke dalam Porsche kuning miliknya dan kemudian melaju menuju area Shinagawa.
.

Di sebuah taman kanak-kanak yang terletak di kawasan Shinagawa, tampak bocah-bocah kecil berjalan bergandengan tangan dengan ibu mereka keluar dari gerbang sekolah. Beberapa masih terlihat berada dalam perkarangan ditemani sang guru menunggu orang tua mereka menjemput. Dan di sudut sana, ada seorang bocah laki-laki yang duduk bermenung di atas ayunan seorang diri. Ia juga tengah menunggu sang ibu menjemputnya.

Tak jauh dari gerbang, ada sebuah porsche yang berhenti. Kira-kira sudah sepuluh menit mobil mewah itu parkir di sana. Seorang wanita yang berada di kursi kemudi, memandang pekarangan sekolah taman kanak-kanak itu dalam diam melalui kaca mobil yang terbuka setengah. Tatapannya fokus pada bocah laki-laki yang sedang duduk di ayunan.

Entah apa yang saat ini sedang berkecamuk di hati wanita berambut pirang itu. Di satu sisi, ia ingin menjumpai dan memeluk bocah kesepian itu, tapi di lain sisi, ia merasa tidak sanggup. Setiap berdekatan dengan pria kecil nan tampan itu, bayangan buruk di masa lalunya selalu muncul.

"Mama!"

Wanita itu- Naruto, tersentak saat dikagetkan dengan suara teriakan lengking dari bocah laki-laki yang tadi diperhatikannya. Tidak tahu kapan terjadinya, yang jelas saat ini pria kecil itu sudah ada di samping mobilnya. Menatap dirinya dengan senyum yang merekah.

"Mama!" Mata bocah tampan itu berbinar penuh kebahagiaan. Seseorang yang selalu dirindukannya kini telah hadir menjumpai dirinya.

Deg

Mata Naruto membulat sempurna saat matanya bersirobok dengan netra hitam anak di hadapannya. Wajahnya memerah dengan tubuh yang mulai bergetar.

"Mama?" Anak itu menggapai tubuh Naruto yang berada di dalam mobil. Namun, belum sempat menyentuh dirinya, tangan kecil itu segera ditepis kasar oleh Naruto.

"Mama..." Anak laki-laki itu melirih dengan sorot mata kecewa.

Naruto diam, mencoba mengendalikan dirinya yang saat ini bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Keringat dingin terus mengalir di kening bahkan juga terasa membasahi punggungnya. Tak sanggup berlama-lama di sana, akhirnya Naruto memutuskan untuk pergi, meninggalkan si anak yang mulai berteriak memanggilnya.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang