Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : ChapteredDisclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.Selamat Membaca
.
.Naruto tersadar dari pingsannya. Ia membuka mata dan memerhatikan ruangan di mana ia berada.
"Kamar? Kenapa aku bisa ada di kamar?" Naruto buru-buru bangkit dan menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, sama sekali tidak menemukan keberadaan orang lain di kamar tersebut.
"Apa aku baru saja bermimpi?" pikirnya. Naruto ingat jika tadi ia kedatangan tamu, yang tak lain adalah pria brengsek yang sudah menghancurkan masa mudanya. Lalu, di mana sekarang pria itu berada? Apa kejadian tadi hanya sebuah mimpi? Tapi kenapa rasanya begitu nyata.
Naruto beringsut ke tepi tempat tidur dan menjulurkan kakinya ke bawah. Ia memakai alas kaki dan terdiam sebentar. Masih memikirkan apakah yang dialaminya tadi benar terjadi atau hanya mimpi belaka.
Deg
Beberapa saat kemudian, terdengar suara air dari dalam kamar mandi. Naruto tersentak dengan jantung yang memompa lebih cepat.
"I-ini bukan mimpi, pria itu pasti ada di dalam kamar mandi." Naruto langsung bangkit, ia berencana kabur sebelum pria itu keluar dan menemukannya. Namun, saat akan melangkah, kakinya terasa lemas seperti tak bertulang, membuat ia kembali terduduk di atas kasur.
"Ya Tuhan..." Ia mendesah gusar. Berusaha menenangkan tubuhnya yang mulai gemetar. "Kau harus kuat, Naruto! Kau bisa!" Kembali ia berusaha untuk bangkit dan melangkah.
Cklek
Mata Naruto membola ketika telinganya mendengar bunyi knop pintu yang ditekan. Ia menjadi panik, dengan segera melangkah pergi keluar dari unit apartemen walau tertatih. Sebelum itu, tak lupa ia menyambar mantel panjang yang tergantung di balik pintu. Rasanya tak mungkin kabur dengan pakaian minim seperti yang ia kenakan sekarang.
Menggunakan sandal rumah, Naruto pergi meninggalkan gedung apartemen dan berjalan tanpa arah di bawah naungan langit yang mulai gelap. Ia harus pergi sejauh mungkin dan bersembunyi agar pria itu tak bisa menemukannya. Sesekali ia merutuki dirinya yang keluar tanpa membawa apa-apa, baik itu dompet maupun ponsel.
.
Sasuke yang baru keluar dari kamar mandi merasa heran saat tak menemukan keberadaan Naruto. Seingatnya, sebelum masuk kamar mandi, wanita itu masih terbaring pingsan di atas tempat tidur. Lekas, ia berlari ke luar kamar dan mencari Naruto di setiap sudut ruangan.
"Apa dia sadar, lalu kabur?" pikir Sasuke saat lelah mencari dan tak menemukan Naruto di manapun.
"Shit!" umpatnya kemudian. Ia langsung berlari meninggalkan unit untuk mencari Naruto. Belum selesai masalah, tapi wanita itu sudah kabur duluan. "Benar-benar menyusahkan," gerutunya.
.
Itachi melajukan mobilnya menuju Yokohama. Entah kenapa, sore tadi ia merasa sangat penasaran pada Naruto, yang tak lain adalah ibu dari keponakannya. Oleh karena itu, ia meminta alamat tempat tinggal wanita itu dari Sakura. Awalnya, mantan kekasihnya itu tidak ingin memberikan alamat Naruto, tapi setelah ia mendesaknya, barulah Sakura mengirimkan alamat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby
RomanceMasa lalu yang menyakitkan, di mana seorang pemuda memperkosanya dengan kejam, membuat Naruto akhirnya memutuskan untuk menjadi seperti apa yang dituduhkan pemuda itu padanya. Penasaran? Yuk...baca😁